Sehabis dari sama, Cecil membawaku ke kelas mantra untuk bertemu dengan Prof. Flitwick. Ketika kami hendak berjumpa dengannya, dia sedang berdiri di atas buku besar tempat biasanya dia berdiri. Dari jauh, kulihat dia memberikan isyarat agar kami menunggu di salah kursi disana. Sambil menunggu, Cecil bercerita tentang ketika pertama kali menjaSaat kami masuk ke dalam kelas, Cecil menatap salah satu kursi yang membuat aku bertanya ada apa gerangan.
"Aku ingat saat duduk di kursi itu saat pertama kali belajar mantra sebagai siswa Hogwarts. Namun, sayangnya, hanya itu yang bisa aku ingat" kata Cecil."
Dia lalu membawaku dalam cerita masa lalu yang tidak mungkin aku tulis disini. Aku rasa jika dia pandai menulis, dia mungkin bisa menulis buku.
"Kelas telah berakhir, Tuan Lee. Ada perlu apa dengan saya?"
"Saya ingin menanyakan sesuatu yang mungkin bisa menjawab kasus penyerangan serigala pada malam Halloween beberapa waktu yang lalu Prof. Flitwick. Itupun kalau anda tidak keberatan. "
"Tidak sama sekali. Silahkan duduk."
"Apakah saya dalam masalah, Tuan Lee?"
"Hmm, ya dan tidak Prof. Flitwick. Itu tergantung jawabanmu soal kasus penyerangan itu. Pada malam kejadian, kalau boleh tahu, Prof. Flitwick ada dimana?"
"Aku sedang mempersiapkan Panduan Suara Kodok untuk acara malam Halloween. Aku rasa hanya itu saja yang bisa ku bantu."
Cecil membalas dengan nadanya yang bagaikan memanah busur panah yang meleset dari target.
"Itu tidak apa-apa Prof. Memang pada malam kejadian banyak sekali yang sibuk untuk acara. Andai saja ada yang bisa memberi tahuku sedikit tentang serigala itu."
Tiba-tiba Prof. Flitwick seperti seseorang yang habis kena kilat. Seluruh tubuhnya bagaikan kena aliran listrik.
"Sepertinya aku ada sedikit tahu tentang serigala itu. Tapi aku tidak bisa memberitahumu disini. Ini terlalu berbahaya."
Prof. Flitwick memberi isyarat tentang sebuah ruangan rahasia didalam kelasnya. Dari kejauhan ku lihat mereka memasuki sebuah pintu kecil. Begitu mereka masuk, pintu itu langsung tertutup. Tidak ada tanda bekas dimana pintu itu tadi dimana. Detik hingga menit berlalu namun tidak ada tanda apa-apa. Apakah benar serigala itu ada kaitannya dengan Prof. Flitwick? Pertanyaan itu terus menghantui pikiranku yang ditinggal sendirian dalam kelas tanpa siapa-siapa. Semakin lama aku mulai khawatir. Apakah aku aman dari serigala itu? Jika tidak, apakah dia memang mau membunuh aku namun ternyata salah target sehingga cewek itu menjadi korban. Apakah kejadian malam itu memang sudah direncanakan atau memang tak sengaja?
Tak lama kemudian seeokor burung hantu menghampiriku dengan sebuah kertas yang terikat pada kakinya. Aku melepaskan kaitan talinya dan ternyata adalah sebuah memo dari Hagrid.
Dear Julie,
Segera menemuiku di Courtyard Hogwarts. Aku berpikir kamu akan menyadai bahwa tidak semua serigala jahat setelah kamu melihat apa yang saya dapatkan.
Hagrid.
Sebelum meninggalkan tempat itu, aku meninggalkan pesan kecil di atas meja guru dekat papan tulis. Sampai disana, aku menemukan Hagrid, Cecil, dan seorang gadis yang menjadi korban malam tragis itu. Dari jauh, aku bisa melihat bahwa sepertinya ada sesuatu yang tidak seperti yang diinginkan.
"Apa maksud dari semua ini?"tanya Cecil dengan tatapannya seperti elang dan setajam pisau.
Hagrid menatapnya seolah-olah tidak ada badai yang menghantam, melainkan cuaca rtanpa awan dengan cahaya matahari.
"Prof. Flitwick mengatakan kepadaku bahwa tidak semua serigala itu jahat, jadi aku berpikir dengan menunjukan serigala ini mungkin bisa merubah pola pikirnya."
"Darimana kamu mendapatkan anak serigalanya?"
"Dia tadi mengikutiku keluar dari Hutan Terlarang. Dia masih tinggal disana, namun dia selalu datang mengunjungiku sesekali.""
"Setiap kali dia melihat Ciara, dia selalu menghampirinya. Ciara memang sangat berbakat dalam menyayangi binatang. Kamu bisa belajar banyak darinya Julie."
"Namanya siapa Hagrid?"
"Namanya Borf" balas Ciara bantu jawab.
"Kalau boleh tahu, mengapa namanya Borf?" tanya Cecil dengan penuh tanda tanya.
Belum sempat Ciara menjawabnya, anak serigala mengeluarkan suara yang menjawab semuanya. Kami semua hampir tidak bisa berhenti merasakan rasa geli dalam perut.
"Dia memang sangat lucu untuk anak serigala, namun apa kaitannya dengan serigala monster yang menyerang aku malam itu?"
(Bersambung)
Ayo ikuti terus lost chapter dari Julie Carter and the Lost One.
KAMU SEDANG MEMBACA
Julie Carter and The Lost One
FanfictionSeorang gadis bernama "Dia yang Tidak Hilang" menjadi viral di sebuah surat kabar di London. Semenjak dari itu, banyak tragedi yang menimpa dirinya sehingga dia kemudian bertanya-tanya di tentang mengapa dia menjadi terkenal dan apa yang sebenarnya...