"HEH ANAKNYA DORA SINI LO!!"Nana yang masih setia ngejar Hyunjin keliling kosan
"AMPUN NA.. GUE UDAH GAK KUAT"Hyunjin langsung mleyot dan goleran di lantai karena gak kuat berlari.
"Mampus Lo hyunjing bangsat" Nana duduk diatas tubuh Hyunjin dan Menaboki wajahnya dengan bruntal.
"Ampun Na, gue gak bakal isengin Lo lagi" Hyunjin menutupi wajahnya dengan tangan untuk melindunginya dari tabokan Nana.
Bukanya berhenti, Nana malah semakin kuat menaboki Hyunjin "Mampus lo anak bajing"
"Na!!ada yang nyariin Lo tuh" Renjun tiba-tiba nongol, membuat Nana menghentikan sejenak acara menaboknya
Nana menghentikan sejenak acara menaboknya dan menoleh kearah Renjun "Siapa?"
"Pacar lo yang kayak tiang bendera itu loh" mendengar jawaban Renjun, Nana langsung pergi menemui tamunya dan meninggalkan Hyunjin yang sedang sujud syukur karena terselamatkan dari tabokan maut Nana sementara.
Pemandangan pertama yang Nana temukan saat memasuki kamarnya adalah Jisung yang sedang duduk manis sambil celingukan
"Ngapain Lo kesini?" Nana memandang Jisung dengan jutek
Jisung langsung bangun dari duduknya dan menghampiri Nana "mau ngajak kakak kencan, mau kan?"
"Tumben, Kesamben demit apaan Lo" Nana merasa aneh dengan ajakan Jisung yang terkesan mendadak
"Udah gausah protes, Dadan yang cantik sana" Jisung mendorong Nana untuk pergi ganti baju. setelah kepergian Nana, Jisung sedikit menghela nafas lega. dia tadi hampir nganceng ngeliat penampilan Nana yang menggoda imannya.
Nana selesai mengganti bajunya, dia mengenakan sweater oversized dan celana jeans pendek selutut yang membuat penampilannya terlihat manis.
"Selesai?yuk berangkat" Jisung yang melihat Nana sudah rapi dan cantik langsung menggandeng tangannya menuju mobil dan berangkat. Nana hanya diam menurut tanpa mau tau akan diajak kemana.
Mereka sampai di tempat yang dituju, ternyata Jisung membawa mereka ke toko ice cream, Jisung lalu menggandeng tangan Nana memasuki kedai dan pergi memesan, "mbak, ice cream rasa Vanilla dua ya" ucap Jisung pada si pegawai toko.
"Baik, ditunggu pesanannya" selesai membuat pesanan Jisung dan Nana, pegawai itu lalu memberikannya kepada mereka berdua.
Nana menatap berbinar pada ice cream didepanya dan langsung melahap nya dengan wajah ceria. saat sedang asik menikmati ice cream mereka, tiba-tiba ponsel Jisung berdering. Jisung lalu menjauh dari Nana dan mengangkat telponnya.
Nana sempat melirik siapa yang menelpon Jisung, dan yang menelpon adalah selingkuhan sang pacar. Nana memakan ice cream nya dengan bruntal karena kesal.
Jisung kembali dengan terburu-buru dan terlihat panik, "kak aku pulang duluan ya, nanti pulangnya kakak naik taksi aja"Jisung memberikan beberapa lembar uang berwarna merah di depan Nana dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Nana yang meneriakan berbagai sumpah serapah untuknya, "SEENGGAKNYA KALO LO SIBUK GAK USAH NGAJAK GUE KENCAN BANGSATT"
Nana melemparkan ice cream ditangannya ke sembarang arah dengan kesal, "BOCAH TAI. EMANGNYA LO DOANG YANG BISA SELINGKUH. LIAT AJA GUE JUGA BAKAL SELINGKUH SAMA BAPAK LO" karena kegaduhan yang dia buat, Nana menjadi pusat perhatian seisi orang di kedai ice cream itu.
Nana berjalan menyusuri trotoar jalanan kota dengan perasaan kesal, dia sesekali sengaja menabrak orang yang dilewatinya hingga membuat dirinya dilontari berbagai macam umpatan, tapi Nana tetap acuh dan terus melanjutkan jalannya.
saat melewati sebuah Cafe di pinggir jalan, Nana melihat pemuda yang terlihat tidak asing dimatanya sedang menikmati kopinya didalam cafe itu, seolah melupakan semua kekesalannya Nana langsung berlari masuk ke cafe itu dengan ceria.
"om Jenoo" Nana mendudukan dirinya di depan Jeno dengan senyum yang berbunga-bunga.
Yang merasa terpanggil sontak menoleh kearah Nana dengan wajah kaget "Kok kamu bisa ada disini?"
Nana berpikir sebentar lalu menjawab dengan senyum manis di wajahnya "mungkin kita jodoh kali om"
Nana memandangi wajah Jeno dengan berseri-seri sedangkan yang di pandang hanya mengusap tengkuknya dengan canggung "jangan Mandang saya kaya gitu"
"Om ganteng banget, nikah sama Nana aja yuk om" Nana lalu mengedipkan sebelah matanya genit kearah Jeno.sedangkam sang korban langsung tergugup dan mengalihkan pandangannya ke arah lain
"Btw, om nggak kerja?" tanya Nana sambil menyeruput kopi Jeno, sang pemilih kopi langsung menatap Nana dengan kesal.
"Nggak.. saya free hari ini" tangan Jeno bergerak merampas kembali kopi yang berada dalam genggaman Nana.
"Free ya.. kalo gitu yuk jalan-jalan sama Nana" Nana menatap Jeno dengan senyum manis untuk meluluhkan Jeno
"makasih sebelumnya.. tapi gak bisa" tolak Jeno dengan halus disertai senyuman agar tidak membuat Nana tersinggung
"Sayangnya itu bukan pilihan" Nana langsung menggandeng tangan Jeno tanpa seizin empunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mom |NoMin
Fanfiction[End] diselingkuhin yakali nangis, pepetin bapaknya lah •lapak homo •alur cerita cepat •mengandung mpreg •semibaku •Ringan