Suasana kantin pada jam istirahat sangatlah ramai, Namun untuk orang-orang yang tidak suka keramaian akan memilih berdiam diri di belakang sekolah.
Kenalin aku Freya salah satu murid murid teladan dan tentunya baik namun kadang aku egois.
Aku punya pacar namanya Rey, dia bisa di bilang cowo kuat dan baik. Tapi, orangnya itu gak mau ribet dan gak peduli sekitar.
Berhubung Aku dan Rey itu satu kelas. Jadi, aku kenalin temen- temen kita.
Namanya :
David
Rendi
Farel
Nabila
Haris
Fani
Reni
Tasya
Bayu
Dimas
Uman
Nenti
Meli
Marsha
Jason
Lily
Mawar
Salman
Raffi
Nina
Elsa
Dst.Fyi, kita sekarang kelas 12. Dimana pertemanan saling menguatkan namun tak ayal juga saling menjatuhkan.
"Oke temen-temen yang saya cintai, pertama-tama berdirinya saya seorang David tampan rupawan sejagat raya akan menginfokan kita akan mengadakan acara untuk yearbook keceh-keceh ala mafia berseragam sekolah. Diharapkan semua ikut! Tidak boleh ada yang tidak ikut! Camkan itu bestie!" Kata David si ketua kelas yang tengil dan narsis.
"Kapan woi?" Tanya Rendi.
"Oh iya, Besok ya. Kita berangkat bareng di salah satu bangunan yang udah gak ke pake, tapi wort it buat di jadiin tempat foto." Jawab David.
"Lah nge dadak bangsat!" Umpat si tukang tidur, Bayu.
"Ya gimana ya, kalo rencana di jauh hari itu suka wacana bestie whahaha" balas David.
"Setan!" Umpat bayu.
Rey berjalan menuju bangku Freya dan duduk di sebelahnya.
"Kamu bareng aku ya, Frey?" Ajak Rey yang aku setujui.
"Ya iyalah bareng lu Rey, kan Freya pacar lu." Celetuk si tukang ghibah, Nabila.
Aku hanya cengengesan nanggepin si Nabila. Dia walaupun suka ghibah tapi orangnya baik ko asik juga.
"Bestieeee, besok pake seragam putih abu yaww terus jangan lupa bawa baju kelas." Teriak David
***
Hari Sabtu pukul 3 sore kami semua masih ada praktek. Yang seharusnya kita udah ada di tempat foto yaitu di salah satu gedung yang sudah terbengkalai.Pukul 3.20 sore barulah kami bubaran. Kami berkumpul di parkiran untuk membagi siapa saja yang akan berpasangan. Karena kita semua pake motor dan juga ada yang tidak bawa motor jadi ya harus saling tebeng.
"Vid, udah sore. Besok aja Napa sih." Ucap Uman.
"Iya ih, udah sore." Balas Nenti.
"Bacot lu semua. Gua tau kalo besok bakal banyak yang gak dateng. Dan lagi jadwal kedepannya kita bakal pulang sekolah lebih sore. Udah lah ayo buruan." Balas David.
Rey mengusap tanganku dengan tersenyum. Lalu, Rey memasangkan helm di kepalaku. Aaaaaa soswett banget gilaaaa.
Setelah semuanya selesai dan satu persatu berhamburan keluar sekolah.
Aku dan Rey paling belakang. Rey menarik tanganku agar memeluknya. Di sepanjang jalan kita asik mengobrol."Kamu laper gak?" Tanya Rey.
"Hah?" Tanyaku karena tidak terdengar jelas.
"Kamu laper gak?" Teriak Rey.
"Nggk, kenapa emangnya?"
"Kalo laper, kita Nepi dulu buat makan. Kamu gak keliatan makan dari pagi. Kita makan dulu aja ya?"
"Iya, nanti bungkusin aja ya makanan buat mereka. Mereka juga kayaknya belum makan."
"Iya."
Akhirnya kita Nepi dulu tanpa memberi tahu yang lain. Karena sebentar untuk beli dan makannya di bungkus dan di makan bareng nanti di sana.
Setelah membayar kita lanjut perjalanan. Sekitar 30 menitan kita sampai.
"Kemana dulu lu pada?" Tanya Meli.
Freya mengangkat kresek hitam, "Beli makanan dulu, kita makan bareng aja dulu. Aku tau kalian semua belum makan."
"Ahh perhatian banget kawan gua ini." Celetuk Rendi
Kita semua makan dengan lahap. Karena memang lapar. Sembari makan kita juga mengobrol-ngobrol ringan.
"Lu tau dari mana tempat ini, vid?" Tanya Haris.
"Dari google maps." Jawab David.
Mereka yang mendengar mengangguk-angguk kepala.
Setelah semua selesai. Kita siap-siap untuk berfoto.
David yang mengarahkan posisinya.
Waktu menunjukkan pukul 5.30 sore. Acara fotonya sudah selesai. Kita bersiap untuk pulang.
"Eh bentar deh, aku kebelet pipis. Tungguin ya?" Mohon Fani.
"Yauda Sono, tau kan dimana toiletnya? Tadi gua sempet ke toilet masih ada airnya, masih berfungsi tu toilet." Ucap Haris.
Aku menatap punggung Fani dan Reni yang menghilang di balik tembok toilet. Aku menghela napas, cape banget hari ini.
Rey merangkulku dan berusaha mencairkan suasana hati.
"Tempat ini bagus, kapan-kapan kita kesini, kita foto berdua, mau?" Tawar Rey yang ku angguki.
Sekitar 30 menit Fani dan Reni tidak menampakkan diri.
"Ck, itu yang ke toilet lama banget." Gerutu Marsha.
"Sabar kali Sha, mungkin kebelet boker." Sahut Bayu.
Sudah sejam Fani dan Reni sama sekali tidak ada tanda-tanda menampakkan diri. David segera berlari menuju toilet. Dengan lantang David memanggil mereka tapi tak ada sahutan, David membuka pintu toilet yang sama sekali tidak ada orang. Toiletnya kosong. David berlari kembali dan memberi tahu yang lain.
" Fani sama Reni gak ada." Teriak David.
Kami semua shock dan mendekati David.
"Yang bener lu?" Tanya Bayu dan memastikan sendiri dan memang toiletnya kosong.
"Fan, Ren?! Dimana lu berdua? Jangan becanda gak lucu anjing!" Teriak Dimas.
Aku mengambil ponselku dan menelpon Reni namun nomor Reni di luar jangkauan. Lalu, aku menelepon Fani namun suara ponsel Fani berada di tas Fani yang di bawa oleh Nenti.
"Ck, tu anak bikin khawatir aja. Tau ini udah mau gelap."
"Udah udahh, sekarang kita cari Fani sama Reni. Aku yakin mereka belum jauh dari sini dan lagi aku gak liat mereka udah keluar dari toilet." Ucapku so bijak padahal udah pengen pulang.
Mereka menghela napas lelah. Mau tidak mau mereka mencari Fani dan Reni dengan suasana gelap.
"Kita berpencar aja ya? Biar cepet ketemunya." Ucap Dimas.
"Gak! Ini gelap, gua takut kalo harus mencar, ntar malah ilang semuanya." Ucap Tasya.
"Ayolah, kalo kita nyari bareng-bareng kayak gini malah makin lama." Ucap Dimas.
Setelah mereka berfikir, akhirnya mereka memutuskan untuk berpencar. Yang dimana di bagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok ada 4 orang dan salah satu kelompok ada yang 5 orang. Karena jumlah mereka dari 23 menjadi 21.
Freya, Rey, Nabila, dan Dimas satu kelompok. Kita mengambil arah bagian selatan.
"Frey? Nyalain flash hp kamu." Suruh Rey yang langsung Freya turuti.
"Hm, ini lumayan ngeri sih. Mana gelap." Gumam Dimas
"Lagian kenapa harus tetep maksain sore-sore sih hadehh" balas Rey
"Tau tuh si David, si paling sibuk." Geram Dimas.
"Udah napa, malah nge ghibah." Lerai Freya.
TBC🕯️
Assalamualaikum
Hallo, ini cerita baru aku dengan genre yang berbeda dari cerita yang pernah aku tulis. Memang masih banyak kekurangan, karena yang biasanya nulis genre fiksi sekarang mencoba genre thriller mungkin sedikit ada genre action. So, disini aku sambil mempelajari. Kritik, saran dan koreksinya saya persilahkan.
Cerita ini gak sampe 20 chapter maybe 15 ke bawah.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kematian dan Kehidupan
Mystery / ThrillerSudah tidak asing dengan kata "Kematian" or "Kehidupan" karena kedua-duanya dapat berjalan di waktu yang bersamaan. Kesetian, Solidaritas, Pengkhianatan, Egois, Saling menjatuhkan demi tetap bertahan hidup itu benar adanya.