Happy reading semuanya
Pagi ini, di pasar rakyat Yeri tengah memilih beberapa bahan makanan dan lauk pauk untuk ia masak.
Hari ini juga Yeri tidak belanja sendirian, ada si kembar yang menemaninya berbelanja,
kedua anak kecil itu terus saja mengikuti langkah Yeri dengan tangan masing masing memegangi ujung baju yang dipakainya."Bunda mau belanja apa lagi" tanya si sulung.
Yeri tampak berfikir sebentar "Dedek sama Kakak mau mam apa hari ini" tanyanya.
"Arsi mau sama ayam kecap" jawab si bungsu.
Arsa melihat sekelilingnya "Kakak mau..... Ayam kecap juga deh, tapi sama ikan ya Unda, digoreng yang garing, tapi kata peyutnya pengen tempe sama tahu di potong dadu" Jawab Arsa.
Yeri mengangkat sebelah alisnya "emang mau Kakak mam semuanya?" Tanyanya heran.
Arsa mengangguk polos.
"Katanya Kak Arsa mau kurus, kalo mam banyak banyak nanti tambah ndut" ledek Arsi dengan tawa kecilnya.
Arsa mengerucutkan bibirnya kesal dengan tangan di lipat di depan dada bertanda ia sedang marah.
Si Sulung ini memang sedikit sensitif bila menyangkut tentang tubuhnya yang sedikit berisi dengan pipi bulat dan tingginya yang sedikit di bawah adiknya.
"Hey" Yeri menarik Arsa agar menghadap ke arahnya.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Marah" jawab Arsa ketus.
Arsi yang melihat Kakak kembarnya merajuk menjadi sedikit merasa bersalah, ia menundukkan kepalanya lalu meraih tangan mungil itu "maaf Kak"
Arsa melihat Arsi yang sudah ingin menangis segera menyudahi acara marahnya lalu memeluk adiknya erat "jangan nangis ya Dedek" dengan lembut Arsa mengelus punggung sempit adiknya.
"Kakak jangan marah"
"Kak Arsa gak marah nih hihi" Arsa tersenyum menunjukan deretan gigi rapihnya.
Arsi mengerjapkan matanya "makasih ya Kakak"
"Udah yuk, temenin lagi Bunda belanja, katanya pada mau ayam kecap" dibalas anggukan si kembar.
Kini ketiganya kembali menyusuri setiap pedagang untuk lanjut berbelanja.
Sudah satu jam lamanya Yeri berkeliling pasar hari ini, dimulai dari membeli sayuran, buah segar, daging, sampai mainan untuk si kembar.
"Mau pulang, cape" keluh Arsa yang memegangi lututnya.
"Iya sebentar ya, bunda cari dulu kunci mobilnya" titah Yeri.
Keduanya duduk termenung menunggu Yeri mengobrak abrik belanjaannya
Tak sengaja mata rubah Arsa melihat makhluk mungil berbulu putih yang di promosikan abang abang di sebrang jalan.
"Dedek, lihat" titah Arsa menunjuk makhluk kecil itu.
Arsi mengikuti arah pandang Arsa "wahhh" kagumnya.
Keduanya saling bertatapan lalu berlari menuju sebrang membuat Yeri terkaget karna pergerakan tiba tiba Arsa dan Arsi untung saja tidak ada kendaraan yang melintas di area parkiran itu.
"Arsa Arsi" tegur Yeri yang langsung mengabaikan belanjaannya dan berlari ke sebrang.
"Kalian ini ya, nakal" omelnya yang langsung menarik tangan keduanya.
"Ihhh lepas Unda, mau lihat itu lucu lucu" Arsa memberontak berusaha melepaskan cengkraman tangan Yeri.
"Bunda mau itu" rengek Arsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ꜰᴀᴠᴏʀɪᴛᴇ ᴛᴡɪɴꜱ [ꜱᴜɴᴡᴏɴ]
Fiksi PenggemarTentang si Kembar, yang bakalan jadi Healing buat kalian yang lagi ada masalah "Nyunyut Arsa dipotong potong huaaaaaaa" "Kak Arsa, nyunyut Arsi juga ilang huu" "Nanti tumbuh lagi kok" "Jangan nangis, mau Ayah sunat lagi?" Tags #enhypen #lokal #begit...