nieuw persoon

328 75 10
                                    

'Eneng untuk tuan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sukabumi

1871




" aisssss, Jangan habiskan semua kangkungnya, aku juga masih mauu "

kulihat anna yang mulai merengek ingin meminta jatah kangkung ku, salah sendiri kenapa memakan semuanya, sekarang tinggal jatah ku lagi yang tersisa.

" tidak mau, ini punyaku, kamu sangat rakus, aku tidak akan membaginya apapun yang terjadi, sampai pak somat tumbuh kumis lagi pun aku tetap tidak akan mau "

Lihat! Anna mulai akan menangis, jangan salah, anna itu lidah nya sangat lokal, tampangnya saja yang seperti orang barat, nyatanya dia lebih doyan kangkung tumis di banding daging panggang di rumah nya.

" oh ayolah aiss, kamu jangan pelit, berikan setengah nya kepadaku, aku mohonnn "

Ucap nya dengan menggesakan kedua tangan nya seperti anak kecil yang memohon sesuatu pada ibunya.

" tidak, tidak akan aku berikan, tekad ku sudah bulat! Benar! Sudah bulat "


























♤ ● ♤ ● ♤ ● ♤ ● ♤ ● ♤ ● ♤



































" anna sisahkan punyaku, aku berkata hanya memberi mu setengah dari bagian ku bukan semua nya "

kulihat anna mulai memberikan seringai an mengejeknya padaku.

" lihat siapa yang tadi berkata tekadnya sudah bulat??? ku sogok dengan donat dan coklat saja kamu langsung luluh, cih dasar anak kecil "

Heiii, apa yang dia katakan ??? aku tidak terima! Lagipun siapa yang bisa tahan dengan godaan donat dan coklat, tidak ada orang yang bisa menolak itu!

" dasar tidak mengaca, lihat lah siapa yang seperti anak kecil sekarang, makan kangkung saja kuah nya sampai belepotan "

Aku mulai meledek nya kembali dan tersenyum tengil di akhir.

" apa? Tidak! Ini tidak sengaja tertumpah, lagi pula kam- "

Ucapan anna terhenti saat umi mulai berbicara.

" sudah sudah, kalian ini tidak bisa berhenti bertengkar ya?, ini sudah pukul 8 malam, orang orang akan terganggu mendengar suara kalian, umi saja bisa mendengarnya dari arah belakang "

Umi mulai menengahi, kurasa umi sudah mulai lelah mendengar perdebatan kami yang tidak sudah.

" cepat selesaikan makan nya dan langsung tidur, umi mau sholat terlebih dahulu "

Umi yang dari arah belakang mulai berjalan menghampiri kami berdua, dan tak lupa melakukan sesi yang paling aku dan anna suka, saat umi mencium kening kami bergantian untuk ucapan selamat tidur nya, umi kemudian pergi meninggalkan kami untuk masuk kedalam kamar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'Eneng untuk TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang