6. 🕊️Aku Mencintainya 🕊️

41 3 0
                                    


بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

🕊🕊🕊️

Seperti filosofi sebuah sepatu? Jika pernah, intinya jangan pernah memaksakan apa yang tidak bisa dan jangan pernah mengorbankan sesuatu agar kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau.

🕊️🕊️🕊️

Naumi berlari kecil menyusuri koridor rumah sakit. Matanya tak henti-hentinya Menjangkau sosok Alea yang hilang sejak beberapa jam yang lalu. Sungguh, Naumi benar-benar merasakan takut yang luar biasa saat Alea hilang dari pandangan mata. Pikirannya sudah kacau balau, takut jika sang anak melakukan hal-hal di luar batas.

"Naumi, kamu tenang sedikit. Kalau kamu seperti ini kita tidak akan menemukan Alea. Tolong, tenang!"

"Gimana aku bisa tenang, Mas. Bagaimana jika Alea melakukan hal-hal di luar batas. Bagaimana kalau Alea ngelakuin hal bodoh yang bisa membahayakan nyawanya? Kemarin aku ngeliat semangat hidup Alea hilang karena dia tahu kondisinya yang lumpuh. Gimana kalau dia ...., kalau dia..." Naumi sudah tidak sanggup lagi melanjutkan ucapannya. Bunuh diri adalah kata pertama yang muncul di otaknya saat ini. Padahal Naumi hanya pulang sebentar untuk mengganti pakaian. Namun saat kembali, dia sama sekali tidak menemukan Alea.

"Tadi kita menitipkan Alea pada Arka. Aku yakin. Alea pasti pergi bersama Arka."

"Kalau iya seharusnya Arka mikir, Mas. Kondisi Alea belum pulih. Dia belum bisa keluar sembarangan. Gimana kalau dia sakit, gimana kalau kondisinya drop, Mas!” Naumi terus mencecar suaminya. Dia tidak akan bisa tenang sebelum Alea ditemukan.

"Naumi!" Martin menaikan intonasi suaranya. Kedua tangan Martin memegang kuat bahu Naumi.

"Kamu ini kenapa?! Aku tau kamu sedih dan khawatir dengan kondisi Alea sekarang. Tapi kita nggak bisa selalu berpikiran buruk. Aku yakin kalau Alea pergi bersama Arka! Dia pasti akan menjaga Alea, Naumi!" Martin lantas membawa Naumi ke dalam pelukan. Sedih sekali melihat Naumi seperti sekarang ini.

Tangis Naumi kembali pecah. Membiarkan tubuhnya didekap sang suami.

"Naumi, kamu kenapa?"

Naumi melepaskan pelukan pada Martin. Dilihatnya Nessa---ibu Arka--- datang bersama Ridwan suaminya. Mereka baru saja sampai di Jakarta. Beberapa hari yang lalu Ridwan mendapat kabar dari putranya bahwa Alea mengalami kecelakaan yang membuatnya harus menjalankan operasi karena ada cidera di kepalanya. Tidak hanya itu, kemarin dia juga mendapat kabar bahwa Alea mengalami kelumpuhan atas insiden kecelakaan itu.

"Nessa?"

"Alea baik-baik saja kan?"

"Aku nggak tau dimana keberadaan Alea, Nes."

"Maksud kamu?"

"Tadi Alea sama Arka. Sekarang mereka nggak ada."

"Sebentar, aku coba hubungi Arka dulu."

Naumi menganggukkan kepala, dia melihat Nessa yang mencoba menghubungi anaknya itu. Namun sepertinya tidak ada jawaban.

🕊️🕊️🕊️

"Kamu kok bisa sakit punggung kayak gitu? Kurang istirahat kali."

"Iya kayanya, kurang minum air putih juga nih."

"Kenapa? Ih kebiasaan. Udah nggak ganteng, ngeyel lagi."

"Yang penting aku nggak genduuuuuttttt."

"Yaudah aku nggak usah makan aja."

METAMORFOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang