Prolog

14.8K 617 64
                                    

Suara kasak-kusuk karyawan terdengar nyaring ketika melihat sang boss memberi ciuman kepada sang istri, yang hendak beranjak pulang seusai mengirim makan siang.

Pasangan itu memang terlihat sangat sempurna. Ares luar biasa tampan, sedangkan Delia istrinya begitu cantik dan ramah. Tidak heran jika bossnya itu dikenal sebagai pria setia. Karena pernikahan dan kehidupannya begitu sempurna dilihat dari segi apapun.

"Mereka benar-benar pasangan yang cocok. Pantas Pak Ares tidak pernah melirik wanita manapun. Ternyata istrinya sangat cantik." Sophia mulai bergosib dan membuka topik ghibahan mereka siang ini.

"Betul, aku sudah pernah mencoba menggodanya, tapi tidak berhasil. Kabarnya semua karyawan wanita sudah pernah mencoba menggodanya, tapi tidak ada yang ditanggapi. Bahkan si sexy Shenna dari divisi keuangan." Saskia menanggapi.

"Semua sudah pernah mencobanya, kecuali anak baru kita." Rebecca menatap Samantha yang sedang asyik makan. Salah satu karyawan baru yang masuk team sekretaris CEO.

"Menggoda apa? Mana sempat! Para senior saja menyuruhku ini dan itu. Fotocopy, mengetik laporan, pokoknya aku di cekoki pekerjaan terus-menerus. Padahal sekretaris pak Ares bukan hanya aku kan?"

"Tapi apa kira-kira dia akan tergoda padamu?"

"Pria itu semua sama. Jika ada wanita yang menggoda, dia akan tergoda. Tidak peduli seberapa cantik istrinya. Karena pria tidak pernah puas dengan satu wanita. Terbukti ayahku meninggalkan ibuku karena wanita simpanannya yang lebih muda."

"Tapi pak Ares berbeda. Buktinya dia tidak tergoda dengan wanita manapun!" Sophia menyahuti.

"Aku tidak percaya."  Samantha bersikeras dengan ucapannya.

"Ayo kita bertaruh!" Rebecca berkata dengan antusias.

"Jika kamu berhasil minimal mencium bibirnya sekali saja, aku akan menraktirmu makan selama 3 bulan." Lanjut Rebecca.

"Aku akan membayar sewa apartemenmu selama 3 bulan!" Sophia menyahuti.

"Aku akan membayar cicilan mobilmu selama tiga bulan." Saskia ikut andil dengan percaya diri.

"Menciumnya?"

"Ya!" Seru ketiganya.

"Pokoknya kamu harus berhasil menggodanya sekali saja!" Lanjut Rebecca.

"Baiklah!" Samantha menjawabnya dengan enteng. " Sebentar lagi aku bisa bersenang-senang selama tiga bulan tanpa memikirkan biaya ini dan itu! Yess!!!" Seru Samantha bahagia.

"Jangan terlalu percaya diri, sayang." Sophia tertawa keras disusul kedua temannya.

"Samantha!"  Teriak seseorang dari arah lain. Semuanya seketika diam, karena si pemanggil adalah sekretaris senior yang Samantha ceritakan. Dia adalah karyawan terlama yang bekerja di perusahaan.

"Iya?"

"Apa kamu yang mengetik laporan? Pak Ares marah, kataya ada kesalahan. Ayo cepat!"

"Tapi ini belum jam masuk... "

"Kamu mau dipecat?" Tanya Sarah tajam, lalu beranjak pergi menjahui Samantha dan teman-temannya.

"Apa saat istrinya datang dia tidak diberi service yang memuaskan? Baru saja istrinya pergi dia sudah marah-marah di jam istirahat." Gerutu Samantha seraya meminum sisa jus miliknya.

"Kamu menyerah untuk menggodanya?"

"Tidak ada kamus menyerah dalam hidupku! Lihat saja, mulut pedas itu akan aku bungkam dengan ciuman panas!" Canda Samantha, lalu berlari mengikuti langkah seniornya pergi.

Seducing My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang