Delapan

500 70 0
                                    

"Sudah Ayah bilang kan untuk pulang lebih cepat, kenapa baru pulang sekarang?"

Chris yang baru menjejakan kaki di mansion milik keluarga Thunder itu langsung disambut oleh pertanyaan dari sang kepala keluarga. Ia mendengus kecil melirik kearah meja makan yang telah diisi oleh 3 orang lantas melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

"Jangan langsung pergi ke kamarmu, kemari" Perintah sang kepala keluarga

Tak ingin banyak berdebat, Chris menurut. Ia menarik kursi di samping ayahnya, dihadapannya ada Brian dan Ibunya.

"Makan yang banyak, nak" Ucap Ibunya

"Tidak usah paggil aku nak karena aku tidak akan pernah menjadi anakmu" Balas Chris

"Chris!" Ayahnya berseru

"Itu benar ayah, aku bukan anak dari rahimnya" Balas Chris

"Tidak bisakah kamu membuka sedikit hati untuk Ibumu? Ini sudah 5 tahun"

"Ch.. Ibu.." Chris tersenyum meremehkan

"Biarkan saja, Yah" Kini Brian bersuara, "Chris sudah besar, nanti juga dia kan sadar" Lanjutnya

"Tau apa kamu" Gumam Chris pelan

"Dengar ucapan Brian, kamu harus segera sadar. Berhentilah bermain-main dengan omega, segera cari pasanganmu kalau hal seperti itu saja tidak becus kamu lakukan sendiri ayah yang akan melakukannya untukmu" Ucap Ayahnya

"Ayah, lagian Ayah juga dulu seperti itu kan? Sampai-sampai Ayah tidak tahu kalau ternyata mempunyai dua putra dari dua omega yang berbeda hingga akhirnya perempuan ini mengemis pada ayah" Chris menatap wanita di hadapannya.

"Christopher!" Seru sang kepala keluarga mendengar kalimat kurang ajar dari anaknya

Chris bangkit, "Aku tidak berselera" Ucapnya lalu pergi dari ruang makan

"Pergi kamu anak kurang ajar!" Teriak Ayahnya

Chris berbalik, "Memang mau pergi kok" Ucapnya yang membuat sang Ayah makin murka.

###

Minho merebahkan tubuhnya, hari yang amat panjang bagi Minho. Mulai dari perdebatan ketika pertemuan pagi ini lalu pertemuannya dengan Chris yang dilanjut oleh obrolan panjangnya dengan Brian dan ditutup oleh kegiatannya dengan Jieun. Hari ini amat melelahkan baginya, ia bahkan belum sempat mengecek ponselnya sejak terakhir bertukar pesan dengan kedua temannya sebelum pertemuan pagi tadi dimulai.

Masih dengan posisi terlentang diatas kasurnya ia meraih tasnya yang ia lempar sembarangan ke atas kasur dan mengambil ponselnya. Matanya membelalak setelah melihat bagitu banyaknya notifikasi pada ponselnya. Ratusan bubblechat, puluhan pangilan tak terjawab serta notifikasi dari aplikasi burung biru yang tak terhitung jumlahnya.

"Gila" Ucapnya melihat ratusan notifikasi pada ponselnya

Ponselnya berdering kembali, satu panggilan masuk dari Hyunjin dan Changbin.

"Please, jangan ada masalah lagi gue capek" Ucapnya sebelum mengangkat panggilan telfon tersebut

"Halo"

"MInho anjir lo kemana aja" Suara bersik dari Hyunjin langsung menyapa pendengarannya

"Ada masalah apa lagi sih anjir ini hp gue notifnya jebol" Balas Minho

"Ya elo nyari masalah mulu idupnya" Balas Hyunjin

"Sumpah ya, hari ini mood gue beneran naik turun padahal gue gak ngapa-ngapain"

"Gak ngapa-ngapain pala lo, lo jadi sorotan satu kampus bangsat" Kini Changbin menimpali

"Lo sumpah ya, udah gue kasih tau soal kakak beradik Thunder itu biar dijauhin ini malah lo suka rela masuk ke lubang buaya" Ucap Hyunjin

"Hah? Jelasin anjir gue males buka twitter"

"Kebiasaan lo"

"Buruan, sambil gue minum" Minho mengubah panggilan telfonnya menjadi mode speaker

"Lo tadi ada ketemu dua orang itu kan?" Tanya Hyunjin

"Iya, tapi gak sengaja sih" Jawab Minho lalu ia bangkit dan meraih botol air minum yang biasa ia letakan diatas nakas disamping tempat tidurnya

"Ada yang nyebarin itu di base kampus trus ngatain lo jalang gara-gara lo ketauan deket sama dua orang itu" Ucap Hyunjin

Minho yang hendak menenggak minumnya langsung urung, "Anjing??"

"Lo seharian digosipin satu kampus" Timpal Changbin

"Kok lu pada gak bilang sih?" Protes Minho

"Si anjing satu ini emang ya! Lo liat tuh notif hp lo, lagian ngampus bukannya belajar malah pacaran" Hyunjin balik protes

"Pacaran dari mana"

"Diem lo, gausah sok menyangkal ya" Sanggah Hyunjin langsung

"Hadeh.. trus apalagi?" Tanya Minho kemudian kembali mengangkat botol untuk meminum isinya

"Chris ngeclaim lo"

"Uhuk.." Minho langsung menyemburkan separuh air yang berada di mulutnya, buru-buru ia mengelap sudut bibirnya

"Si bangsat apa apaan sih?" Minho tak habis pikir dengan kelakuan alpha yang baru ia temui selama kurang dari 5 menit tersebut.

"Lo ngapain sih lagian sama dia? dia sampe ngeclaim lo gini" Tanya Changbin

"Gue gak ngapa-ngapain anjir orang dia yang ngejar gue" Balas Minho

"Wah.. bahaya nih kalo sampe sekelas Chris ngejar lo" Ucap Hyunjin

"Bahaya gimana?" Tanya Minho

"Hidup lo gak bakal tenang intinya, gue dikasih tau sama senior gue kalo lo berani berurusan sama Chris artinya hari-hari lo di kampus gak akan tenang. Tiap hari ada aja lo digangguin sampe akhirnya lo bakal keluar sendiri. Korbannya udah banyak"

"Separah itu?"

"Yang lo hadepin Chris sih wajar" Ucap Hyunjin santai

"Anjing dah gue udah kuliah jauh-jauh dari Flo biar hidup gue tenang kenapa malah gini sih?"

"Udah gue peringatin ya lo" Ucap Hyunjin

"Bukan gue yang mulai ya"

"Ya sama aja ujungnya"

"Btw, lo sama kak Brian itu gimana?" Tanya Changbin kemudian

"Apanya?"

"Gue tadi nyari lo di kampus tapi lo lagi sama senior lo"

"Oh iya tadi emang gue seharian sama dia" Aku Minho

"Kan, pacaran" Timpal Hyunjin tiba-tiba

"Gue sumpel mulut lo ya Jin" Ancam Minho, Hyunjin terdiam.

"Jadi gimana?" Tanya Changbin lagi

"Apa dah? Orang gue tadi cuma ngobrol doang sama dia, gak lebih" Jelas Minho

"Minho, tatapan lo beda" Ucap Changbin

"Biasa aja dah, lagian gue baru ketemu kak Brian 2 kali ya lo jangan cepet menyimpulkan gitu dong"

"Ya gue cepet menyimpulkan gini soalnya baru kali ini lo gak ribut dulu kalo ketemu orang"

Minho diam.

"Sekarang gue tanya" Ucap Hyunjin, "Lo demen gak sama Chris?" Tanyanya

"Orang gila!" Rutuk Minho lalu ia langsung menutup sambungan telfonnya.

"Gila. Semua orang gila. apalagi si bajingan Chris itu. Anjing dah sumpah. Ini gue kena karma gara-gara maksa kuliah disini apaya buset dah baru dua hari udah stres kayak gini" Minho mengacak-acak rambutnya, meluapkan seluruh kekesalah hari ini.

Mate, Omega! | BanginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang