lamaran

0 0 0
                                    

Mereka berdua sampai di gedung megah milik keluarga Jake tentunya. Entah meeting apa yang akan di lakukan di dalam, Floral tidak peduli, yang penting dia bisa bertemu dengan Jake yang selalu ia puji.

"Banyak orang pak" gumam Floral menarik lengan jas Sunghoon

"Ini bukan kuburan!" Jawab Sunghoon membuat rasa gugup Floral berubah menjadi emosi

"Bapak serius dong, saya mau jaga wibawa nih di depan pak Jake!"

"Jangan banyak tingkah, disini banyak orang!"

"Iya pak iya" peringatan terakhir sebelum masuk ke ruangan besar berhias lampu berlian berwarna emas

Sunghoon mengedarkan matanya mencari sang empu yang ingin ia temui, diikuti dengan Floral yang sibuk merapikan tata rambutnya.

"Jake" sapa Sunghoon

Jake yang tengah berbicara dengan lawan bicaranya langsung memotong pembicaraan dan pamit untuk menemui sahabat lamanya itu

"Hi bro" mereka berpeluk selayaknya laki-laki, dan Floral yang berjabat tangan diimbangi dengan senyumnya yang bisa di bilang manis

"Hi Flo" sapa Jake

"Hi Pak Jake, long time no see" balasnya ramah

"Oh iya calon istriku-""

"Jake" seorang perempuan memanggilnya dengan jarak yang terpaut dekat, Jake melambaikan tangannya dan perempuan bergaun putih cantik itu mendekat

Dan lancangnya perempuan itu merangkul lengan Jake dengan sangat tidak sopan. Tiba-tiba ruangan ini terasa panas dan sesak kala tangan Jake itu memegang tangan perempuan itu.

Floral maju mendempetkan tubuhnya di dekat Sunghoon. Dia mulai gelisah dan bisa Sunghoon rasa kalau tubuh wanita di sampingnya ini gemetar kala satu jarinya menaut pada kelingking dirinya

"Ini calon istri saya."

Sontak Floral melihat ke arah lain, ketika dia di senyumi oleh perempuan yang di akui sebagai calon istri oleh Jake barusan. Matanya memanas, tapi dia harus tetap stay cool untuk menjaga wibawanya disini. Tidak mungkin dia mau menangis disini

"Selamat yah bro, semoga lancar sampai harinya tiba" Sunghoon sekali lagi memberi pelukan hangat pada sepasang kekasih yang akan menikah itu. Terasa canggung, Sunghoon memberi kode pada Floral untuk melakukan hal yang sama.

Mau tidak mau Floral mengikuti perintah Sunghoon untuk tetap profesional. Setelah itu mereka di persilahkan untuk duduk dan menyantap makan siang. Floral berjalan lunglai menuju meja yang telah di reservasi oleh Jake untuk Sunghoon.

Merasa tak tahan dengan semuanya, akhirnya Floral meminta izin untuk keluar.

"Pak saya ngatuk deh, pinjam kunci mobil bapak yah, saya tidur di mobil aja" ucapnya lemas dan gemetar

"R u okay kan?" Tanya Sunghoon ragu untuk bertanyata ketika melihat mata Floral merah dan berkaca-kaca

Tatapan Floral tiba-tiba berubah jadi tajam, dia mendekat untuk membisikkan sesuatu. "Saya sakit hati pak. Bapak kalau masih nanya, saya mogok kerja. Mending pinjemin mobil aja!" Merasa sedikit ngeri, Sunghoon dengan cepat memberi kunci mobilnya dan Floral dengan cepat berlalu begitu saja

89,7% / 10,3%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang