───── ⋆♡⋆ ─────Karina
Jihoon
───── ⋆♡⋆ ─────
Jihoon dan Karina lagi perjalanan menuju supermarket dengan motor matic milik Bunda Jihoon.
"Lo ngapain masih di atas motor?"
Karina berkomentar setelah turun dari motor dan ingin segera masuk, tapi tetangga sekaligus sahabat seperpopokannya itu masih setia di atas motor.
"Anjay lo Rin, udah baik gue anterin. Mau suruh gue masuk nemenin lo gitu? Sorry, kaki gue nanti protes kelamaan jalan nungguin lo."
"Udah deh, buruan temenin gue!" Kata Karina sambil menarik lengan Jihoon. Perempuan itu mendekap erat lengan Jihoon biar dia ga bisa kabur.
Setelah itu mereka masuk ke supermarket dan berjalan menyusuri rak-rak yang ada.
15 menit berlalu, tapi mereka hanya sibuk mengelilingi rak. Keranjang mereka masih kosong.
"Lo mau beli apa sih Rin?! Dari tadi muter kagak kelar-kelar."
"Bacot amat, diem lo."
Setelah beberapa saat akhirnya Karina berhenti di satu rak.
"Nah akhirnya ketemu juga!" ucapnya lalu berjalan lebih dulu ke rak bagian shampoo.
Lalu Jihoon berdiri di samping Karina yang saat ini berusaha meraih salah satu shampoo di rak bagian paling atas.
"Sumpah Rin?! Kita tadi pertama kali masuk langsung ke rak bagian sini lho!"
"Ya makanya gue sempet bingung ga ada shampoo gue disini tadi, siapa tau dipindah gitu produknya. Eh malah diatas sendiri tuh. Ji ambilin!"
Karina menyerah untuk mengambilnya dan memerintah Jihoon untuk mengambilkannya saja.
Bukannya langsung mengambil barang yang Karina inginkan, Jihoon malah tertawa. Karina yang berada di dekatnya langsung menatap laki-laki itu heran sekaligus malu karena orang-orang pada lihat ke arah mereka.
"Heh, lo kenapa tiba-tiba ketawa. Ga ada yang lucu bangsat, noh dilihatin orang-orang."
"Ngakak banget lo Rin sumpah, jadi keinget dulu gue selalu lo bully karna lebih pendek dari lo. Mampus sekarang lo kena karma hahaha."
Karina ingat, dia dulu selalu membahas dan mengejek tinggi badan Jihoon yang lebih pendek dari dia. Tapi saat memasuki kelas 8, entah kekuatan apa yang dimiliki Jihoon, dia bertumbuh tinggi dengan cepat mengalahkan tinggi badan Karina yang hanya bertambah satu atau dua cm saja.
Karina menerima shampoo yang sudah Jihoon ambilkan.
"Dih, sombong amat. Yang penting gue pernah lebih tinggi dari lo selama 14 tahun!" ujar Karina jengkel.
Jihoon lalu menirukan apa yang Karina ucapkan dengan nada mengejek.
Karina yang terlanjur kesal langsung pergi ke area kasir.
"Lah Rin, cuma beli itu doang?" kata Jihoon yang sudah menyusul Karina.
"Iyalah, mau beli apa lagi?!" Karina ngomong dengan nada kesal.
Jihoon yang berada di belakang terkekeh melihat Karina yang merajuk seperti anak kecil.
Jihoon pergi dari tempatnya untuk mengambil sesuatu dan tak lama kembali dengan menenteng satu kotak susu dan dia letakkan di meja kasir sebelah shampoo milik Karina.
Gadis yang tadi sedang mengambil uang di dompet itu melototkan matanya dengan tajam kepada Jihoon lalu menghadiahi cubitan ke pinggang sang laki-laki.
"Lo ngapain beli susu Hilo. Mbak maaf, yang ini ga usah dihitung aja," kata Karina sambil menyingkirkan kotak susu ke samping.
"Hitung aja mbak, biar saya yang bayar." Jihoon kembali menempatkan kotak itu ke meja kasir.
"Lo apaan deh, ga usah ngadi-ngadi. Susu lo bukan merek yang ini."
"Ya emang bukan buat gue, tapi buat elo bocil."
"Ga usah sok baik lo, balikin ga?!"
"Ikut totalin mbak," Jihoon tetap kekeh ingin membeli.
"Lo tuh kalo dibil--" ucapan Karina berhenti karena antrean di belakang mereka berbicara.
"Mbak, Mas, kalo mau ribut jangan di sini ya. Kasian yang lain juga lagi antri mau bayar."
Karina yang mendengar itu segera meminta maaf diikuti dengan Jihoon.
Untung tadi supermarket tidak ramai antrean.
TAPI MALUNYA TETEP AJA ADAAA.
Kenapa dia bisa kelepasan bertengkar dengan Jihoon di depan kasir sihh, dasar bodoh..
Jihoon sebenarnya juga merasa malu, mereka meminta maaf sekali lagi pada orang yang mengantre di belakang mereka setelah membayar.
"Semua ini gara-gara lo tau ga, coba lo ga aneh-aneh beli susu segala macem, kejadian kayak gitu ga bakal terjadi!!" Karina mengomel saat sudah keluar dari supermarket dan berjalan menuju parkiran.
"Kan niat gue baik, biar badan lo ga pendek nanti kalo minum susu," jawab Jihoon tengil.
"Gue ga pendek, cuma kurang tinggi dari lo aja!"
"Sama aja!" Kini Jihoon tangannya ikut mengusak rambut Karina.
"Gue benci banget sama lo, sumpah bukan temen gue."
"Yakin bukan temen gue? Yaudah lo pulang jalan kaki aja."
Jihoon langsung menaiki motor dan berniat langsung pergi.
"Eh eh, bentar woi!" Karina langsung ikut membonceng dan melingkarkan tangannya pada perut Jihoon.
"Ntar aja gue marahannya kalo udah sampe rumah," Jihoon yang mendengar itu hanya mendengus.
"Bisa gitu kalo marah dipending? Aneh," kata Jihoon pelan sehingga Karina tak mendengarnya.
Sepanjang jalan pulang Karina terus bergumam tak jelas dan Jihoon hanya iya-iya aja kalo diajak ngomong.
Soalnya dia ga denger apa yang diomongin orang yang lagi dia boncengin.
───── ⋆♡⋆ ─────
Buset Rin, lo pake sepatu itu jadi nambah berapa centi?
Diem, ato gue slepet pake sendal
04.03.2022