Jatuh Suka - [Heeseung] (1/2)

198 26 5
                                    

───── ⋆♡⋆ ─────

───── ⋆♡⋆ ─────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina

Heeseung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung

───── ⋆♡⋆ ─────

"Lo mau nyari siapa?"

Sebuah kalimat yang berhasil menyadarkan Heeseung jika ternyata dia sudah berjalan dari parkiran sekolah dan sampai di depan kelas 11 IPA 2.

"Mau nyari Kak Karina, ada kak?" Heeseung menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya dengan sedikit canggung.

"Ooh Karina, bentar. Riiin ada yang nyariin lo nih," ucap kakak kelas itu sedikit berteriak sambil kembali masuk ke dalam kelas.

"Siapa?" Ada sautan yang terdengar dari daerah belakang kelas, dan Heeseung benar-benar yakin jika itu suara milik Karina.

"Adek kelas tuh."

Tak berselang lama, Heeseung melihat Karina yang berjalan ke arahnya, bibirnya tanpa diperintah melengkungkan senyum lebar saat gadis yang dicarinya ada persis di depan matanya.

"Hai? Ada apa ya?" Tanya Karina yang bermaksud untuk mengetahui ada tujuan apa laki-laki di depannya ini mencarinya.

Dan seperti ada lem yang direkatkan pada mulutnya, Heeseung bingung harus mulai dari mana dia menjawab pertanyaan gampang itu.

'Kak Karin ga usah liat gue dong anj, badan gue jadi error semua'

Karina yang tak kunjung mendapat balasan jadi bingung sendiri, lalu dia melihat teman sekelasnya yang ingin masuk namun terhalang oleh badan besar milik adek kelas yang masih terdiam itu.

"Eh masuk-masuk, jangan halangin jalan pintu," tangan Karina secara sempurna menarik lengan Heeseung untuk diajak masuk ke kelasnya agar tidak menghalangi jalur untuk keluar-masuk pintu.

Heeseung melotot kaget.

'FIX GUE GA NYUCI TANGAN GUE SEBULAN!'

"Ada apa nyari gue?" Karina mengulang pertanyaan yang sama.

Heeseung menghembuskan nafasnya terlebih dahulu sebelum mulai berbicara. "Gini kak, nama saya Heesung, dan saya punya maksud buat gabung ekstra dance, katanya disuruh konfirmasi dulu buat didata."

"Mau gabung ya? Aduh!" Karina malah menepuk jidat dan menampilkan raut yang tidak Heeseung mengerti.

"Kenapa kak?" ujar Heeseung.

"Ga, gapapa, cuman itu, yang punya tanggung jawab buat bawa formulir malah ga bawa formulirnya," jawab Karina dengan intonasi yang dikeraskan dan ditekankan dalam setiap kata sambil melirik laki-laki yang sedang fokus bermain ponsel.

Merasa tersindir, teman Karina itu mendongak dan menanggapi ujaran sindiran dari Karina.

"Iya maap, kan namanya juga lupa, ntar juga ditraktir aelah dibahas mulu."

Sahutan tadi dibalas tawa oleh Karina.

'Kak karin mau bikin gue pingsan di sini kali ya, cantiknya nambah kalo pas ketawa'

"Jadi gimana kak?"

"Eh emmm, gini aja Heeseung, gue minta nomor lo, untuk sementara aja, ntar gue chat kalo ada informasi lanjutan."

Lalu Karina mengambil ponsel di saku seragamnya dan menyerahkannya pada Heeseung yang langsung menuliskan nomor ponsel yang sudah dihafal di luar kepala.

"Makasih kak."

"Iya santai aja," tangan Karina mengibas seolah meminta dia bersikap biasa saja.

"Btw, lo kelas mana?"

"10 IPA 1 kak."

"Lah, bukannya di lantai dua bagian pojok ya?" Karina menampilkan wajah terkejut.

"Iya kak, disitu."

"Kenapa ga ke kelasnya Kak Jeno aja? Kan lebih deket tuh, daripada ribet naik turun tangga ke sini," seolah menemukan kejanggalan yang ada pada adek kelasnya itu.

"A-anu itu tadi saya baru balik dari ruang guru, jadi sekalian ke sini," tentu saja dia berbohong, mau ditaruh mana muka dia kalau harus jujur ingin bertemu dengan kakak kelas yang sudah dia taksir saat diadakannya MPLS di sekolah.

"Oh gitu, yaudah lo balik aja, ntar kalo ada kabar gue informasiin ke lo."

"Iya kak, terimakasih," kemudian Heeseung berlalu dengan hati yang berbunga-bunga karena...

Pertama, karena dia dapat bertemu dan berbicara dengan Karina secara langsung.
Kedua, ada kontak fisik yang membuat kupu-kupu di dalam perutnya berterbangan.
Ketiga, senyum dan tawa cantik milik Karina yang membuat Heeseung semakin terpana.
Dan yang terakhir,

"Iya, dadah Heeseung!" Karina melambaikan tangannya masih sambil tersenyum seperti anak kecil SANGAT TIDAK BAIK UNTUK KONDISI JANTUNG HEESEUNG YANG MAKIN BERDEBAR KENCANG.

───── ⋆♡⋆ ─────

28.06.2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Peek a BooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang