Prolog

2.9K 183 35
                                    

Hogwarts, 2021

Sekumpulan anak laki-laki dan perempuan dari murid tahun keempat sedang bersantai di ruang kebutuhan, mereka sedang bercengkrama, membaca buku, belajar menggunakan mantra dan melakukan segala hal guna mengusir rasa bosan.

Ketenangan di ruang kebutuhan begitu menenangkan, para gadis menikmati waktu mereka dengan berbagi cerita, sementara dua laki-laki lainnya sibuk mengerjakan esai. Namun, ketenangan itu terhenti, ketika Albus Severus Potter, putra dari pasangan Harry Potter dan Ginny Weasley datang sembari membawa sesuatu yang terbungkus sapu tangan berwarna coklat. "Guys, lihat apa yang kubawa!" Kata Albus. "Kalian pasti akan kagum."

Teman-temannya memandang dengan enggan, terutama Rose Weasley, putri dari pasangan Ronald Weasley dan Hermione Granger. Gadis itu memutar bola matanya malas, lelah akan ide-ide aneh sepupunya. "Apa lagi yang akan kau lakukan kali ini?" Tanyanya heran.

Rose menduplikasi sikap dan sifat ibunya, Rose lebih suka ketenangan seperti mendengarkan musik atau membaca buku. Dan ia, satu-satunya gadis yang memiliki nilai sempurna di antara teman-temannya. Rose memandangi Albus, tampak kesal dengan tingkah sepupunya yang satu itu, Albus memang suka berbuat onar.

"Berhentilah menuduhku, ini sesuatu yang sangat menyenangkan." Ucapnya penuh kebanggaan, lagi.

"Jadi apa yang kau bawa itu?" Scorpius, putra dari pasangan Draco Malfoy dan Astoria Greengrass, murid Slytherin tahun keempat menunjuk arah di mana tangan Albus masih menggenggam sesuatu yang terbungkus sapu tangan.

"Aku membawa time turner."

"APA?!" Kini seluruh teman-temannya memekik kaget sekaligus khawatir.

"Kau gila, ya?" Seorang gadis cantik berseragam kuning, bersurai golden brown menatap Albus dengan tatapan ngerinya, ia adalah Elena Whitney Diggory, putri dari Cedric Diggory di masa depan.

Rose mengarahkan tatapan kesalnya pada Albus. "Cukup, Albus, aku akan mengadukanmu pada bibi Ginny jika kau melibatkan kami lagi."

Albus mendesis kesal. "Tenang, guys. Kita menggunakannya sebentar saja."

"Apa yang kau rencanakan dengan membawa time turner kemari?" Tanya laki-laki bertubuh jakung, surai coklat, cukup tampan. David Nott, putra dari Theodore Nott.

"Mencobanya, apa kalian tidak penasaran?" Tanya Albus sembari memandangi wajah teman-temannya satu persatu. "Aku ingin pergi ke masa lalu, melihat apa yang dilakukan oleh orang tuaku saat mereka remaja."

Amarys Zabini tersenyum simpul, gadis itu mengangguk-angguk polos. "Boleh, aku sebenarnya juga penasaran ingin mencobanya." Ia adalah putri dari pasangan Blaise Zabini dan Luna Lovegood.

"Amarys!" Rose berseru, tampak heran. "Kau tahu kan, bahwa memakai time turner itu ilegal."

Amarys mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh. "Well, selama tak ketahuan. Kukira tak apa-apa, ya kan, Albus?" Tanyanya menoleh pada Albus.

"Itu ilegal!" Rose bersikukuh saat mendengar Amarys yang setuju dengan ide gila Albus.

Di saat mereka tak tahu harus berbuat apa, Albus tak berniat mendengarkan kicauan Rose, Potter muda itu tak menganggap nasehat Rose bagai kicauan burung di pagi hari. "Jadi, apa kalian setuju?" Tanya Albus.

"Ya!"

"Tidak!"

Pro dan kontra.

Elena diam-diam melirik Amarys yang bersemangat. "Kenapa kau setuju?" Tanya Elena heran.

Time Turner ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang