{ reminder }

9.3K 424 11
                                    

B ● I ● N ● A ● L

🔞
<¥∆01>
09-01-2022

...

"maksut lo gimana?." haruto hanya menghedikkan bahu nya, lalu berdiri, "mau kemana heh di tanya!." haruto tertahan lalu kembali duduk di tempat nya tadi, "males sama lo, nanya mulu.". hyunsuk hanya bisa mengiyakan, males berdebat juga dia.

-

haruto berjalan tegas dengan ekspresi dingin yg menonjol di lorong kantor miliknya, tak sedikit yang menyapa sang ceo itu, bahkan untuk membalas tersenyum saja sulit di lakukan,

karna yg sekarang ia pikirkan bagaimana cara nya agar junkyu percaya, dan kenapa juga ia berganti marga dengan orangtua kandung nya (?) seharusnya dalam file rumah sakit itu terdapat marga diri nya sebelum marga nya berganti,

"huft..." haruto menghela nafas panjang frustasi, sesampainya di parkiran ia merogoh saku celana kasual nya lalu mengeluarkan kunci motor,

ya dia berniat menaiki motor untuk akhir akhir ini, ia memakai helm full face nya, dan diam sejenak, "kalo tau nyari bukti nya sesusah ini, gw ga akan nyamar jadi pelanggan." netra nya,

lalu ia menstatter motor, dan berlalu pergi meninggalkan halaman kantor miliknya.

-

mari kita ulang apa yang terjadi malam itu.

-

flashback—

"eh apa si ji gw ga ngerti." jihoon merasa ujung nya baju nya di tarik pun menoleh ke junkyu, "lo diem aja deh, gw takut salah." junkyu hanya mengedipkan mata nya berkali kali,

karna merasa bingung dan belum ada satupun yang menjelaskan, ia beranjak dan tertahan oleh lengan kekar yg menahan pergelangan nya, "nama istri saya watanabe junkyu." junkyu sempat terdiam sejenak lalu duduk dengan tergesa dan menunjuk diri nya dengan telunjuk,

mata nya mengarah tanya ke jihoon yg masih terdiam dan hanya merespon sekena nya saja dari tadi, "loh itu kayak nama gw ji." jihoon mengangguk lalu hyunsuk bangkit dan jihoon pun ikut bangkit dari duduk nya,

"kalo gitu gw sama jihoon pamit dulu, kalo ada apa apa lo telpon gw aja to." hyunsuk menepuk bahu haruto menguatkan dan berlalu dengan jihoon yg di gandeng nya,

junkyu yg merasa ada yg janggal pun buru buru berdiri dan bow, "kalo gitu aku juga pergi, permisi." belum sempat tertahan ia sudah berlari mengejar pasangan sebelum nya,

haruto tersenyum teduh melirik pergi nya junkyu dari pintu utama resto itu dengan sudut mata elang nya dengan menggenggam sapu tangan putih bercorak bunga krisan milik junkyu yg di tinggalkan, "maafin aku sayang."

—off

-

ting!

bel kafe itu berbunyi, membuat netra junkyu teralihkan, ia berniat menutup web milik nya dan berhenti dari itu semua, dan kini ia bekerja paruh waktu di kafe milik teman kampus nya, ya semoga saja pekerjaan ini bisa mengalihkan dari pekerjaan yg utama,

"selamat datang, mau pesan apa?." tanya nya ketika orang itu menghampiri dan berdiri di depan meja kasir tempatnya, "mocca ice sama gelato ice cream." junkyu mengetik pesanan itu di komputer

dan mengangguk, "di tunggu." pria itu mengangguk dan duduk di salah satu sofa single dekat jendela,

ia mengeluarkan ponsel dan mengabadikan aktifitas saat junkyu sibuk dengan pelanggan yang membayar dan juga memesan dengan kamera ponsel miliknya, memotret lalu merekam setiap detik yg di lakukan nya,

"permisi pesanan anda." oh. hampir saja, ia buru buru memasukkan ponsel nya ke saku lagi, dan mengangguk membiarkan pelayan itu pergi,

di tempat kasir, rekan kerja serta tetangga nya di apartemen junkyu menghampiri nya, "lo tau ga si kyu, cowo yang di pojok itu kan ngerekam lo gitu terus lo juga di poto poto sama dia."

junkyu mengikuti arah telunjuk gadis di depan nya dan menangkap pria yg ia layani tadi, "ya kenapa emang? fans gw tu."

yeji memutar bola mata nya malas, "jangan sampe gw minta dower buat mecat lo ya, kepedean banget najis," junkyu hanya terkekeh karna masih sibuk mencatat uang receh untuk di pakai kembalian kafe, "kalo misal tu orang jahat gimana? lo di culik, di perkaos,"

yeji tampak berfikir karna perkataan nya ada yg janggal, "eh engga deng, lo kan sering ngehew jadi udah pro lah ya di banding penculik," junkyu mengambil note kecil di meja kasir dan menggeplak kepala yeji dengan itu,

"lo perawan bacot banget deh, udah yang penting gw masi di sini, ribet lo." yeji mengaduh dan mengusap kepala nya yang kayak nya sekarang benjol lima senti.g

"iya deh iya yang udah pro." yeji kabur duluan sebelum sapu kecil menghantam wajah cantik nya,

"moto gw? di pidioin juga? cih babi, kena lo." batin junkyu dengan tatapan yg menatap pria itu dari tempatnya, sejak kejadian semalam hingga kini ia hanya diam dan merespon sedikit saja, dan kini?! ada hal lagi yg benar benar bikin ia muak.

-

"HEH LO." pria tadi berhenti sebelum benar benar keluar dari kafe itu, dia membalikkan badan nya dan di sambut dengan junkyu yg berkacak pinggang,

"BUKA MASKER LO." merasa bingung pria itu pun dengan cepat menggapai gagang pintu kafe tetapi tertahan dengan junkyu yg menarik merah hoodie nya,

"APA MAKSUT LO MOTO MOTO GW?!." pria itu berdecih dan terkekeh dengan kesan meremehkan, "gw ga ada maksut, dan gw juga ga moto lo, pede banget."

junkyu sempat merollingkan mata nya ke arah lain karna mungkin saja ia benar, tetapi ini sudah melanggar! jelas jelas yang mengadu itu yeji, tuwin dari dower hyunjin yang terkenal dengan mata teliti nya,

"gw ga akan salah ya, jelas jelas temen gw yg liat lo masukin hp setelah moto gw diem diem," "SASAENG LO?! jawab ya ee." demi apapun ni cowo cuman manggut aja dari tadi, "iya! gw ngambil foto lo, tapi itu semua karena suruhan." anj*ing junkyu g nyampe apa maksut nya, "hah?."

pria itu melepas masker dan, "lo kan yedam?." pria itu mengangguk dan tersenyum, "tenang aja, gw moto lo juga buat kebaikan gw bukan orang jahat, lo tau itu." junkyu masih ngelag demi, mau nanya tapi yedam udah keburu pergi,

junkyu berbalik dan netra nya teralihkan karna beberapa pelanggan yg masih di situ menatap nya dengan bingung, ia bow minta maaf, "gapapa kok gw gapapa, lo pada lanjut aja.".

-

"udah?." tanya nya dari kursi kedudukan yg ia duduki, "udah gw cetak semua, mau lo proses kapan gw siap bantu." ucap pria yg lain, yg kini duduk berhadapan dengan amplop coklat di atas meja ruangan itu, "itu semua udah cukup bantuan dari lo, makasi." pria tersebut mengangguk dan pergi dari ruangan itu.

drrttt drrrttt

merogoh saku dan membuka pesan masuk,

daniel
2 pesan belum terbaca

| gw udah nyampe, lo dimana

| gw ga bisa lama lama,
| masih ada meeting

ya sebentar gw kesana |
(read)

-
-
-

hai hai maaf bangetttttt buat kalian yang nunggu, mood ak ilang banget buat nulis, gatau kenapa, myb efek tipes ku kambuh (?) gatau deh, karna ud beberapa bulan semenjak kambuh ak g minum obat lagi :(

ak bakal berusaha ko buat nulis dan semangat!

so kemarin ak ad baca komen yg nunggu ini di lanjut ^_^

segitu aja, sebenarnya juga ak kurang bisa ngendaliin main hp kemarin, jadi bentrok semua sama tugas, nulis, sama nonton pembelajaran.

lanjut?

bismillah dabel up ya nanti mlm

ᗷIᑎᗩᒪ [いたずら🔞] - нαяυкуυ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang