[3.4] HEESEUNG

2.1K 239 261
                                    

autumn masih menatap roomchat nya dengan heeseung. pesan teks yang ia kirim belum kunjung dibalas oleh heeseung. hari sabtu yang cerah ini harusnya autumn libur dan ia akan pergi bersama heeseung ke rumah asri yang pernah heeseung gambar.

autumn sangat penasaran dan ingin melihat rumah tersebut secara langsung. namun sayang, kerjaan yang menumpuk mengharuskan dirinya lembur di hari libur meskipun hanya setengah hari.

"heeseung, angkat dong..."

berkali-kali autumn mencoba menghubungi heeseung namun tidak ada jawaban. jujur hal seperti ini membuat autumn sangat trauma.

***

heeseung menelan lagi beberapa pil penenang kemudian kembali fokus menghapus semua sex tape dirinya dengan tante tirinya. ia juga menghapus akun di situs dewasanya.

heeseung langsung membanting laptop tersebut kemudian membanting tubuhnya ke kasur. diusap wajahnya dengan kasar dan air matanya kembali berlinang.

dalam hati dirinya selalu mengumpat kenapa nasibnya begitu menyedihkan. dia tidak bisa membayangkan akan selemah apa dirinya jika tidak memiliki autumn di sampingnya.

bel apartementnya bunyi berkali-kali kemudian di ketuk dengan keras.

"HEESEUNG! BUKA PINTUNYA!"

badan heeseung kembali bergetar mendengar suara yang baginya sangat menyeramkan.

terdengar suara smartlock dan pintu yang terbuka. heeseung bangkit dan duduk di pinggir kasur sambil memeluk lututnya. dirinya semakin ketakutan ketika mendengar langkah yang semakin mendekat.

"brengsek, passwordnya diganti lagi jadi tanggal lahir cewek sialan itu."

sosok yang paling heeseung benci dan juga takuti muncul di hadapannya. tantenya berjalan sambil menenteng koper yang besar dan berkacak pinggang.

"kenapa nangis sayang?" tante berjalan mendekat dan membelai rambut heeseung.

heeseung menepis dengan kasar tangan tantenya kemudian mundur untuk menjauh.

"dasar ga sopan. mana uangnya heeseung?"

heeseung tidak menjawab. rasanya tenggorokannya seperti tercekik karena saking takutnya.

"heeseung sayang, mana uangnya?"

"udah ga ada. aku hapus akunnya."

senyuman dari wajah tante seketika luntur dan matanya mulai melotot. ia mendekat ke heeseung dan tangannya langsung menarik rambut heeseung.

ditariknya rambut heeseung dan menyeretnya ke lantai. heeseung tidak bisa berbuat apa-apa selain memberontak melepaskan tangan tantenya.

"dasar anak gatau terima kasih, udah tante rawat kamu dari kecil karena asal usul keluarga kamu yang ga jelas, sekarang apa? mentang-mentang udah kerja jadi semua jasa tante dilupain ya?"

tante menendang perut heeseung dengan ujung sepatunya yang lancip dan membuat heeseung meringkuk menahan sakit.

"tante tolong, bebasin heeseung..." pinta heeseung dengan suara yang parau.

"kenapa tante harus bebasin kamu sayang?"

"tante cukup bikin hidup aku menderita-"

"menderita? kalau kamu ga tante urus juga kamu ga akan jadi apa-apa." tante melayangkan tamparan di pipi kiri heeseung.

"heeseung, mau denger kabar bahagia?"

tante mengangkat dagu heeseung dan menatapnya. nafas heeseung semakin sesak.

comfort chain ; enhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang