Berjalan menyebrangi parkiran kampus yang besarnya sudah seperti lapangan bola adalah salah satu kebiasaan flora jika Vela memintanya makan siang bersama di kantin fakultas teknik. Gedung fakultas seni tempatnya prodi dan gedung fakultas teknik hanya terhalang satu parkiran saja. Menginjak kan kaki di gedung ini bagi flora sudah tidak asing bahkan sebagian anak teknik ada yang mengenalinya tak jarang Flora mendapati orang yang tersenyum atau menyapanya. Sebenarnya flora bukan mahasiswi famous yang jadi perbincangan anak lain atau menjadi perbincangan di akun fanbase kampus. Di sapa anak fakultas lain membuat orang banyak mengira ia famous di kampus, flora tidak memusingkan itu selagi tida mempengaruhi akademik nya. Duduk di salah satu bangku kantin, flora mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya berniat mengabari Vela.
Flora
Tante gue di kantin nih
Vela
Sialan, kantin mana?
Flora
Teknik
Vela
Lagi ngesot sebentar
Flora
Gak sekalian kayang Bu?
Vela
Gak, nyeri pinggang entar
Flora
Cepet ah!
Vela
Sabar ya Allah lumpat nih gueMenyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana, flora berjalan menuju showcase cooler guna mengambil sekaleng coca cola untuk di minumnya sembari menunggu Vela.
Flora tersenyum melambaikan tangan ke arah Vela yang celingukan mencarinya lalu ia menunjuk salah satu meja yang di atasnya terdapat tasnya. Seolah mengerti Vela berjalan lalu mendudukkan diri disana.
"Hatur nuhun ibu" ujar flora sehabis menerima uang kembalian.
"Muhun sami - sami neng" balas si ibu ramah.
"Anjir" belum sempat flora mendudukkan dirinya sebuah umpatan muncul dari manusia di hadapannya.
"Istighfar Lo" ujar flora.
"Astagfirullah sorry kelepasan" ujarnya di akhiri dengan kekehan.
Flora menggelengkan kepalanya sudah tidak heran degan karibnya ini.
Merasa ada yang aneh flora mengernyitkan dahi Lalu menatap Vela "tumben gak bawa drafting tube?" Tanya flora.
Seolah sadar akan sesuatu Vela menepuk dahinya "lupa ketinggalan di si iper" jawabnya.
"Iper siapa?" Tanya flora.
"Temen gue" jawab Vela.
"Emang ada temen lu selain gue?" Ujar flora di akhiri dengan kekehan kecil.
"Ngejek lu? Ya punya lah" Vela kesal sendiri jadinya.
Flora tertawa menanggapi nya.
"Gue boleh minta tolong gak?" Tanya Vela.
"Apa? Jangan aneh - aneh lu" balas flora.
"Engga asli gue cuman mau minta tolong ambilin drafting tube gue di si iper, gue kebelet pipis asli mau ke wc" ujar Vela dengan muka melasnya.
"Lah gak kenal gue" kata flora.
"Duh tolongin atuh ambilin ya, orang nya cowo pake kemeja flanel hijau hitam panggil ajh iper dia tadi ngewa ada di depan musholla fakultas gue" belum sempat flora membalas Vela telah lebih dulu berlari ke arah toilet.
Menghela nafas mau tidak mau flora harus menggerakkan tubuhnya berjalan ke musholla fakultas teknik. Memang di kampusnya ini setiap fakultas mempunyai musholla masing-masing.
Sesampainya ia di depan musholla flora melihat segerombolan laki - laki sedang lesehan di terasnya. Setelah mengumpulkan niat juga keberanian akhirnya flora menyapa salah satu laki - laki yang memakai topi putih juga mata sipit.
"Maaf kalo yang namanya iper yang mana ya? Pemuda itu mengernyitkan dahi.
"Saya teman nya Vela mau ketemu yang namanya iper mau ngambil drafting tube" ujar flora.
Pemuda itu mengangguk lantas meneriaki laki - laki bernama iper.
"Oliver ada yang nyari" flora hampir saja tertawa mendengar nama yang seperti perempuan itu.
"Siapa?" Balas pemuda yang bernama Oliver, lantas pemuda sipit tadi menunjuk ke arah flora.
Flora membulatkan matanya ia tidak salah liat di depan nya itu sesosok laki-laki yang nangkring di gambar nya.
Oliver tersenyum "kenapa teh?".
Flora berdehem pelan "mau ngambil drafting tube Vela".
"Teman nya Vela ya" tebak Oliver.
"Iya" balas flora.
Bukan nya memberikan drafting tube. Laki - laki itu malah mengulurkan tangannya dan tersenyum "kenalin nama saya Oliver Fabian Antoine Yann panggil ajh iper kalo sayang mah belum boleh" ucap Oliver.
Flora terpaku di tempat, orang ini beneran aneh pikirnya.
"Flora Estelle Putri" balas flora.
"Sekarang mana drafting tube nya?" Tanya flora.
Oliver memberikan drafting tube nya "nih, hati hati ya" ucap nya.
"Iya" balas flora.
"Apanya coba yang hati - hati?" Tanya Oliver.
"Bawa nya kan" ujar flora
"Bukan, kamu nya yang hati - hati takut jatuh hati" balas Oliver dengan cengiran nya.
Tanpa basa-basi flora melangkah kan kaki nya menjauh. Sinting nih orang jangan lagi gue ketemu dia pikir flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aestheticos
General FictionAestheticos adalah bahasa Yunani yang artinya merasa atau hal - hal yang dapat di serap oleh panca indera manusia. Seperti halnya Flora mahasiswi prodi fotografi sewaktu pertama kali ia menangkap kejanggalan di hasil foto nya. Laki - laki berho...