kissing in the morning

5.7K 198 1
                                    

Triple up...hihii😄😃😄😃

Pagi harinya seperti biasa Kinara membantu mentari menyiapkan sarapan.
“ Na, tumben jam segini den Ferdiand belum turun?” Ucap Mentari sambil sesekali melihat kearah tangga.
“Ehhh.. entahlah, tadi Kinara uda bangunin kok” Jelas Kinara
“ Coba lihat lagi deh Na, takutnya malah belum bangun, nanti telat lagi ke sekolahnya. Kinara menarik nafas panjang sebelum mengiyakan perkatan Mentari. Dengan langkah malas Kinara berjalan menuju kamar Ferdiand yang berada di lantai 2. Ketika sampai didepan kamar Ferdiand, Kinara mengetuk pintu kamar Ferdiand, beberapa kali Kinara memanggil nama Ferdiand namun si pemilik nama sama sekali tak memberi jawaban. Kinara kembali menarik nafasnya sebelum memutuskan masuk ke dalam kamar Ferdiand. Kinara memasukan sebagian kepalanya untuk memeriksa keadaan kamar Ferdiand dan alangkah terkejutnya Kinara saat melihat Ferdiand yang masih bergelung dalam selimutnya. Kinara berjalan dengan perasaan yang kesal. Kinara mencoba membangunkan Ferdiand, mulai dari memanggil manggil namanya hingga menggerak gerakkan tubuhnya namun sialnya tak mendapatkan respon dari Ferdiand. Kinara memikirkan cara agar Ferdiand terbangun. Saat Kinara hendak berbalik tangannya tiba tiba ditarik sehingga membuat tubuhnya terjatuh menimpa tubuh Ferdiand. Kinara mencoba untuk bangun, namun sayangnya kini Ferdiand malah melingkarkan tangannya kepinggangnya. Kinara meronta namun dalam sekejap Ferdiand semakin menarik tubuhnya dengan sebelah tangan sedangkan sebelah tangannya sudah berada ditengkuk Kinara. Ferdiand menarik tengkuk Kinara membuat Kinara mencium bibir Ferdiand. Kinara terus saja mencoba untuk melepaskan dirinya tiba tiba Kinara berteriak membuatnya berhenti memberontak.
“Aww..” Teriak Kinara karena Ferdiand menggigit bibirnya hingga terluka.
“Itu hukuman karena mengganggu tidurku” Ucap Ferdiand santai kemudian menyandarkan dirinya dikepala ranjangnya.
“Mengganggu?? Aku itu mau membangunkanmu supaya tidak terlambak ke sekolah. Dan kamu malah bilang kalau aku mengganggu, dasar!!” Kata Kinara sambil terus mengusap bibirnya yang terluka.
“ Ambilkan air minum” kata Ferdiand yang tak memperdulikan perkataan Kinara. Dengan patuh Kinara mengambil gelas yang berisi air putih disamping meja ferdiand kemudian menyerahkannya kepada Ferdiand.
“ Siapkan seragam dan jadwalku, aku mau mandi” Perintah Ferdiand sambil menyerahkan gelas yang airnya sudah tandas. Ferdiand berjalan menuju kamar mandi. Kinara yang sudah terbiasa dengan apa yang perintahkan oleh Ferdiand dengan telaten menyiapkan seragam, bahkan celana dalampun Kinara juga yang menyiapkan. Tak berapa lama Ferdiand keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk dipinggang. Sedang Kinara masih sibuk menyiapkan jadwal serta perlatan sekolah untuk Ferdiand. Kinara sama sekali tidak merasa canggung dengan Ferdiand yang telanjang dada karena Kinara sudah terbiasa melihat Ferdiand seperti itu, bahkan tanpa sungkan Ferdiand akan berganti pakaian didepan Kinara. Saat sudah selesai menyiapkan jadwal Ferdiand, Kinara membalikkan badannya dan dia harus kembali menarik nafas saat melihat Ferdiand tengah memainkan handphonenya membiarkan kemeja seragamnya yang masih terbuka. Kinara berjalan mendekati Ferdiand, berdiri dihadapan Ferdiand yang duduk dipinggiran ranjang. Dengan sabar Kinara meraih satu per satu kancing Ferdiand dan mengancingkannya. Ferdiand masih sibuk dengan handphonenya saat Kinara memasangkan dasi keleher Ferdiand. Ferdiand memegang pinggang Kinara membuat Kinara mengalihkan pandangannya kearah wajah Ferdiand.
“Semalam, apa papa tahu aku mabuk?” Tanya Ferdiand
“Tidak,” Jawab Kinara singkat.
“kalau sampai mereka tahu aku akan menghukummu” ancam ferdiand.
“Ck,,kenapa aku terus sih yang dapat hukumannya. Lagipula kalau mereka tau itu bukan salahku, mereka pasti punya orang kepercayaan kan?” Gerutu Kinara sambil menyisir rambut Ferdiand.
“Apa kau sedang melawanku?” Tanya Ferdiand sambil menarik dasi Kinara membuat wajah keduanya berdekatan.
“Tidak,,”Ucap Kinara sambil mengerucutkan bibirnya.
“Cepat selesaikan kita sudah terlambat” Perintah Ferdiand sambil berjalan meninggalkan Kinara.
“Memangnya siapa yang membuat kita terlambat” Kesal Kinara mambawa tas Ferdiand kemudian mengikutinya keluar kamar.
***

Angry BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang