Fake dating (1.2)

739 80 19
                                    

TARARENGKIU buat yang udah vote dan baca. :) Ni apdet sesuai janji Heheh.

______________________________________

"Kak Lo sehatkan?" Kutempelkan telapak tangan di dahinya, mengecek suhu badan Alucard siapa tau aja dia kena demam terus jadi gak waras.

"Kak Lo sehatkan?" Kutempelkan telapak tangan di dahinya, mengecek suhu badan Alucard siapa tau aja dia kena demam terus jadi gak waras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue masih sehat. Denger..." Ia menaruh kembali tanganku dipaha. Paha siapa? Ya paha aku lah, mukanya serius. "Kita cuma pura-pura, bukan pacaran sungguhan."

"Hah? Buat apa?"

"Kok bodoh banget si," Alucard menggerutu, "Maksudnya gini, ketika seseorang yang selalu bersama lo mendadak pergi, Lo ngerasa kehilangan, kayak, lo harus kehilangan sesuatu biar ngerasa kehilangan."

- Alucard 2022

"To the point aja kak, otak gue gak nyampe."

"Imut tapi bodoh ya?"

"Hah?"

Alucard ngomong pelan, aku tak dapat mendengarnya.

"Gak! Lo kesepian kan sekarang? Kalo kita pacaran, Abang tersayang lo itu juga bakal ngerasa kesepian karena gaada yang nempel ke dia lagi."

"Oh gitu..."

Aku agak setuju sama ide Alucard, boleh di coba.

"Yaudah ayok! Pacaran sama kak alu kedengaran menjijikan tapi demi bang Claude aku kuat!" Jawabku tanpa pikir panjang.

Alucard menjitak kepalaku, ngilu coy! Aku ngenyir minta maaf.

"Mulai sekarang kita kerjasama gue minta bantuan lo."

"Oke!"

kesepakatan itu usai setelah kami mengadu tinju.

Aku berjalan berdampingan dengan Alucard pagi ini, katanya supaya keliatan real dia menjemputku untuk berangkat sekolah, Claude aja ga pernah jemput Gusion tuh tapi gak papa lah biar Abangku itu tau rasanya ditinggalin.

"Kenapa gak sama Abang berangkat tadi pagi?"

Aku diem aja pas Claude nanya, disampingnya udah ada Gusion, oh jadi tadi dia jemput Gusion ya kukira enggak.

Claude mengernyitkan dahinya melihatku tak kunjung menjawab, kesel kan Lo bang. Rasain.

"Sini gue angetin, dingin banget lo pagi ini."

"Eh!" Aku tersentak saat Alucard meraihku kedalam pelukannya, kudorong dadanya tapi tak seinchi pun dia menjarak.

"Jangan peluk adek gue!" Tanganku ditarik sama Claude tapi Alucard tak memberikanku padanya, pelukannya erat banget, aku gabisa napas.

"Ayolah, kalo Lo pengen juga sana ke Gusion, Lo udah punya adek gue kan? Jangan serakah." Aku dapat mencium parfum Alucard, aromanya cowo banget gak kayak aku yang minta parfum mama.

"Lepasin gue..." Bisikku tak tahan, panas banget ini pipi rasanya.

"Diem dan bayangin gue Claude." Alucard balas berbisik, "Biar dapet chemistrynya."

Aku meneguhkan hati, demi Claude! Aku menengadah, menatap Alucard tepat dimatanya, "Kak nunduk dikit." Alucard naikin sebelah alisnya seolah nanya, buat apa? Tapi ia tetap nurut.

"Ok ok.. "

Dia meundunduk, kurang ke bawah, kuraih dasinya dan aku berjinjit untuk mengecup pipinya

"Wha-!?" Alucard tampak syok memegang pipinya yang habis di sosor. Aku santai di luar tapi dalam, jantung udah kayak diajak lomba lari.

"Granger...? Maksudnya..? Bisa di jelasin?" Claude sudah menguarkan aura hitam di sekelilingnya, jujur Abangku itu kalau marah bener bener nyeremin. Liat aja mukanya udah senyum sikopat.

Aku beralih ke Alucard yang udah sadar dari kagetnya, ngasih dia senyum paling manis membuat Claude tambah dongkol karna di cuekin dari tadi. Alucard cuma pasang muka cengo mirip Dexter kehilangan pisang.

"Oh jadi gitu cara mainnya," bisik Alucard di telingaku setelahnya dia senyum, senyumnya ngeri kayak om om."Sekarang buka mulut lo."

Tanpa nanya aku langsung buka mulut.

"Haha." Alucard tertawa, tapi tawanya terdengar aneh di telingaku. "Lo bener-bener mirip anak ayam yang minta makan."

Aku masih memproses omongan Alucard yang absurd sampai tidak sadar kalau bibirku dengan bibirnya sudah bersatu.

"Heh k-ka Alu..mmph."

Kepalaku mendadak pusing ketika lidah Alucard menerobos masuk ke mulutku yang tadi terbuka.

"Nghh..Mphh.."

Mataku perlahan lahan terpejam, menaikmati irama permainan lidah Alucard, napasku bertambah sesak sekarang, aku bersusah payah mendorong Alucard tapi tenagaku hilang entah kemana, tulang kakiku gemetaran, tak sanggup lagi rasanya berdiri. Alucard baru menyudahi ciuman itu lima menit kemudian, dimana aku sudah ngeblank.

Dilain sisi Alucard shock sendiri dengan perbuatannya, ia mengira Granger bakal marah-marah setelah ini tapi berbalik yang ia dapati hanya Granger dengan wajah lewd, saliva yang entah punya siapa itu mengalir sampai lehernya. Mata obsidiannya berkabut, merah dipipinya menjalar sampai telinga.

"Alu..."

Kupanggil namanya dengan suara pelan, aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas, kabur, Alucard menatapku sejenak sebelum membenamkan wajahku di dadanya kembali, kudengar jantungnya juga memacu, ah aku tak sendirian tertanya.

"Jadi kayak yang lo liat Clod. Adek Lo punya gue Sekarang."

Claude diam, tak bergeming.

______________________________________

Sab, 12 mar 2022

Potret Grangy pas saya jadiin dia kek lonT

Potret Grangy pas saya jadiin dia kek lonT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Granger, Will You Fall In Love? (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang