................................................................................................................................................
'Hei, kudengar suami dari pasien kamar 106 itu sudah memiliki pasangan lain.''Hus! Jaga sopan santunmu dari mana kau tahu hal itu?'
'Aku kemarin melihatnya datang kemari bersama wanita yang memanggilnya sayang.'
'Mungkin kau salah dengar, tapi kalau memang itu yang terjadi kasihan sekali nasib pasien itu.'
'Benar, sudah terkena penyakit ganas, dikhianati suami pula.'
Kira-kira seperti itu yang terdengar di luar kamarnya, gosip ria para suster atau pun dokter sudah biasa dia dengar sejak dirinya di rawat di rumah sakit ini setahun lalu.
Lelaki itu meraih sebuah bingkai foto kecil yang berada di meja nakas dekat dengan ranjangnya. foto tersebut menampilkan dua orang lelaki yang memakai pakaian pernikahan dengan menampilkan senyum bahagia mereka masing-masing.
"Kai, apa yang mereka katakan itu benar?" gumam lelaki tersebut dengan tetap menatap miris foto pernikahannya. Umur pernikahan mereka berdua bukanlah umur yang lama maupun baru, keduanya sudah menjalani bahtera rumah tangga mereka selama 5 tahun lamanya penuh dengan keharmonisan sebelum akhirnya sebuah penyakit sedikit merubah hubungan keduanya.
Choi Beomgyu atau bisa disebut Huening Beomgyu adalah lelaki manis yang sudah dirawat begitu lama di rumah sakit tersebut karena penyakit kanker otak yang dideritanya dan untuk nama yang disebutkannya, yaitu Kai merupakan suaminya yang memiliki darah campuran.
Memang sudah beberapa minggu ini sang suami jarang menemani dirinya di rumah sakit, tetapi Beomgyu dapat memahami hal tersebut. Dirinya yakin jika suaminya tengah sibuk bekerja di luar sana untuk pengobatannya yang bisa dikatakan membutuhkan banyak biaya. Hanya saja belakangan ini gosip dari suster atau dokter yang tidak sengaja ia dengar membuatnya sedikit ragu dengan apa yang sebenarnya dilakukan suaminya di luar sana.
"Tuan Beomgyu, selamat pagi maaf jika aku datang terlambat." suara sapaan tersebut menyadarkan Beomgyu dari lamunannya.
"Selamat pagi juga Dokter Kang." sang dokter menampilkan seulas senyumnya ketika Beomgyu balas menyapa dirinya. Dokter Kang adalah dokter yang sudah merawat Beomgyu dari awal jadi bisa dibilang mereka sudah sangat akrab sebagai pasien dan dokter.
"Mari kita pergi menuju tempat kemoterapi, ya." Beomgyu hanya menganggukkan kepalanya dan membiarkan Dokter Kang menggendongnya untuk dipindahkan ke kursi roda yang sudah disiapkan oleh suster yang menemani Dokter Kang masuk ke dalam kamarnya. Sang Suster mendorong kursi roda tersebut sedangkan Dokter yang bernamtag Kang Taehyun itu terlihat mencoba berjalan bersisian dengan Beomgyu. "Kau tadi terlihat melamun, ada apa?" tanya Dokter Kang yang mencoba mengisi perjalanan mereka menuju ruang kemoterapi dengan sebuah obrolan ringan.
"Tidak Dokter, hanya saja,"
"Apa ini soal suamimu lagi yang tidak menemanimu kali ini?" tebak Dokter Kang begitu melihat wajah murung pasiennya itu. Beomgyu hanya menyunggingkan senyum indahnya yang justru terlihat menyedihkan. Dokter Kang sudah terbiasa dengan keadaan ini hanya saja dirinya tidak tega melihat wajah cantik itu sesayu bunga mawar yang kekurangan sinar mentari.
***
"Beomgyu Oppa!"
"Honey!"
Dua suara tersebut langsung terdengar ketika Beomgyu memasuki kamar inapnya. Senyumnya mulai merekah ketika melihat dua orang yang menyambutnya dengan semangat itu.
"Maaf aku baru datang."
"Tidak apa-apa, Sayang aku paham."
Dokter Kang yang juga berada di sana mulai berdeham untuk menyadarkan pasangan suami istri tersebut jika dirinya masih ada di sana.