Haeza ??

148 21 1
                                    


Affa duduk di kursi panjang yang ada di depan kelasnya. Ia sedari tadi memperhatikan anak anak seumurannya yang sedang berlarian, sedang bermain, barcengkerama, maupun yang baru saja tiba di sekolah. Namun yang paling menarik perhatiannya adalah pemandangan teman sebayanya yang diantar oleh ibunya, berpamitan dengan ibunya, mencium dan menyalami ibu mereka sebelum berlari masuk ke kelas. Affa membayangkan jika ia dapat merasakan diantar saat berangkat atau dijemput sepulang sekolah oleh ibu, menyenangkan sekali tentunya.

Sadar bahu kanannya ditoel oleh seseorang, Affa menoleh dan mendapati unclenya, Raka, sedang berdiri sambil memegang segelas susu cokelat.

Sadar bahu kanannya ditoel oleh seseorang, Affa menoleh dan mendapati unclenya, Raka, sedang berdiri sambil memegang segelas susu cokelat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Affa berdecak. "Affa nggak mau yang rasa cokelat" ujarnya sambil menatap datar Raka

"Udah minum yang cokelat aja, susu rasa marie habis" Raka duduk disamping Affa lalu meletakkan susu cokelat tadi tepat disebelah Affa.

"Yaudah nggak usah beli kalau gak ada" jawab Affa sambil menolehkan kepalanya kedepan

"Perut kamu kosong Affa, nanti sakit. Minum ini dulu, nanti siang baru kita cari yang rasa marie"

Raka baru saja tiba di sekolah dan mendapati Affa menunggunya di depan ruang TU. Saat melihat Raka, Affa langsung menangis meminta dibelikan susu marie karena susu miliknya tertinggal di mobil ayahnya. Dan disinilah Affa, duduk menunggu Raka yang tidak berhasil mendapatkan susu yang ia inginkan.

Raka menatap Affa yang hanya diam sambil melihat pemandangan di depannya. Biasanya Affa akan meraung jika keinginannya tidak terpenuhi. Namun kali ini Affa hanya diam membuat Raka sedikit overthingking.

"Tumben nggak ngamuk" celetuk Raka

"Lagi nggak ada tenaga, belum sarapan" jawab Affa dengan nada pelan

Raka terkekeh. "Makanya diminum dulu susu cokelatnya"

"Nggak ah, susu cokelat nggak enak" ujar Affa

Ponsel Raka berbunyi, menampilkan nama Dipta disana. Pradipta Zain Wafiq, adiknya yang saat ini kuliah di Universitas Brawijaya, meneleponnya setelah berbulan bulan tidak memberinya kabar. Raka menunjukkan ponselnya tepat dihadapan Affa yang masih fokus melihat kedepan.

"Nih, Uncle Dipta nelpon"

Affa mengalihkan perhatiannya ke ponsel Raka. Ia dengan antusias mengangkat telpon dari uncle kesayangannya itu. Dibanding Raka dan Jaane, Affa lebih suka bersama dengan Dipta. Karena sebelum ia sekolah, ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama Dipta, sementara Raka dan Jaane sudah sibuk kuliah dan kerja di Jakarta.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECARIK KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang