MAFIA WARNA | Red Velvet

Bagian 4 : Hukuman

Wattpad Trailer ㅡ MAFIA WARNA

Siswa yang ditangkap oleh Kelompok Gladius bukan merupakan keturunan termuda Keluarga Horison. Betapa malangnya Luna yang sebenarnya hanya masyarakat biasa dijadikan korban penculikan anggota mafia akibat kesalahpahaman saja. Gelang Chery yang melingkar pada tangannya membuatnya diincar oleh musuh Kelompok Excalibur.

Gelang dari Keluarga Horison dapat menjadi pelindung maupun kesialan. Tokoh kriminal yang mengetahui asal gelang itu akan menghindar jika merasa kedudukannya lebih rendah dari tangan si pemilik. Ada pula mereka yang bermusuhan dan benci dengan Excalibur maupun Keluarga Horison pastinya akan mengambil kesempatan untuk berbuat buruk.

Gladius ㅡmusuh bebuyutan Excalibur beranggapan bahwa Luna adalah keturunan termuda Keluarga Horison. Mereka mengira bahwa Luna itu adik termudanya Arlin yang sangat misterius profilnya.

Sungguh disayangkan, Luna harus terlibat masalah dengan tokoh kriminal.

Jika cerita Dyrza yang tidak mau ikut serta menjadi bagian dari dunia gelap sudah umum diketahui, ditambah wajahnya pun bukan asing lagi. Maka berbeda dengan Chery ㅡhanya anggota tertentu saja yang tahu bagaimana rupa anak itu, selebihnya masih menerka-nerka bagaimana wajah nona muda yang banyak dibicarakan dan dicari tahu sejak kelahirannya.

"Nona muda..?!"

"A-! Sudah kubilang panggil 'Chery' saja. Kita 'kan teman." Balas Chery diakhiri menyedot susu kemasan rasa pisang. Tampak tak berdosa setelah membuat kegemparan luar biasa hingga kepala Seza pun menjadi taruhan. Pekerja rumah belum tahu kalau yang diculik itu bukan Chery melainkan teman Chery yang memakai gelangnya.

Dari gerbang depan, Chery berlari menuju pintu utama rumahnya. Dia memencet bel rumah berkali-kali supaya pintunya terbuka oleh pelayan. Meski dia sendiri bisa mendorong pintunya, tetapi Chery sering melakukan ini supaya kepulangannya disambut dan ada yang bertanya tentang aktivitasnya.

Chery menyedot isi kotak susu pisangnya tiada henti sampai akhirnya pintu utama terbuka. Tetapi bukan pelayan yang datang menyambutnya melainkan Dyrza dengan raut cemas ㅡDyrza segera menerjang tubuhnya dengan pelukan. Sedangkan Chery tak bisa menahan wajah bingungnya seraya sedikit demi sedikit menelan sisa susu pisang di dalam mulutnya itu.

"Kamu baik-baik saja? Apakah ada yang jahat padamu?"

"Aku jajan susu pisang! Ini pertama kalinya aku pergi ke supermarket sendirian."

Dyrza membuka matanya seketika, bergeming dalam posisi memeluk Chery. Bahkan dalam kekhawatiran Dyrza, adiknya ini tidak tampak ketakutan sama sekali? Keterlaluan jika Chery masih tetap tenang dan menyedot susu pisang di tangannya.

Apa katanya tadi? Pergi ke supermarket dan sendirian?

"Chery kau pulang sendirian? Mana Kakakmu yang lain?" Dyrza menangkup kedua pipi berisi dari adiknya. Dia sungguh cemas pada kondisi Chery dan melupakan kekesalannya pada kejadian di rumah sakit kemarin.

"Hari ini sekolah pulang awal. Jadi aku pikir lebih baik aku pergi ke rumah temanku yang meminjam gelang untuk mengambilnya kembali, tapi rumahnya sepi. Lalu karena haus aku beli minuman!"

Dyrza menggigit bibir dalamnya pelan, menahan hawa ingin berkata kasar karena dia yakin Arlin pasti akan memberikan konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukan adiknya. Agak kasihan jika Chery mendapat dua kali kemarahan.