Bagian 3 : Ternyata Bukan Milik Kami

1K 204 92
                                    

Wattpad Trailer ㅡ MAFIA WARNA

Pagi yang cerah dan matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya akan tetapi aura mendung yang terpancar dari raut wajah sang tuan rumah ㅡmeruntuhkan hari cerah beberapa pelayan yang sedang bekerja membersihkan pekarangan rumah. Gadis bermata sipit ini bahkan terkadang menyentakkan kakinya ketika berjalan. Terlihat sangat kesal pada sesuatu. Dia bahkan berulang kali marah pada pelayan dengan alasan pekerjaan mereka tidak becus sepanjang perjalanannya menuju ruang senjata rahasia.

Dalam perjalanannya itu, Seza berhenti saat tubuhnya sedikit tertarik ke belakang akibat saudara kembarnya mencengkeram kerah jaket kulit miliknya. “Menyingkir! Mainanku sudah menunggu.”

Dyrza tak menggubris peringatan Seza yang terkenal menyeramkan di kalangan pelayan keluarga mereka. Tangannya terus menyeret Seza sampai ruang tengah. “Aku tahu Chery sering nakal tapi dia tidak begitu padamu. Sangat jarang Chery menggodamu.” Dyrza tahu Seza baru saja pulang mengantarkan Chery sekolah. Aneh rasanya jika Seza pulang dengan kemarahan seperti tadi, karena Dyrza melihat mereka baik-baik saja sebelumnya.

Seza menggelengkan kepala pelan dengan mata dan mulut terbuka lebar, tak habis pikir Dyrza menganggap Chery tidak nakal terhadap dirinya? Padahal kemarin Chery berani membalas ancamannya.

Sesuatu yang mengganggu pikiran Seza sepagi ini sesungguhnya berasal dari Chery. Lebih tepatnya lingkaran pertemanan di sekitar adiknya.

Temannya lelaki.

Dan mereka berani merangkul Chery bahkan tak segan kulit pipi mereka saling bersentuhan lalu Chery tidak keberatan tentang itu.

Dia saja tidak begitu padaku, bisa-bisanya tadi orang lain berani melakukannya dan aku hanya membisu di dalam mobil ㅡKesal Seza hanya dalam batin.

“Halo?? Jadi, apa yang mengganggu pikiranmu?”

“Siapa yang melapor padamu kalau aku sedang marah?! Pasti kepala pelayan sok tahu itu yang asal bicara. Aku akan memecatnya, pekerjaannya selalu menggosip.”

Dyrza tersenyum sabar. “Baik. Setidaknya aku tahu sesuatu yang mengganggu pikiranmu itu membuatmu marah-marah tidak jelas sampai panggilan dari Kak Arlin saja kau abaikan.”

Seza mengumpat seiring tangannya merogoh kantung jaket dan segera mengecek riwayat panggilan di ponselnya. Ada 3 panggilan dari Arlin dan 5 pesan beruntun dari Dyrza yang dia abaikan karena sibuk memikirkan Chery dan teman-temannya. Seza menggigit sudut bibirnya lalu menatap netra sang saudara kembar. “Aku harap kau tidak mengadukan Chery tentang gelangnya.”

“Tidak. Tapi aku heran kenapa kau perhatian sekali?”

“Memangnya aku bukan Kakak Chery, apa!? Meskipun kami terlihat canggung dan Chery jarang memeluk atau menciumku seperti Kakaknya yang lain. Tapi aku sangat peduli padanya... kemarin kami juga lumayan menghabiskan waktu bersama-sama!” Seza mengutarakan isi hatinya yang terpancing karena menurutnya Dyrza sedang meremehkan harga dirinya sebagai seorang Kakak.

Dyrza tersentak saat Seza mendengus kesal padanya lantas pergi meninggalkannya dalam kebungkaman.

“Sebenarnya dia itu mafia atau orang hamil?” Desis Dyrza.

°°°

Sesuai perjanjian Chery pada Jean, Chery harus mendapatkan gelangnya kembali. Dia berlarian melewati koridor sekolah dan selalu minta maaf setiap menyenggol bahu orang-orang yang berlawanan arah.

MAFIA WARNA | Red VelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang