Bersama lagi

5.9K 444 54
                                    

"Kemana kamu malam itu? Kenapa sampai hari minggu tidak bisa dihubungi? Dan baju apa yang kamu pakai? Apa kamu tahu ini harganya ratusan juta?" Rebecca mengintrogasi.

"Kamu mendapat sugar daddy?" Saskia menoel pipi Samantha dengan tatapan menggoda.

"Ayo katakan sayang!" Sophia ikut menggoda. "Apartemenmu kosong selama dua hari! Apa kamu tahu kita khawatir? Kita hampir lapor polisi jika hari ini kamu tidak bekerja!"

Samantha menunduk dengan wajah memerah. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa selama dua hari ia merawat Ares yang sedang demam kan? Meski tidak terjadi apa-apa, tetap saja ia malu dan canggung.

"Aku bertemu pria yang menolongku karena akan mendapat pelecehan di bar."

"Apa? Lalu?"

"Dia menolongku dan menyewakanku hotel selama dua hari. Karena kasihan dia juga membelikanku pakaian. Dia pergi setelah semua pertolongannya, hanya itu." Samantha berbohong.

"Sungguh? Dia tidak berbuat jahat kan?" Rebecca memeluknya. "Ya Tuhan, kenapa tidak menghubungi kami?"

"Ponselku habis batre, dan kebetulan aku ingin sendiri. Jadi aku tidur di hotel selama dua hari." Lagi-lagi Samantha berbohong. Sebenarnya ia merasa bersalah telah membuat para sahabatnya khawatir. Tapi mau bagaimana lagi?

"Sayangku... " Rebecca memeluknya, disusul kedua temannya yang lain.

"Lain kali kabari kami sebisamu Samantha. Kami khawatir."

"Kalian membuatku terharu!" Samantha menjatuhkan airmatanya. Ia tidak menyangka jika ketiga sahabatnya akan seperhatian itu. Padahal mereka baru mengenal setelah bekerja di perusahaan Ares setahun lalu.

"Makan yang banyak, kami yang traktir!" Sophia memanggil pelayan cafe dan membiarkan Samantha memesan makanan.

"Tidak usah seperti ini... "

"Ini sebagai rasa syukur kami. Selama dua hari kami ketakutan setengah mati karena kehilanganmu."

"Terimakasih sudah begitu baik padaku." Samantha terisak pelan dipelukan para sahabatnya.

"Kita bersahabat Samantha, dalam susah maupun senang, kita akan selalu bersama dan saling mendukung."

****

Samantha lagi-lagi harus lembur karena menghandle begitu banyak pekerjaan seorang diri. Ia termenung sebentar ketika menatap ruangan Ares.

Setelah dua hari bersama, entah kenapa ada perasaan aneh yang sulit untuk Samantha jelaskan. Apalagi setelah mengobrol banyak hal dengannya. Samantha merasa sangat nyaman.

Apa Samantha mulai menyukainya?

"Aku tidak boleh menyukainya! Samantha, dia sudah beristri! Kamu juga hanya tikus rendahan yang tidak akan sepadan dengan mereka semua!"

Dengan cepat Samantha mengemasi barangnya. Ia tidak ingin bertemu dengan Ares lagi diluar jam kerja. Samantha akan menghindarinya, supaya ia tidak jatuh terlalu dalam.

Ketika mendengar suara pintu ruangan Ares terbuka, Samantha langsung berlari kencang. Dan bukannya benar-benar lolos, heels yang dikenakannya justru membuat kakinya terlikir.

Dan pada akhirnya Samantha jatuh dengan begitu keras, sampai membuat tubuhnya terbanting di lantai.

"Awwhh..."

"Astaga Samantha!" Ares segera berlari ke arahnya. Sedangkan Samantha masih berusaha kabur. Karena kakinya sakit, ia berjalan dengan cara mengesot sebisanya.

"Hei!" Ares langsung menggendong tubuh kecil itu dengan cekatan. "Kenapa memaksakan diri?"

"Jangan mendekatiku!" Samantha berteriak kesal. Ia memberontak di atas gendongan Ares dengan brutal.

Seducing My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang