Ambilnya Dikit Aja! [Jaemin]

510 57 5
                                    


───── ⋆♡⋆ ─────

───── ⋆♡⋆ ─────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina

Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin

───── ⋆♡⋆ ─────

Karina sudah berniat langsung pulang setelah menyelesaikan jadwal kuliahnya sore ini. Tapi saat diperjalanan menuju rumah, matanya justru menangkap warung milik Bu Anis yang masih buka, warung seblak kesukaan dia.

Walaupun saat dia pergi atau pulang ke kampus warung Bu Anis buka, warungnya selalu saja ramai, membuat Karina malas menunggu untuk membeli seblaknya. Jadi saat dia melihat warung Bu Anis masih buka dan tidak terlalu ramai, tanpa pikir panjang dia putuskan untuk membelokkan arah motornya menuju warung Bu Anis.

"Bu, seblak cekernya dua ya!" Karina berkata pada Bu Anis, seorang wanita yang saat ini terlihat sedang melayani pembeli.

"Aduh, seblaknya tinggal satu porsi kak. Gimana?" Bukan Bu Anis yang berbicara, tapi orang yang bekerja di sana.

Karina yang mendengar itu langsung menghela nafas kecewa.

"Yaah udah habis. Yaudah, seblaknya satu dibungkus ya."

"Baik kak, silahkan ditunggu pesanannya." Lalu pekerja itu pergi ke arah dapur untuk menyiapkan pesanan Karina.

Setelah selesai membeli seblak, dia melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah. Lidahnya tidak sabar untuk kembali mencicipi seblak yang sudah lama tidak dia rasakan.

Hanya perlu waktu kurang dari sepuluh menit untuk sampai. Saat motor sudah terparkir rapi di halaman depan, selanjutnya dia turun dari motor dan langsung masuk ke dalam rumah, tak lupa dengan tangan yang menenteng sebuah plastik berisi seblak yang dia beli tadi.

Dia sudah ada keinginan untuk langsung memakan seblak setelah sampai rumah. Namun tubuhnya terasa begitu lengket oleh keringat, jadi dia memutuskan untuk memakan seblak yang sudah diletakkan di meja makan setelah mandi saja.

Peek a BooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang