𝕐𝕒𝕪𝕒𝕙 𝕛𝕒𝕕𝕚 𝕊𝕚𝕞𝕡𝕒𝕟𝕤𝕖 🐵

460 44 1
                                    

Sekarang kehamilan Yeri sudah menginjak usia dua bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang kehamilan Yeri sudah menginjak usia dua bulan. Dan sepertinya mamah muda kita menginginkan sesuatu

Dari tadi sore, setelah Dikta pulang kerja Yeri terus gelendotan di tangannya, entah apa yang diinginkan istrinya itu Dikta juga bingung.

"Ayo ke Mall Yah" Rengek Yeri

"Iya nanti dulu, Yayah mandi dulu lah, masa mau ke mall bau" Dikta berusaha melepas genggaman tangan Yeri

Yeri mengalihkan pandangannya ke arah lain "gausah ngomong sama bunda kalo gitu" kesalnya

"Ihh kok ngambek sih, emang mau ngapain ke mall sore sore gini" tanya Dikta

"Ya mau jalan jalan lah"

Dikta menggelengkan kepalanya tak habis pikir "udah solat maghrib?" Tanya Jungkook lagi

"Udah lah, emangnya Yayah belum" Dikta menghela nafas lelah

"Gimana mau solat, bunda dari tadi gelendotan mulu, Yayah mau ke wc aja susah" jelas Dikta

"Kenapa ga bilang atuh dari tadi dasar Yayah mah, awas aja lama mandinya" omel Yeri menghempas tangan Dikta dari genggamannya

"Bunda kerasukan maung jigana" gumam Dikta

🐵🐵🐵

Selesai mandi, Dikta bersiap untuk pergi ke mall sesuai permintaan Yeri,

Sore yang tenang, semilir angin menerpa wajah Yeri yang mengenakan helm, tangannya menggenggam erat mantel Dikta yang tengah mengemudi, terasa nostalgia baginya, masa masa SMA nya dulu, pergi jalan jalan dengan motor tua kesayangan Dikta dan makan di trotoar saat sore seperti ini bersama Dikta ditemani langit oranye dan suasana khas kota Bandung.

Tidak terasa juga dirinya akan segera menjadi seorang ibu, bayang bayang bayi kecil yang lucu berlarian di kepalanya, tidak sabar menanti kedatangan putra pertama mereka, iya pertama😉

Yeri mengelus perutnya yang masih belum terlihat buncit "kau menginginkan sesuatu sayang" tanyanya pada janin di dalam sana

"Kurasa bayi kita ingin coklat Yah" Kata Yeri membayangkan coklat

"Baiklah Tuan muda, tunggu sebentar lagi, kita akan segera membelikanmu coklat yang paling lezat" kekeh Dikta

"Tapi kurasa satu lagi menginginkan nasi goreng" Yeri mengelus perutnya kembali

"Pasti calon anak kita akan gembul sepertimu" Dikta tertawa kecil melihat Yeri yang cemberut dari kaca spion

"Kupastikan anakku harus pintar memasak, tidak peduli lelaki atau perempuan"

ᴍʏ ꜰᴀᴠᴏʀɪᴛᴇ ᴛᴡɪɴꜱ [ꜱᴜɴᴡᴏɴ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang