Senang sekali jika kita punya sahabat yang pintar, Aku punya sahabat namanya Diki saat TK dia pintar sekali begitupun dari kelas satu SD hingga kelas dua SD.
Kami selalu bersama, baik dari satu meja bahkan sahabatan ini nggak pernah terputus sampai sekarang. Aku pernah berniat menyontek kepadanya saat ujian namun nggak dikasih, oleh karena itu Aku berpikir apa yang beda antara Aku dan sahabatku itu.
Dikaji terus ternyata perbedaanya yaitu dia suka ikut les sedangkan Aku tidak, dari situ Aku belajar giat sampai-sampai halaman lembar kerja siswa yang akan datang Aku sudah tau jawabannya sedangkan yang lain tidak.
Diki adalah sahabatku yang membuat aku termotivasi ingin menjadi peringkat satu, meskipun sifatnya kocak namun berbakat. Dan alhasil ketika kelas lima SD kesana Aku peringkat satu terus sedangkan Diki tidak berbalik denganku karena saat itu Diki mulai malas belajar.
Aku beruntung punya teman seperti Diki, karenanya Aku bisa seperti ini dan sejak saat itu Aku sering terbawa lomba karena IQ ku diatas rata-rata. Maka dari itu jadikan sahabatmu itu motivasi supaya maju, saling sharing belajar dan jangan saling menjatuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Kita Berjumpa Lagi
Ficção AdolescentePernahkah kamu mendapatkan sahabat yang dimana kamu tidak bisa melupakannya? Mungkin saja pernah, dulu aku pernah memiliki sahabat yang sangat berarti bagiku. Tanpanya, mungkin aku nggak bisa sampai seperti ini. Dukungannya, waktunya, candanya, dan...