2

7.3K 403 14
                                    


"Lama bener Lo lan nganter nya"tanya Reno

"Iya bang, hehe"jawab Arlan

"Yaudah,ni anter makanan nmer 23 "

"Siap bang" jawab Arlan dengan tangan kanan semerti hormat

Reno terkekeh melihat tingkah Arlan yang sudah ia anggap adik sendiri karna menurut Reno Arlan itu orang nya membawa warna dan orang nya receh poull.

Jam menunjukkan pukul 21:45 waktunya Arlan pulang,kini Arlan siap dengan pakaian yang tadi ia berangkat dan bersiap untuk keluar dari cafe sebelum itu ia pamit pada Abang Abang nya di cafe ini.

"Abang Abang ku semua Arlan pamit pulang ya"teriak Arlan pada semua abngnya membuat Abang nya geleng geleng kepala dengan tingkah Arlan sedikit absrud

"Iye lan,gak usah teriak tu tenggorokan emang gak sakit"ucap bang jio

"Gak usah teriak lan semua dah denger "lanjut bang Yuda

"Hehe,maaf bang"cengengesan Arlan

" Yowes para Abang Abang ku tak muleh disek"lanjut Arlan dengan bahasa Jawa dengan akhiran kekehan

"Enggeh ati ati Yo le"jawab seluruh Abang abang nya di cafe dengan tawa pada akhir

.......

Jakarta

Di sebuah mansion megah dengan desain Eropa semua orang berkumpul di ruang keluarga dengan ruangan luas tapi sayang mansion ini tak ada warna semenjak kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup mereka

"Ada apa Afran kau mengumpulkan semua keluarga kita di sini"ucap opa Nugraha dengan dingin

"Aku menemukan adik yang selama ini kita cari"jawab Afran dengan nada dingin

Renata mendengar putra pertama nya mengatakan bahwa menemukan anak bungsu yang selama ini di cari,betapa bahagia nya seorang ibu yang selalu berdoa semoga ia bisa bertemu dengan anaknya dan berkumpul bersama

Dan tak lain semua orang yang ada di ruangan ini merasa bahagia yang luar biasa sebentar lagi bertemu dengan anak yang selama ini di cari

Hidup rumah ini akan kembali berwana seperti dahulu sebelum kejadian dahulu terjadi.

"Bang jangan bercanda kalo ngomong"ujar Asfar

"Abang gak bercanda dek"

"Roni masuk!"suruh Afran pada bodyguard yang ia suruh untuk mencari data Arlan

Roni masuk dengan data yang ia temukan

"Baca"perintah Afran

"ARLAN DERANDRA seorang remaja 16 tahun yang tinggal bersama seorang nenek yang di ketahui dengan nama nenek Dyah, Arlan bersekolah di SMA rajawali,Arlan bekerja menjadi pelayan di cafe A'graha,di ketahui Arlan di temukan oleh nenek Dyah di pinggir jalan"baca Roni

Semua orang yang ada di ruangan mendengar nya terharu dan sedikit bahagia akhirnya nya orang yang selama ini di cari akan berkumpul bersama.

"Besok kita semua langsung ke Surabaya"ucap David dengan tegas

David Cello Nugraha suami dari Renata Putri Pratama

Semua orang mengangguk setuju dengan ucapan david dan langsung menuju ke kamar masing masing untuk istirahat dan besok pagi berangkat ke Surabaya

"Semoga itu kamu boy yang kita cari"dalam hati semua orang di ruangan

........

Di pagi hari yang cerah ini Arlan sudah siap dengan pakaian tani, betul hari ini hari Minggu dimana Arlan dari dulu selalu menyempatkan dirinya untuk ke sawah karna dia disana bisa bekerja untuk menambah pundi pundi rupiah.

Pada jam dua belas siang Arlan pulang, istirahat sebentar langsung bekerja di cafe A'graha

Di tanya lelah? pasti Arlan akan menjawab sangat lelah,tapi Arlan rasa mulutnya ingin mengucapkan kata lelah tidak bisa, tetapi Arlan tidak mempermasalahkan itu karna di hidupnya hanya satu membahagiakan neneknya.

Arlan saat ini sudah siap dengan pakaian tani sebelum itu ia ke kamar nenek nya untuk pamit pergi ke sawah.

"Mbah Kulo tak budal neng sawah disek"ucap Arlan duduk di tepi ranjang kasur

"Iyo le ati ati"

"Enggeh Mbah"

Sebelum Arlan pergi nenek Dyah memanggil

"Arlan"panggil nenek Dyah

Arlan berbalik badan dan menghampiri nenek Dyah serta duduk di tepi ranjang kasur

"Enggeh Mbah,wonten nopo?"

Nenek Dyah mengambil barang berupa selimut bayi,gelang bewarna merah dengan gantungan tulisan A dari balik bantal dan memperlihatkan ke Arlan,dengan Arlan mengerutkan keningnya,dengan maksud ada apa?

"Arlan,iki barang sing pas Nemu awakmu, mugo mugo Iki barang iso cetuk Karo keluarga mu"ucap nenek Dyah dengan menyerahkan barang di tangan Arlan

Arlan menerima dengan mengkerut dahinya ia tidak mengerti,apa dia harus menerima ini karna baginya itu tidak mungkin ia bisa ketemu keluarga kandung nya karna apa?enam belas tahun tidak ada yang mencarinya segitu teganya keluarga nya tidak menginginkannya ia samapi sampai ia di buang

Nenek Dyah yang mengerti dengan pikiran Arlan ia mengelus rambut Arlan dengan berbicara

"Arlan,maaf kan lah keluarga mu ojo mendem rasa benci Ning atimu,awakmu ora eroh nyapo keluarga mu membuang mu pasti enek alasan Dewe,dadi Arlan cucu nenek ini iso nerima keluarga ne"

Arlan mendengar penuturan nenek Dyah sedikit ada pencerahan nya,ia menerima barang yang di kasih nenek Dyah,ia akan mencoba nya.

"Enggeh nek,matur suwun nek"ucap Arlan dengan senyum

"Iyo le"

"Yo Wes nek aku tak budal Ning sawah, nenek ati ati neng omah"pamit Arlan

Nenek Dyah menjawab dengan anggukan ia berdoa semoga Arlan bisa bertemu dengan keluarga kandung nya,karna sang nenek merasa ia tidak bisa selalu bersama Arlan,entahlah perasaan nenek begitupun dengan Arlan di dalam hati ada firasat tidak enak yang akan terjadi tapi Arlan tak tau.

Tbc

ARLAN [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang