15.Usg dan Mantan

22.9K 2K 97
                                    


Nana meringis pelan saat sebuah gel dingin mengenai permukaan kulit perutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana meringis pelan saat sebuah gel dingin mengenai permukaan kulit perutnya. hari ini Nana Jeno pergi ke rumah sakit untuk check up rutin kehamilan Nana sekalian USG untuk melihat jenis kelamin bayi kembar mereka.

"Nah yang disini itu janin kalian... Bentuk nya sudah terlihat sangat Jelas, jenis Kelamin si kembar satu laki-laki dan satunya lagi perempuan" jari sang dokter menunjuk pada layar monitor yang menunjukan janin kembar Nana.

Nana menatap layar monitor yang di tunjuk sang dokter dengan senyum simpul. Mempunyai anak laki-laki dan perempuan adalah keinginan terbesar Nana dari dulu, dan sekarang keinginannya sudah terwujud

"Kalian mau dengar detak jantungnya?" mendengar pertanyaan dokter Nana langsung mengangguk antusias

Dokter itu langsung menggerakkan alat USG nya kesana-kemari untuk mencari posisi jantung si janin. tak lama sebuah pun gelombang suara terdengar.

Nana meremat tangan Jeno pelan saat detak jantung si kembar menyapa Indra pendengarannya. mereka sama-sama tersenyum bahagia saat mendengar detak jantung si bayi.

"Detak jantung kedua janin normal..." dokter tersenyum ramah kepada Jeno dan Nana.

Sang dokter lalu kembali ke kursinya dan mengecek segala hasil chek up janin Nana
"Semua hasil check up nya normal, bagus.... Tidak ada yang perlu dikawatirkan"

"Tapi Nana juga harus tetap memakan makanan yang bergizi, jangan terlalu kelelahan, tapi juga harus sering berjalan agar memudahkan proses persalinan nanti"

"Baik dok" mereka pun pulang setelah menerima hasil laporan check up dari si dokter

"Baik dok" mereka pun pulang setelah menerima hasil laporan check up dari si dokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Usai pergi check up mereka lalu pulang. sepanjang perjalanan Nana tak henti-hentinya memandangi hasil USG janin mereka dengan wajah tersenyum bahagia. Jeno pun ikut bahagia melihat senyuman Nana.


"Mas... Mampir ke warung makan Padang ya... Nana laper pengen mamam nasi Padang" Nana mengelus perutnya yang baru keroncongan

"Siap tuan putri" Jeno langsung menuruti perintah Nana dan membelokan setir mobilnya di warung makan Padang.


Mereka pun duduk sambil menunggu pesanan selesai dibuatkan.

"Jeno??" mereka berdua lalu menoleh kearah suara itu berasal. Jeno mematung sebentar melihat siapa orang yang memanggilnya.


"Siyeon??" Jeno mengerutkan dahinya


Cewek berpakaian sedikit ketat itu langsung jalan mendekat lalu duduk di kursi depan mereka "wah udah lama banget ya kita gak ketemu.... Kamu apa kabar"

"Baik kok" Jeno tersenyum canggung kepada Siyeon


Siyeon itu mantan pacar Jeno waktu jaman masih sekolah.dia juga bukan gadis baik-baik, Siyeon dulu selingkuh sama orang lain dan hamil di luar nikah tapi dia meminta pertanggungjawabannya ke Jeno.Jeno yang mengetahui Janin yang ada dalam perut Siyeon bukanlah anaknya menolak untuk bertanggungjawab.

walaupun sudah salah Siyeon malah menyalahkan Jeno balik, katanya Jeno itu anak orang miskin yang tidak mau mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya kebutuhannya. Jeno bukan orang bodoh yang akan suka rela memberikan uangnya kepada siyeon. dia tau bahwa Siyeon hanya memandang hartanya saja dan tidak mempunyai perasaan tulus terhadapnya. Jeno juga menerima Siyeon sebagai pacarnya karena dia terpaksa terus menerus melabrak orang yang dekat dengan Jeno

Nana yang merasa dikacangi lalu berdehem pelan untuk menyadarkan kehadirannya, "ekhmm"


"Oh iya... Kenalin dia istri aku" mendengar ucapan Jeno, Siyeon menatap Nana dengan wajah tak suka

Menyadari raut wajah tak suka dari Siyeon, Nana langsung membalasnya dengan tatapan sinis. entah kenapa Nana tidak suka dengan cewek didepanya itu.


Siyeon lalu mengabaikan Nana dan melanjutkan obrolannya dengan Jeno"btw Jen, kamu makin ganteng aja"


"Hahaha iya" Jeno sedikit risih dengan Siyeon.

"Kamu kerja apa sekarang Jen?"


"Aku mbangun perusahaan ku sendiri"


"Berarti kamu kaya dong.... Balikan sama gue bisa kali"


Mendengar perkataan Siyeon Nana sontak terkaget dan dengan sengaja menyibak jaket yang dia kenakan untuk memamerkan perut buncitnya, "aduh lama banget pesenannya... Dedek bayinya kan udah laper"

"Anak ayah laper... Sabar ya sayang" Jeno yang sadar Nana sedang cemburu terkekeh pelan dalam hati lalu mengelus lembut perut buncit Nana


Sedangkan Siyeon langsung termangu. Nana tersenyum puas melihat ekspresi wajah Siyeon
















Step Mom   |NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang