10 Kayakinan

4.7K 364 32
                                    

Samantha terkejut ketika pihak apartemen dan tempatnya kredit mobil memberi ucapan selamat bahwa cicilannya telah lunas.

Samantha yang sedang menyiapkan sarapan langsung membulatkan mata. Apakah ini sebuah keajaiban? Siapa yang membayarnya? Perasaan, tidak ada yang tau rekening untuk membayar tagihannya.

Spontan ia pun berjalan ke arah kamar. Dirinya menggoyangkan tubuh Ares yang masih terlalap. Samantha yakin Ares lah pelakunya!

"Ares bangun!" Teriaknya.

"Hmmmm... " Gumam pria itu dengan nada mengantuknya.

"Ares! Katakan, apa kamu yang membayar tagihanku?"

"Iya sayang.... " Jawabnya lirih.

"Ares! Siapa yang suruh?!" Samantha berteriak kesal sambil memukulinya dengan bantal.

"Galak banget sih! Iya aku yang bayar semua, aku nggak mau pacarku susah." Ujarnya santai, lalu menarik Samantha untuk merebah bersamanya.

"Ares...."

"Ssstttt, jangan bahas lagi." Ares mengurung Samantha dengan kukuhan kedua kaki besarnya.

"Tapi dari mana kamu tahu?"

"Buku kecilmu." Kata Ares dengan jujur, seraya melirik ke arah buku yang terletak dibawah lampu tidur kecil milik Samantha.

"Tapi nggak seharusnya kamu baca dan ikut campur Ares!"

"Sayang, tidak ada salahnya aku membantu kekasihku kan?" Ares menatap lekat Samantha yang sudah berkaca-kaca. "Aku tahu kamu tidak menginginkan uangku. Tapi aku memaksamu."

"Makasih Ares, tapi lain kali jangan melakukannya."

"Aku akan terus melakukannya, karena kamu orang yang aku sayang." Ares mendekap Samantha yang kembali menangis dipelukannya.

"Sekarang aku mau kamu batalin semua meeting hari ini. Jadwalkan ulang minggu depan." Ujarnya kemudian.

"Tapi ini meeting penting! Jangan malas-malasan!"

"Aku bossnya babe, ayo batalkan!" Ares mencium kening Samntha yang hanya mengangguk pelan.

"Kamu mau kemana? Kenapa batalkan meeting?"

"Ajak kamu mewujudkan satu tulisanmu di buku itu."

"Ap-apa?"

"Ayo ikut saja!" Ujarnya dengan senyuman, lalu mulai menindih Samantha dengan sensual.

"Kita olahraga pagi dulu yaa?" Ujarnya dengan begitu mesum. Samantha pun mencubit perutnya dengan wajah sinis.

"Tidak ada! Ayo sana mandi, aku udah buatkan sarapan. Aku harus menghubungi klien untuk menjadwalkan ulang meeting."

"Sayang.... " Aress merengek manja.

"Aress...." Samantha mengecup bibirnya. "Jangan jadi kucing manja, mandilah segera." Samantha mengecup bibirnya kembali, lalu bangkit dan segera menyentuh laptopnya untuk mengirimi email penjadwalan ulang meeting bersama kliennya.

Ares pun kembali merebah dan menopang kepalanya dengan satu lengan. Ia tersenyum melihat Samantha mendapat beberapa panggilan telefon dari klien yang mungkin mempertanyakan kenapa meeting itu di batalkan.

"Bahkan dia belum make up dan hanya memakai kaos biasa. Tapi kenapa terlihat begitu cantik? Aku rasa, aku tergila-gila!" Lirih Ares pelan.

Tak lama Ares pun bangkit menuju ruang makan. Ia menatap sarapan dan segelas cappucino hangat yang sudah tersedia di meja.

Seducing My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang