Perasaan Asing

794 80 35
                                    

hallo readersku...

salam sehat dan selalu bahagia untuk kalian semua

part kali ini sungguh entahlah,, tapi selamat membaca, jangan lupa vote and comment

Happy reading  <3

****

Semenjak hari itu Kinara benar benar menghilang dari pandangan Ferdiand, Kinara bahkan memblok nomer Ferdiand agar dia tak bisa menghubunginya. Kinara semakin merasa keputusannya benar, ketika Kinara dan teman temannya memutuskan untuk makan disebuah kafe disalah satu mall dekat kampusnya. Ya hari itu Kinara memang libur bekerja dan karena sebentar lagi akan skripsi makanya dia dan teman temannya ingin menikmati hari ini dengan santai. Kinara juga ingin melepaskan segala penat dikepalanya. Satu jam mereka menikmati waktu mereka dengan obrolan dan candaan, kemudian mereka memutuskan untuk pergi ke bioskop, saat berada di salah satu pintu teater yang akan mereka masuki karena film yang ingin mereka tonton Kinara terdorong temannya karena candaan mereka hingga menabrak seseorang dibelakangnya. Kinara hendak meminta maaf, namun seketika terdiam saat melihat siapa orang yang ditabraknya. Dia adalah Ferdiand, kemudian pandangannya beralih kebelakang Ferdiand sosok wanita yang ia lihat difoto yang dikirimkan oleh tantenya. Kinara kembali menatap Ferdiand yang terdiam dengan pandangan yang tidak bisa Kinara pahami namun tatapan itu adalah tatapan asing yang tak pernah Kinara lihat selama ini. Kinara kembali tersadar saat salah satu temannya menarik lengannya, dan tanpa mengatakan sepatah katapun Kinara pergi mengikuti tarikan temannya., dan kini mereka sudah berada ditempat duduk mereka mulai menanti film yang akan diputar. Kinara kembali mencoba untuk fokus dengan film yang sedang diputar namun lagi lagi pikirannya kembali pada Ferdiand dan wanita itu.

"Kinara udah jangan dipikirin, kamu udah mutusin untuk menjaga jarak dengannya." Gumamnya dalam hati sembali menggelengkan kepala mencoba menghilangkan ingatan ingatan tentang Ferdiand.

Malam semakin larut Kinara dan teman temannya memutuskan untuk pulang kerumah masing masing. Kinara turun dari taksi online tepat didepan kosnya. Kinara terkejut ketika seorang sudah berada didepannya saat ia turun dari mobil. Kinara mencoba menenangkan diri, menampakan diri seperti biasa.

"Ferdiand, sedang apa disini?" tanya Kinara seramah mungkin. Kinara semakin merasa tidak nyaman saat Ferdiand hanya diam dan terus menatapnya datar. Kinara tidak tahu apa yang sedang Ferdiand pikirkan. Namun melihat Ferdiand terus diam, Kinara memundurkan langkahnya sehingga mereka berdiri berhadapan dengan jarak yang masih dekat namun terasa jauh untuk keduanya.

"Ehmm,, Sudah malam kalau tidak ada yang ingin kamu katakan, aku masuk dulu" ucap Kinara sembari berjalan meninggalkan Ferdiand. Tepat ketika disamping Ferdiand menahan lengan Kinara, Kinara berhenti namun tak menoleh, pandangannya lurus kedepan.

"Kemarin...aku.." Ucap Ferdiand yang langsung dipotong Kinara

"Gak apa apa, gak perlu dipikirin, udah ya aku masuk" Ucap Kinara yang terasa dingin meski Kinara mengatakan dengan nada yang selalu lembut ditelinga Ferdiand. Ferdiand kembali terdiam saat merasakan Kinara melepaskan pegangan tangannya kemudian pergi begitu saja. Ferdiand mengacak rambutnya dan menendang nendang ban mobilnya seolah melampiaskan kemarahannya. Ferdiand masuk keapartemennya langsung melemparkan jasnya dan menuju lemari es untuk mengambil beberapa botol bir yang selalu ada disana. Malam ini Ferdiand ingin mabuk tak perduli besok ada rapat pentingpun karena dia sudah mengirimkan pesan pada asistennya untuk menggantikannya pada rapat besok. Dan ketika mabuk seperti kebiasaannya kini apartemennya sudah terlihat kacau, samakin mengacau ketika ia mencoba menghubungi Kinara namun Kinara sudah memblokir nomornya, dan amarahnya memuncak hingga melemparkan handphonenya hingga rusak.

"Kinara sialan, berani banget blokir nomerku, jangan coba lari dariku, karena aku gak akan melepaskanmu" Teriaknya dan kemudian melemparkan dirinya ke ranjang.

Angry BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang