SAY YES

123 10 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA YA.

" Di hari-hariku yang rumit, aku mencoba berfikir setiap saat. Aku sadar, di saat semuanya pergi, hanya kamu yang tetap ada. 

Aku akan memegang tanganmu dan di jalan apapun yang kita ambil, aku hanya akan melewatinya bersama kamu. 

Aku berada di hadapanmu sekarang, aku ingin mendengar jawaban itu dari bibirmu, aku akan memberitahu kamu cinta itu nyata. Jadi tolong, katakan Ya."

~


Hari-hari berlalu. Di jakarta Aidan menyibukan dirinya dengan pekerjaan di kantornya. Bahkan cowo itu tidak menyentuh ponselnya, semua pesan penting di sampaikan lewat sekretarisnya jadi dia tidak ada waktu memegang ponsel. 

Sementara itu di semarang Indri juga menyibukan dirinya dengan pekerjaan nya di rumah sakit. Sebagai dokter bedah umum Indri begitu di andalkan oleh rumah sakit, ia menangani pasien UGD, operasi dan banyak lainnya. Sesekali gadis itu mengechek ponselnya, menunggu seseorang yang mungkin memberikan pesan atau menelfonnya, tapi nyatanya tidak ada. Mungkin pekerjaan nya belum selesai, itulah yang Indri fikir.

Hingga 2 minggu berlalu, gadis itu tetap tidak mendapatkan kabar apapun dari seseorang yang dia tunggu. Dia mulai resah dan uring-uringan. Apakah mungkin pekerjaan Aidan belum selesai ? tapi sudah hampir 2 minggu. Apa jangan-jangan Aidan berubah fikiran dan tidak mau menyusulnya ? bisa sajakan dia kembali berfikir dan akhirnya kembali meninggalkan Indri.

"Aaarrrggh!"Gadis itu menggeram sambil memegangi kepalanya.

Indri baru saja selesai mengurus beberapa pasien UGD. Kepalanya mau pecah rasanya karna rumah sakit sangat ramai hari ini. Di tambah fikirannya sedang di penuhi seseorang yang berhasil membuatnya menunggu berminggu-minggu. 

Gadis itu bersandar di meja resepsionis, membuat beberapa suster yang berada disana terus memperhatikannya. 

"Pusing ya dokter ?"tanya salah satu dokter. 

Indri mengangguk dengan wajah lesu, "Rame banget pasien UGD.pusing nanganin nya."Katanya. "Dokter Bayu lagi sakit, terus Dokter Atika lagi cuti, jadi cuma ada aku yang ada di UGD"

"Semangat dokter !"ucap salah satu suster perempuan itu pada Indri. 

Indri tersenyum mengangguk, "Pasti dong."

Gadis itu lalu kembali diam,lagi-lagi dia datang dalam fikiran Indri. sungguh, menunggu kedatangannya yang tidak tahu kapan sungguh membuat Indri tersiksa. Rasanya seperti di gantung, apakah Aidan akan benar-benar datang ? Bagaimana jika dia kembali pergi.

"Sil," Panggil Indri pada seorang suster yang di ketahui bernama sisilia.

"Iyaa dokter, kenapa ?"saut Sisil.

"Kamu pernah di buat nunggu sama seseorang gak ?"tanya Indri, sisil mengerutkan keningnya. Gadis itu berfikir sebentar. 

"Pernah"jawabnya. 

Indri berbalik badan dan menghadap pada Sisil, membuat suster itu terkekeh karna Indri seperti sedang ingin bicara serius sekarang. 

"Aku mau tanya, mungkin gak sih ada cowo yang rela nyusulin cewe jauh-jauh sampe ke luar kota. Menurut kamu kalo misalkan di kasih pilihan dia bakal milih nyusul cewe itu atau nyari cewe baru ?"tanya Indri.

"Tergantung sih, gimana dulu cewenya, pacarkah ? terus cowonya itu tipe cowo kaya apa."tanya Sisil.

"Mantan."Jawab Indri. "Cowonya itu mantan playboy gitudeh waktu masih remaja"Ucap Indri.

Pesawat Kertas [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang