PART VI

8 4 5
                                    

Disebuah ruangan terlihat seorang pria sedang sibuk dengan berbagai dokumen yang menumpuk di atas meja.

"Hahhh kenapa dokumen ini tidak ada habis-habisnya dari kemarin" Gerutu pria tersebut.

"Banyak sekali permasalahan yang ada di kerajaan, lalu apa gunanya para menteri itu? ini membuat kepala ku pecah" tiba-tiba terdengar ketukan pintu.

"Masuk"

"Salam yang mulia raja, semoga raja hidup seribu tahun lamanya" Ucap seorang pengawal yang memasuki ruangan tersebut.

"Ya, ada masalah apa?" Pria tersebut adalah raja Ellldrich yang sedang menunggu jawaban dari pengawal karena biasanya pasti ada masalah baru lagi.

"Lapor yang mulia, wilayah sebelah barat tadi malam di serang oleh sekelompok bandit dan sebagian desa telah mereka bakar" 

"APA!!!! Kenapa bisa terjadi? siapa bandit-bandit itu yang berani mengacak-acak wilayah kerajaan Guarin?" Tanya Elldrich dengan sangat murka yang membuat pengawal itu menjadi takut.

"Belum tau yang mulia mereka dari kelompok bandit mana, saat ini Jendral Mike sedang menyelidikinya". Mike adalah Jendral terbaik di kerajaan Guarin dan merupakan sahabat dari Raja Elldrich.

"Panggil Mike dan suruh keruangan saya segera"Perintah Elldrich kepada pengawal itu.

"Ta-tapi yang mulia, Jendral Elldrich lagi di desa memeriksa tempat kejadian"

"Baik kalau begitu katakan pada Mike jika urusan nya selesai disana segera melapor kepada ku dan satu lagi tangkap para bandit-bandit itu serta bawa mereka dihadapan ku".

"Baik yang mulia perintah segera di laksanakan, saya mohon undur diri" pengawal tersebut meninggalkan ruangan kerja Elldrich.

Elldrich tengah berpikir keras akhir-akhir ini kenapa banyak sekali permasalahan yang terjadi di kerajaan, biasanya para bandit tidak pernah ada yang berani menyentuh kerajaan Guarin. Ditengah pikiran nya sedang kalut, kemudian pintu terbuka dan seorang wanita yang berpakaian menggoda masuk ke ruangan raja Elldrich.

"Yang mulia... apakah kamu baik-baik saja?" Wanita itu mendekati raja dan memeluk Elldrich dari belakang. "Yang mulia sepertinya kelihatan lagi banyak pikiran" sambil memijit pundak Elldrich dan berbicara dengan nada yang dimanja-manjakan.

"Claira, kenapa kamu kesini? tidak kah kamu lihat aku sedang bekerja?" Tanya Elldrich dengan lembut seperti takut jika kata-katanya menyakiti hati selir kesayangan nya tersebut.

"Apa aku gak bisa berada disamping suamiku sendiri hemmm?" Ucap selir itu sambil mengerucutkan bibir kedepan. Raja menarik selirnya tersebut duduk di pangkuannya "Apakah aku terlihat melarang selir kesayangan ku kemari?" tanya Elldrich.

"Tapi kata-kata yang mulia seakan tidak menyukai kedatangan ku kesini hiksss,, padahal aku hanya ingin membantu yang mulia supaya tidak terlalu lelah hikksss" wanita itu menangis supaya Elldrich merasa bersalah.

Elldrich yang melihat selir kesayangan nya menangis pun jadi merasa bersalah "Baik maafkan aku karena telah menyinggung perasaan selir kesayangan ku" sambil mengusap pipi Claira yang sudah basah karena air mata " kamu mau kan maafkan aku?".

Claira mengangguk menanggapi pertanyaan dari Elldrich. "Aku akan memaafkan yang mulia dengan satu syarat" dengan muka memelas.

"Apa itu syaratnya?"tanya Elldrich. Namun wanita itu semakin ngambek yang membuat Elldrich bingung "Katakan lah apa syaratnya, aku janji apapun itu akan aku kabulkan asalkan Selir kesayangan ku ini tidak marah lagi" Sambil mengelus rambut panjang Claira.

Claira tersenyum senang dan kemudian memasang wajah cemberut "Apakah yang mulia tidak tau kedatangan ku disini? Lihatlah pakaian ku, aku memakai ini spesial untuk mu yang mulia" kedatangan Claira dengan pakaian yang sangat menggoda dengan kerah baju yang menampilkan setengah tonjolah dadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I AM THE QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang