si anak penjajah ?

442 118 4
                                    

Eneng untuk tuan
.
.
.
.
.
.
.

Jawa barat, sukabumi
-1871

'Ais pov

aku ingat hari itu, hari di mana pertama kali nya aku bertemu dia, untuk pertama kali nya tangan kami bersentuhan, hangat. itu yang kurasa kan saat tangan kami bertemu.

tatapan yang lembut namun terlihat jelas bahwa ia sedang mengintimidasi lawan nya, seperti sedang bertanya 'bagaimana kau bisa sampai kesini?'  oh astaga! aku lupa sudah berlari sampai sejauh mana, seperti nya aku sudah hilang akal.

jangan salahkan aku kenapa bisa seperti ini salahkan saja umi! dia yang membuat ku berlarian entah kemana saat waktu sudah menginjak petang, dan lagi kenapa kami seperti bermain kontes tatap menatap? saat itu yang ada di kepala ku cuman pertanyaan seperti

'apakah dia ingin seperti ini terus?'.

kalo waktu bisa di ulang ke hari itu mungkin aku akan meminta supaya aku tidak berlari dan pergi meninggalkan dia karna sadar pakaian apa yang dia pakai.

sebuah setelan jas yang aku tebak harga nya sangat mahal . . . dan tepat sekali siapa lagi yang bisa memakai pakaian seperti itu di zaman ini kecuali mereka para bangsawan itu.

pasti kalian bertanya - tanya bukan kenapa aku malah berlari saat bertemu dengan salah satu dari kelompok bangsawan itu, entah lah itu hanya sebuah refleks ku saja.

dan lagi umi selalu bilang 'Anjeun moal tiasa caket sareng bangsawan éta nya neng, bahaya.'

( kamu nggak boleh deket deket sama mereka para bangsawan itu ya neng, bahaya )


saat ku rasa aku sudah berlari lumayan jauh dari nya aku sedikit membalikan badan, tampak ia yang sedang melihat ke arah ku dan tidak lama membalikan badan, apa aku salah bertindak dengan langsung pergi tampa berbicara sepatah kata pun kepada nya?

ah lupakan inilah awal cerita nya, cerita di mana aku bisa bertemu dia. si anak dari keluarga bangsawan sekaligus orang yang memperbudak warga desa kami.

wajah rupawan bak lukisan seniman kelas atas, postur tubuh tegap dan tinggi itu, aku masih sangat ingat jelas.


ini lah awal dari semua masalah yang ada kedepan nya, pertemuan pertama kami yang tidak di sengaja dan membuat semua nya ke luar jalur, kisah seorang gadis si budak pemetik teh yang tampa di sadari menyukai seorang anak penjajah.




( ♧ ° ♧ ° ♧ ° ♧ °♧ )

sebelum nya terima kasih buat yang mau mampir ke cerita aku, kalo ada saran dan kritik langsung aja sampai in , bakal aku terima terus kalo ada salah kata di bahasa daerah nya maaf banget soal nya aku nyari nya makek google translate kalo mau nanya ke mama sedikit malu, hehehe, sekali lagi terima kasih ya!.


sampai ketemu di bagian berikut nya .










- warm greetings from al

'Eneng untuk TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang