Enam

401 60 1
                                    

Sudah 25 menit lamanya Chris berdiam diri di dalam mobilnya menatap lurus kearah lahan parkir dihadapannya yang telah penuh oleh kendaraan mahasiswa yang ditinggal sang pemilik.

 Tidak banyak orang yang berlalu lalang mengingat ini sudah masuk jam-jam kelas pertama dimulai, hanya ada beberapa mahasiswa yang berlarian kecil membawa tumpukan buku dan kertas dipelukan mereka sudah pasti itu adalah mahasiswa tingkat atas yang kesiangan. Bahkan pemandangan seperti itu tak menggugah niat Chris untuk segera beranjak dari mobilnya, kelas sudah berjalan 20 menit yang lalu dan ia sudah malas jika harus mendapat tatapan tak menyenangkan dari teman-teman sekelasnya.

Chris menghela napas panjang lantas menumpukan kepalanya yang terasa berat diatas kemudi mobilnya. Kepalanya terlalu berat untuk ia topang sendiri.

Tok Tok

Dua ketukan pelan pada kaca mobilnya membuat Chris terperangah lalu menoleh kearah kanan, Yugyeom langsung masuk melalui pintu samping kursi penumpang tanpa diminta.

"Lah nggak kelas?" Tanya Chris seketika temannya menutup pintu

"Skip kelas lah, enak aja gue ditinggal sendiri" Jawabnya langsung

"Kan ada Bambam?"

"Dia gantiin Mingyu buat ikut pertemuan sama maba hari ini"

"Pantes.." Ucap Chris pelan, ia sedikit malas hari ini.

"Lo tau? omega yang kemarin gue omongin ternyata maba arsi" Yugyeom membuka percakapan

"Ohh.. eh bentar!" Chris jadi teringat obrolan kemarin, mengenai Brian dan salah satu omega di kampusnya, "Berarti Bambam lagi sama dia?" Tanya Chris

"Iya" Yugyeom mengangguk cepat

"Lo tau mereka ngumpul diruangan mana?" Tanya Chris, ia tiba-tiba menjadi bersemangat 

"Kelas besar paling, kan biasanya kalau ada kumpulan disana" Jawab Yugyeom

"Oke" Chris langsung melepas sabuk pengamannya dan keluar dari moobil

"Lah mau kemana lo?" Tanya Yugyeom

"Refreshing" Ucap Chris seraya berlalu meninggalkan Yugyeom

"Eh anjing tunggu" Yugyeom bergegas menyusul temannya

###

Begitu sampai di ruang 302, ruang yang biasanya disebut kelas besar ini memang dikhususkan untuk kegiatan diluar proses belajar-mengajar. Chris langsung masuk diikuti Yugyeom dibelakangnya, mereka sengaja masuk melalui pintu belakang agar tak terlalu menarik perhatian namun tetap saja yang mereka rasakan adalah suasana tegang melingkupi seluruh penjuru ruangan.

Suasana ruangan tersebut benar-benar terasa kelam, dua orang di depan sana sedang bersitegang.

"Kamu sendiri tau omega tidak bisa memimpin" Tegas Bambam yang berdiri di belakang mimbar

"Senior bahkan belum tau kemampuanku" Balas seorang mahasiswa yang berdiri di tempat duduknya

"Itu omega yang gue omongin kemarin" Bisik Yugyeom

"Sudah takdirnya kaum omega tidak akan pernah jadi pemimpin, Minho" Balas Bambam lagi

"Pola pikir senior ternyata masih terbelakang ya? Masih saja berpikir kalau omega hanya kaum lemah. Lalu apa gunanya hukum demokratis di negeri ini? Lagi pula senior sendiri yang meminta siapa pun untuk mengajukan diri sebagai ketua" Balas Minho tak mau kalah

"Berani juga anak ini" Gumam Chris yang masih asik menikmati perdebatan

"Wajar sih, kemaren aja berani bikin masalah sama Brian" Yugyeom menyahuti ucapan Chris

"Terserah, tapi kamu tidak bisa menjadi ketua jurusan. Jungwoo yang akan menjadi ketua jurusan tahun ini, silakan kamu koordinasi dengannya untuk menjadi wakil" Final Bambam

"Saya akhiri pertemuan hari ini, informasi selanjutnya akan disampaikan melalui Jungwoo, sekian" Tutup Bambam.

"Ch.." Minho berdecih kesal, ia langsung mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas.

"Udah beres, ayok samperin Bambam" Ajak Yugyeom, tapi digubris oleh Chris.

"Gue ada urusan" Ucap Chris seraya menepuk bahu temannya lalu segera pergi.

"Gue ditinggal mulu dah anjir" Ucap Yugyeom melihat kepergian Chris.

Chris mengedarkan pandangan keseluruh penjuru, mencari keberadaan Minho. Koridor penuh dengan mahasiswa yang baru saja keluar dari kelas mereka jadi Chris sedikit kesulitan mencari. Chris mempercepat langkahnya, ia tak boleh kehilangan Minho. Sejak 5 menit yang lalu ia memutuskan menjadikan Minho sebagai targetnya.

Chris berbelok kearah koridor yang lebih sepi, langkahnya melambat ia sudah menemukan targetnya. Hanya berjarak 30 meter dari tempatnya berdiri saat ini, ia langsung menghampiri omega tersebut.

"Apa lagi sih?" Minho berseru pada pria dihadapannya.

Ups, Chris langsung menghentikan gerakannya tak mau menggangu drama kedua yang dilihatnya hari ini.

"Mau bahas yang tadi, Kak Bambam bilang lo bisa kalau mau jadi wakil" Ucap Pria dihadapan Minho

"Gak" Sanggak Minho

"Minho, please"

"Gue gak akan pernah mau jadi bawahan lo"

"Oh mungkin dia Jungwoo" Batin Chris, ia menunggu di tempatnya.

"Bukan bawahan Minho, kita bisa kerjain bareng"

"Gue gak akan sudi" Minho menaruh penekanan di setiap perkataannya

"Lo bisa nggak sih gausah inget masa lalu? itu udah lewat, Minho" Kini Jungwoo tak mau kalah

"Enak bener lo ngomong" Minho menatap tajam lawan bicaranya

"Lo tau sendiri, lo gak bakal bisa nentang omongan alpha percuma juga lo jadi ketua. Entah dulu ataupun sekarang, lo bakal jadi bulan bulanan mereka"

"Kayaknya mereka punya masa lalu nih, seru" Chris makin menikmati tontonannya

"Terus lo? lo bahkan cuma alpha resesif gak jauh beda lemahnya sama omega" Balas Minho

Jungwoo terdiam

"Jauh-jauh, gue muak sama lo" Ucap Minho mengakhiri percakapan keduanya

"Minho.."

"Weitss.." Jungwoo yang hendak mengejar Minho langsung terhenti karena Chris mendadak muncul di hadapannya

"Chris?" Jungwoo mundur beberapa langkah.

Chris menatap Jungwoo dari Ujung kepala hingga ujung kaki, "Respon lo bagus, lo tau gue siapa kan?" Ucap Chris

Jungwoo mengangguk pelan, tatapannya turun.

Chris mencondongkan tubuhnya kearah Jungwoo, "Bagus, sekarang pergi" Bisiknya yang lebih seperti ancaman

Tanpa banyak bicara Jungwoo langsung menjauh dari sana.

Chris berbalik, "Sialan gue jadi kehilangan omega itu lagi kan" Rutuk Chris. Ia melangkahkan kaki nya kembali mencari Minho. 

Mate, Omega! | BanginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang