part 14

1.2K 135 40
                                    

Hai all selamat pagi, selamat siang, selamat malam, balik lagi dengan author paporit kalian walau gk paporit amat-

Trimakasih buat yg dah baca cerita author

Makasih bat dukungan dan semangatnya, maaf gk bisa replay satu satu tapi author baca semuanya kok... Dan makasih bat :"")

Hiks- terharu- serius

Makasih bat untuk semuanya yah.. Notifikasi dan komentar kalian yg beragam itu menghibur hari author yg bisa di bilang cukup melelahkan

Oh ya ada yg nanya author kerjaanya apa sih kok lama update, intinya berkaitan dengan rumah sakit, kadang juga pas malam author live ngecosplay jadi ya... Gk semuanya tentang book yaoi hehe-

Dah yah, sekali lagi trimakasih untuk kalian semua yg dah dukung

Ini dia chapter yg kalian tunggu

Selamat membaca~

.
.
.
.

Matahari mulai terbit dengan seiringan langit yg menerang

Pagi itu masih terasa cukup dingin tapi yg di rasa kan sabo berbeda

Biasanya saat ia terbangun di pagi hari dingin seperti ini ia akan menggigil

Tapi tidak kali ini

Mengapa?

Karena ada dua orang yg tengah tertidur di samping kiri dan kanan nya

Pandangan sabo masih belum terlalu fokus ia mengerjap beberapa kali berusaha menetralkan penglihatannya

Di tatap nya orang di depannya, ternyata luffy, ia masih tertidur dengan lelap sambil menggenggam tangan sabo, rambutnya benar benar berantakan

Sabo tersenyum tipis lalu mengusap surai hitam luffy dengan lembut

Beberapa saat kemudian sabo sadar ada lengan lain yg memeluk pinggangnya tidak terlalu erat tapi itu cukup rapat

Sabo memalingkan wajahnya kebelakang, dan alangkah terkejutnya saat ia tau ternyata itu Ace

Dan sabo baru sadar bahwa seingatnya semalam ia mengunci pintu, bagaimana kedua saudaranya itu bisa masuk?

Sabo melirik pintu kamarnya dan mulai khawatir saat mengetahui pintu itu sudah miring-

Satu engsel bagian atasnya terlepas-

".......... Pintu ku.. "-sabo

Sudah pasti itu di dobrak paksa

Dan sabo langsung tau siapa tersangka nya

Yg benar saja woi... Tu pintu padahal dari kayu berat dan tebalnya sampai 4 cm

Bagaimana bisa di dobrak oleh mereka berdua begitu mudah

Tidak tidak itu tidak terlalu penting

Yg sabo bingung kan adalah bagaimana mungkin ia tidak terbangun saat pintu di dobrak, dan bukan kah suara pintu yg di dobrak itu sangat keras, terlebih pintunya sudah setengah rusak

Padahal ia biasanya akan terbangun walau mendengar suara dentingan piring saja

Tapi tidak

Dan ia juga ingat semalam bahwa ia semalam bertemu Ann dan tertidur di pelukannya

Dan ia tertidur sangat pulas..

Itu aneh

Namun saat memikirkannya lebih jauh kepalanya tiba tiba terasa sangat sakit serta berdenging dan membuatnya meringis

Sabo berusaha tenang agar rasa sakit di kepalanya berkurang namun ia di kejutkan dengan lengan Ace yg semakin erat memeluknya

Reflek ia menoleh ke arah Ace yg berbaring di sampingnya

More Than Brother (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang