•
entah apa yang membuat junkyu kembali termenung dan memikirkan masa lalu yang membuat nya bertemu dengan kekasih sekaligus suaminya di masa lalu,
"kenapa gw ga inget apa apa?." batinnya bersuara,
•
"sayang? sudah selesai??.". junkyu yg sedang memakai baju pun terkejut dengan suara pintu kamar diketuk,
tidak langsung menjawab, ia malah kembali ke kamar mandi dan mengunci, "IYAAAA MASUK AJA GA AKU KUNCI." teriaknya dari dalam,
ceklek
"masih mandi?." suara deheman yg diimbangi suara shower yg menyala pun menjawab pertanyaan itu, "kalo udah selesai, langsung kebawah ya, aku tunggu dimobil."
"iya haru." haruto tersenyum sembari menggelengkan kepalanya sebelum benar benar keluar kamar,
junkyu yang sebenarnya sudah siap daritadi pun keluar dari kamar mandi dan membuka lemari lalu laci, "dimana si." junkyu terus mengacak isi laci dan berharap apa yg ia cari terselip,
tin tin
junkyu melongokkan kepala ke jendela yg tertutup dengan gorden yang masih terbuka, dan memberi acungan jempol seakan ia tengah bersiap sebentar lagi,
"tanya jihoon kali ya." junkyu merogoh saku celananya, dan mulai mencari nama 'jihoon' di kontaknya,
"angkat ji.. angkat.." ia gugup, nomer jihoon tak aktif, ah dia lupa kalau pasangan hoonsuk itu sedang mendaki lusa kemarin, mungkin saja tidak ada sinyal, pikirnya.
•
"maaf lama." haruto menggeleng dan tersenyum, lalu mengusak surai tebal nan wangi itu, "udah?." matanya memperhatikan junkyu yang sedang berusaha memasang sabuk pengaman dan junkyu mengangguk, "eum!."
•
entah junkyu ingin bertanya tapi ia takut haruto tak menyukai obrolan itu, ia terus meremat jari jemarinya di dalam sweeter tebal yg ia kenakan,
"oh ya/anu." keduanya saling tatap, dan junkyu lebih dulu menolehkan pandangannya kearah lain, sedangkan haruto kembali menatap ke arah jalan yg sangat padat, "duluan." ujar haruto menginstrupsi,
awalnya junkyu menggeleng kuat, tapi tak lama keyakinan terus membuncah kala pantulan cahaya malam terpantul di wajah tampan kekasihnya, haruto, ia berniat tak akan terlalu lama menyimpan ini, tapi ia juga takut kalau haruto tak terima dan malah membencinya,
"anu.."
"iya ngomong aja sayang."
"janji ga marah?." haruto menoleh menaikkan sebelah alisnya, bertanya, "iya ga marah, memang apa yang mau kamu bilang?."
"janji jangan benci siapapun, kecuali aku."
"janji, tapi gimana? kamu mau ngomong apa si??."
"a-aku.. ga inget dan gatau siapa kamu sebenernya." cicit junkyu dan diakhiri helaan nafas tanpa menoleh ke arah pria yg menatapnya bingung, "masalah itu lagi?."
junkyu mengangguk lemah, "sayang, dengerin saya, hari ini, malam ini, nanti. semuanya akan terjawab dan aku yakin kita, saya, kamu dan baby terus bareng bareng tanpa ada masalah lagi."
junkyu memejamkan matanya menahan emosi untuk dirinya sendiri, ia bingung mengapa kekasihnya ini sangat baik dan bahkan tidak sedikitpun merasa canggung dengannya yg sudah berbadan dua.
•
junkyu harap, setelah ia turun dari mobil jantungnya bisa lebih tenang.
"gimana kalo salah? kita pulang aja ya haru." haruto tak menanggapi, ia keluar lebih dulu setelahnya membuka pintu sisi lain untuk junkyu,
junkyu menerima uluran tangan kekasihnya itu, "hati hati kepalanya." ujarnya posesif,
"padahal aku bisa buka sendiri (ಠ︵ಠ)."
•
mereka berjalan keluar parkiran dengan haruto yg mengusap punggung junkyu menenangkan tak lupa memberi sentuhan pada pipi gembil sang kekasih,
dari luar terlihat tak begitu menarik, tetapi ketika mereka memasuki kantor utama milik manager watanabe, junkyu reflek menutup mulutnya kagum, lalu mendongak menatap haruto yang menatap ke depan dengan tatap tegas serta berwibawa,
ini kali pertama junkyu diajak ke kantor utama kekasihnya ini, sebelum sebelumnya hanya sering berkunjung pada kantor cabang yang kebetulan haruto sedang tangani di sana,
disetiap jalan, tak luput dirinya menjadi sorotan bagi semua karyawan wanita maupun pria disana, mereka terkejut pada sosok CEO yang datang dengan seorang pria cantik serta yang menjadi perhatian adalah tangan haruto yg memeluk erat pinggang junkyu,
"pak/permisi pak/." begitulah sapaan yg terdengar sama dari berbagai mulut karyawan dan tak lupa menunduk hormat yang mencoba menyapa haruto tetapi hanya junkyu yang membalas dengan senyuman ramah,
haruto? ia tak sedikitpun menanggapi dan pandangannya hanya terfokus pada jalannya,
"hai pak! kemana aja? kangen tau." sapa seorang wanita berambut panjang dengan surai brown gelap dan baju serta rok pendek nya mendekati haruto, "eh siapa?." ucapnya kala melihat lengan junkyu yang tersilang pada lengan kekar haruto,
"sayang, keruangan duluan ya, nanti saya susul." junkyu melepas eratannya pada lengan haruto lalu mengangguk dan diantarkan oleh salah satu karyawan pria yang sebelumnya haruto panggil,
haruto menatap wanita didepannya dan meneliti setiap tubuhnya dari atas sampai bawah, "berpakaian lah yang sopan saat bekerja." setelah berucap haruto pergi meninggalkan wanita yang menatapnya sinis,
"haha jablay si lo rin ditegor pak watanabe kan." kata pria yang kembali dari acara mengantar junkyu keruangan CEO,
"bacot banget si lo sa."
•
"baik terimakasih pak watanabe atas waktu dan tempat yang sudah disediakan, tanpa berlama lagi saya dan tim akan memberi putusan atas semua yang tuan junkyu alami dan rasakan selama ia hilang ingatan." ucap pengacara yang memegang beberapa lembar berkas tebal bersampul map merah dan satu lagi tak terlalu tebal berwarna putih.
di samping kursi kebesaran haruto yang diduduki junkyu terdapat seorang teman sekaligus karyawannya di kantor cabang, yoon jaehyuk.
sedikit cerita, jaehyuk dengan pria yg mengantar junkyu keruangan sebenernya adalah sepasang tunangan, dan mereka juga sudah tau tentang hubungan haruto dan junkyu dan juga tau masalah yang mereka alami, serta janin baby yang sudah tumbuh sebulan lebih di perut kekasih CEO kantor mereka,
"semua data serta hasil rekapan 3bulan lalu yang tuan yoon jaehyuk serahkan kepada kami, kami melihat ada kejanggalan yang terdapat di beberapa berkas dan itu terjadi sehari setelah pak guanlin menyerahkan itu, kami juga tak bisa langsung terfokus pada kejanggalan itu, kita terus menerima data dari berbagai pihak, bahkan menurut tim kami yang paling sering menyerahkan berkas dan data rekapan itu adalah pak guanlin, tapi setelah kami cocokkan dengan fakta fakta yang tuan watanabe berikan, semua berkas dan data itu sama sekali tidak ada yang berhubungan, dan disini saya menyimpulkan bahwa hilangnya ingatan tuan junkyu serta hilangnya bukti kecelakaan yang terjadi 3tahun benar benar sudah dirancang untuk dihilangkan." jelas pengacara itu sambil menyerahkan serta menyusun beberapa lembar kertas dihadapan haruto yang menyimaknya.
"guanlin?." pengacara dihadapannya menoleh dan mengangguk hormat, setelah menyerahkan semua berkas pengacara itupun mundur perlahan dan kembali duduk di kursinya,
cukup lama junkyu membaca semua data dirinya yang dulu, kepalanya pun terasa pening saat membaca barisan nama bermarga watanabe selain kekasih disebelahnya,
"wa-watanabe junkyu?." gumamnya pelan, jaehyuk selaku saksi serta asisten dadakan untuk junkyu pun dengan cepat memijat bahu junkyu serta haruto yang menggenggam erat telapak tangan junkyu.
[]-[]-[]
pppp
tes ombak sebelum ending (☞゚∀゚)☞bahasa nya berbelit banget yang loi pake, semoga kalian mengerti ✓
jadi gimana? ada yang udah paham??
kalo ada yang mau ditanyakan, tanya aja di chap ending bakal aku jelasin semua.•
sampe ketemu ntar malem!
![](https://img.wattpad.com/cover/285536975-288-k77580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᗷIᑎᗩᒪ [いたずら🔞] - нαяυкуυ [END]
Randommencari kebahagian dengan cara yang salah, tidak apa apa bukan? - "GW BISEX BUKAN HOMO KAYAK LO BGST." - "LO ITU CUMAN SAMPAH, KIM JUNKYU" - "your mine, and i'm yours" ✧ enjoy! ✧ BxB Harukyu Binal jangan salah lapak! ✧✧✧ 👑 : #40 - junkyu 👑 : #65...