Jiera, sulung dalam keluarga Fiansyah, memilih untuk meneruskan mimpinya menjadi penulis daripada menjadi manajer di sekolah milik ayahnya. Ia nekat diam diam ke Jakarta demi mewujudkan mimpinya itu
Di Jakarta,
ia bertemu dengan banyak orang baru da...
Jakarta.. Bukanlah kota yg baru ia jejaki. Ia sudah sering kali berkunjung ke kota ini. Untuk berlibur, menemani orangtuanya menemui rekannya, ataupun hanya sekedar lewat untuk mengunjungi kota lain. Sebagai anak Tangerang, tentu saja Jakarta bukan kota asing baginya. Namun hari ini adalah pertama kali ia menjejakkan diri di Jakarta untuk menetap di sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia adalah Jiera. Gadis kelahiran 1995 itu berjalan perlahan di tengah hiruk pikuk manusia di Stasiun Duri. Ia baru saja turun dari Commuter Line dan sedang berusaha menghubungi driver taksi online yg sudah ia pesan sejak tadi.
"Mbak Jiera!"
Jiera mengalihkan pandangannya dari ponsel, mencari seseorang yg baru saja meneriakkan namanya
"Benar dengan Mbak Jiera kan ? Saya Farhan, driver GoCar yg mbak pesan" ucap lelaki itu sopan. Sepertinya usia mas driver ini tidak terlalu jauh darinya
"Aaa iya mas, akhirnya ketemu juga"
"Iya mbak, tadi macet di depan jadi agak susah masuk ke stasiunnya. Mari mbak, saya bantu bawa barangnya"
"Ohh iya mas, makasih banyak yaa"
"Sama-sama mbak, mari ikut saya ke mobil"
Selanjutnya Jiera hanya seperti anak ayam yg mengekori kemana induknya berjalan. Sesekali tangannya bergerak memperbaiki pakaiannya yg sedikit berantakan. Jika tau akan seperti ini, lebih baik ia memakai hoodie saja agar tidak kerepotan saat terkena angin.
Farhan segera membuka pintu belakang mobil dan mempersilahkan Jiera masuk. Setelahnya ia menutup pintu, memasukkan barang ke bagasi, lalu duduk di kursi pengemudi dan melajukan mobilnya ke arah tujuan. Sesekali Farhan mengajak Jiera berbincang hanya sekedar basa basi agar perjalanan tidak membosankan. Selebihnya ia memilih fokus mengendarai mobil agar penumpangnya bisa beristirahat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Jiera duduk bersandar memperhatikan Jakarta yg sangat sibuk dari kaca mobil. Raganya terlihat tenang, namun hatinya sedikit ragu. Apakah keputusannya ini tepat ? Keputusan untuk meniti karier di Jakarta, tanpa seorangpun yg ia kenal disini, apakah ini tepat ? ________________________
