Clumsiness

19 6 0
                                    

Jam dinding di hadapannya sudah menunjukkan pukul dua dini hari ia menghela nafas sembari memijat kepala pelan. Selesai merevisi tugas ia harus kembali berkecimpung dengan gambar. Hidup memang tidak selamanya akan selalu baik baik saja banyak sekali filter yang di pakai hanya untuk terlihat sempurna di panca indera. Sama halnya dengan tujuan perempuan yang memakai kaos putih, di saat matanya mengajak untuk di pejamkan ia masih harus mengedit hasil gambarnya. Terjun ke dalam dunia fotografi tidak pernah terlintas di benaknya dulu, tadinya ia hanya sekedar gabut memotret langit, jalanan atau bangunan memakai kamera ponsel. Namun saat papahnya berkata bahwa ia cocok di dunia fotografi saat lulus SMA akhirnya perempuan itu mengambil prodi fotografi yang tentunya di sambut senang oleh kedua orangtuanya. Menjadi anak pertama membuat ia sudah seharusnya mengikuti patuh apa yang orang tua nya katakan, ia agak bernafas lega saat pada akhirnya orang tuanya memilih fotografi setidaknya ia bisa di bidang tersebut. Sewaktu ia mengabarkan bahwa ia di terima papahnya langsung membelikan nya sebuah kamera. Namun hidup tidak semulus yang ia bayangkan menginjak semester ke 4, tugas dari dosen menumpuk belum lagi sehabis kelas ia pergi ke tempat yang sekiranya bagus untuk anggel foto. Tiba - tiba ponsel di atas bukunya berbunyi. Ada pesan masuk.

Vela
Sumpah Ra pusing banget
Kagak ada ide lagi gue mau gambar apa         
Flora
Gambar keong
Vela
Tidak menemukan solusi
Flora
Duh sumpah vel   mata      
gue pengen merem
Vela
Tinggal merem
Flora
Editin nih gambar gue
Vela
NIH KERJAIN TUGAS STUDIO GUE

Perempuan itu terkekeh pelan membaca pesan yang terakhir di kirim temannya. Vela Agranta dari SMP bersama dengannya, sekelas pula jadi ia sudah hafal luar dalam nya. Mengambil prodi arsitektur membuat room chat Meraka banyak akan keluhan Vela. Ia mengerti seberapa rusuhnya tugas tugas anak arsitektur itu.

Kenalkan perempuan yang memakai kaos putih dan celana kolor bertuliskan Persib Bandung itu bernama Flora Estelle Putri arti dari namanya jika di gabungkan adalah musim semi yang bertabur bintang, nama yang cantik mamanya selalu mengatakan itu.

Jari lentiknya menjelajahi laptop yang menampilkan hasil jepretannya. Tadi sore sehabis kelas ia berjalan - jalan di sekitar taman balai kota sambil membawa kamera nya. Tidak ada yang aneh sampai ia menyadari saat ada sesosok laki - laki yang duduk di atas motor Scoopy putih melambaikan tangan dan tersenyum ke arah kamera nya. Kening nya berkerut heran pasalnya bukan hanya satu gambar tapi lima gambar dengan gaya laki - laki itu yang berbeda bahkan menurut flora ada gaya yang seperti sedang kampanye bupati.

Berhubung ia penasaran flora berinisiatif mengirimkan kelima gambar itu ke ponselnya. Flora hanya ingin tahu apa motif si laki - laki kampanye bupati itu muncul di dalam gambar jepretannya.

AestheticosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang