Attende [slow update]

Vicino.

Happy reading

" jodoh pasti bertemu, karna semesta sendiri yang menuntunnya kearah mu. "

" Mina dari mana saja kamu , lihat sudah mau jam 10 malam "tegur ibu Mina yang sedang merajut di sofa ruang tamu.

wanita paruh baya itu menghampiri putri bungsunya yang masih terdiam di depan pintu.

sorot tajam matanya mengarah pada mina yang mulai menurunkan pandangannya.

" jawab!!! ibu Mina "

" Mina tadi beli barang di toserba , waktu mau pulang ada segerombolan orang mabukㅡ

" apa!!? kamu tidak apa-apa kan sayang aigo kenapa tidak telfon kakak untuk menjemput mu tadi "belum selesai Mina berbicara ibunya itu sudah memotongnya, sembari meraba tubuh mungil miliknya.

" aduh ibu hentikan , kalo mina kenapa-kenapa sekarang Mina ga bakal disini dong "ucap mina sembari menghentikan tangan ibunya.

" iya juga , terus gimana caranya lewat sini-sini cerita in ke ibu secara rinci tanpa ada rahasia "ditarik lah tangan mina menuju sofa ruang tamu lalu mendudukkannya disana.

" jadi gimana ceritanya "tanya ibu Mina dengan raut wajah penasaran.

" jadi gini setelah tahu kalo di depan ada orang mabuk , Mina balik lagi ke toserba niatnya mau telfon kakak eh hp Mina malah mati untung ada temen Mina disana , dia yang nganterin Mina pulang sampai rumah bahkan tadi dia berkelahi sama itu orang mabuk bu keren kan "

ibu Mina hanya tersenyum dan memperhatikan Putri nya itu bercerita baru pertama kali ini Mina bersemangat dalam bercerita tentang orang lain tidak seperti biasanya pikir ibu mina.

" kenapa tadi tidak disuruh masuk , aigo kamu ini tidak tahu berterimakasih "ucap ibu Mina sembari memukul lengan putrinya.

" aduh..... tadi Mina udah suruh masuk dianya yang ga mau "balas Mina yang masih memegangi lengan kecilnya itu.

" owh begitu, kapan-kapan suruh kesini ya ibu mau berterimakasih karna sudah membantumu "

Mina hanya menganggukkan kepala pasalnya ia tidak terlalu dekat dengan mark katakanlah mereka baru bertemu kedua kalinya dan langsung mengajaknya kerumah suatu hal yang aneh bagi Mina.

ditambah kesan buruk mark yang masih melekat di benak Mina.

Mina tak mau ambil pusing ia lalu naik ke atas untuk segera merebahkan tubuh mungilnya ini.