{ !end fairy! }

9.8K 336 28
                                    

"udah jelaskan semuanya?! anda yang bikin semua berantakan, anda definisi bawahan yang gatau diri!." haruto menahan kepalan nya agar tidak meninju rahang tegas pria didepannya kini,

dari luar ruangan terlihat junkyu yang menutup kedua telinganya dibantu pasangan jaesahi serta pengacara sebelumnya untuk menenangkan pekikan junkyu kala tangan haruto terangkat ke udara, bersiap melampiaskan amarah,

guanlin tersenyum remeh, sangat remeh, haruto yang melihatnya benar benar tak sanggup menahan amarah apalagi dengan pria itu yang terus menatap sang kekasih dari jendela ke arah luar dengan tatapan menggoda, "tolong berhenti menatapnya!."

"cih." guanlin mendorong kuat tubuh haruto yang menindihnya, ia juga melepas paksa cengkraman di kerah jas nya, "sampah, lo berdua itu cuma sampah."

"JUNKYU BUKAN SAMPAH! ANDA LAH SAMPAH SEBENARNYA." terdengar gemelutuk dari rahang yang di adu oleh haruto kuat kuat,

"semurahan itu dia jadiin lo sebagai pelindung?! IYA?!! hahaha jalang." pasangan jaesahi dan pengacara haruto didepan pun sudah tak lagi terlihat muka damai di mereka,

mencoba sekuat tenaga agar junkyu tak menghampiri mereka, tenaga junkyu jauh lbh kecil dibandingkan 6 orang yang menahannya itu,

"lepas! lepasin gw!."

"..."

"kalian tuli?! lepasin gw!!." tak bisa ditahan lagi, merekapun membiarkan junkyu masuk ke ruangan yang tetap di ikuti pasangan jaesahi dari belakang,

"STOOOOPPPP."

"BERENTI GW BILANG!."

guanlin serta haruto terhenti karna suara instrupsi dari arah daun pintu, "jalang nya kesini tuh." ucap guanlin remeh sebelum bangkit dan membenahi pakaiannya,

"BILANG APA LO?!." teriak junkyu tak terima,

"jalang, lo jalang."

"tapi lo jg sering di pake, ya kan?." junkyu mendecih,

"GW BISEX BUKAN HOMO KAYAK LO BGST."

"ANJING?!."

"LO ITU CUMAN SAMPAH, KIM JUNKYU." dada junkyu kali ini benar benar sesak, ia ingin membalas tapi tak daya, apalagi di tambah ia tengah mengandung, ia hanya takut kandungan nya bermasalah, junkyu bukan malesub yang lemah.

tanpa babibu, tubuh guanlin ditarik dari belakang dan terbanting ke tembok akibat ulah haruto yang benar benar marah kekasihnya di maki seperti itu,

haruto bukan tak ingin membalas lebih, ia khawatir akan mental junkyu kalau harus melihat kekerasan lagi, ia tak ingin kedua malaikatnya kenapa kenapa,

junkyu terduduk lemas, perasaannya benar benar berkecamuk apalagi ditambah perkataan guanlin tadi di dengar oleh jaesahi serta pengacara yang lain,

ia menangis dalam dia, sungguh sesak.

haruto dengan emosi yang di redam sekuat mungkin, datang menghampiri junkyu yang menangis dengan terduduk, "hey hey, bangun bangun kasian baby nya." mata elang haruto pun melirik pasangan jaesahi yang tepat di belakang junkyu,

tak lama junkyu mendongak dan menghempaskan tangan haruto yang memegang perut nya, "jangan liatin mereka kayak gitu! gw yang maksa!." haruto menghela nafasnya panjang, lalu mendorong junkyu untuk mengikuti nya keluar ruangan,

polisi serta pengacara pun masuk ke dalam ruangan itu dan menyergap guanlin yang terduduk di sudut ruangan dengan keadaan kepala penuh darah akibat benturan,

"udah dong nangisnya, kasian dede bayi nya kyu." ujar hyunsuk menenangkan,

jihoon dan hyunsuk telah kembali dari acara honeymoon dengan berkedok mendaki pegunungan tersebut,

kini jihoon dan haruto tengah berada di kantor polisi untuk memberi kesaksian dan bukti bukti yang sudah di recap sebelumnya oleh pengacara pribadi milik haruto,

"aku malu." cicit junkyu dalam wajah yang di telungkupkan di antara kedua tangannya yg terlipat,

"itu ga memalukan sama sekali, kamu punya maksut tertentu kan, kamu ga boleh nangis lagi ya." hyunsuk bangkit,

dan kembali dengan segelas susu khusus ibu hamil, "junkyu, minum ini dulu sebelum tidur."

junkyu menegakkan tubuhnya, dan mengusap air matanya kasar, lalu mengambil susu dari tangan hyunsuk dan meminumnya sampai tandas,

"eung makasii kak." hyunsuk tersenyum lalu mengusak surai tebal junkyu, dan berlalu menaruh gelas didapur,

seperginya hyunsuk ke dapur, junkyu mengambil hp nya yg tergeletak di atas nakas dan berniat menelfon kekasihnya,

sedang berada di panggilan lain

junkyu menghela nafasnya, dan membaringkan tubuhnya, pintu terdengar terbuka dengan hyunsuk yang ingin meminjam satu bantal untuk ia pakai tidur di ruang tamu,

"ih mau kemanaa."

"tidur di ruang tamu kyu." junkyu menggeleng gemas, dan menepuk sisi kasurnya yang kosong dengan guling yg menjadi batasan, "disiniiii."

"eh engga ah, ini kamar pribadi lo sama haruto."

"gapapaaa, kita sama sama pihak bawah, lagian juga masa kamu tidur di ruang tamu yang gelap? emang berani?." hyunsuk menyengir dan kemudian menggeleng sembari menggaruk tengkuknya yg tak gatal,

"ya udah gw temenin, tapi lo hrs tidur, gw mau nunggu mereka biar kalo haruto dateng gw bisa langsung pindah." junkyu mengangguk dalam mata terpejam, dan kemudian tertidur dengan posisi badan melintang kesamping dan pala yg diatas guling pembatas,

"sehat sehat ya kalian.."

"dia udah tidur?." hyunsuk mengangguk lalu beranjak dan keluar dari kamar,

"nangis seharian tau, baru berenti karna mau minum susu tadi." haruto mengangguk, "makasi ya, pake kamar sebelah kalo mau tidur jangan di ruang tamu."

"siap pak." haruto terkekeh,

dan netra nya terhenti pada buntalan yg tertidur dengan kepala di atas guling dan badan tertekuk,

"maaf banget maaf karna saya baru bisa bertindak sekarang, dan sekarang kita bisa hidup bareng tanpa ada gangguan."

[]-[]-[]

alhamdulilah ya Allah akhirnya nyelesain book kedua, dan yang pertama masi hiatus karena masi banyak yg harus revisi💘

thanks to kalian yang udah mau baca ini sampe habis, terkesan maksa banget endingnya tapi emang ini ending yang aku fikirin pas buat book ini✨

makasii banyak yang selalu ramein kolom komentar, jujur seneng banget bacain komenan kalian hihiii •́  ‿ ,•̀

bismillah bisa nyelesain book yang lain yeyyyyyyyy!

THANK YOU VERY MUCH ( ≧Д≦)

babaiiii

ᗷIᑎᗩᒪ [いたずら🔞] - нαяυкуυ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang