💘 JJ 💘

33 1 0
                                    

🎶 Something comes to tip you off your stool
Hello, hello
My, my, my, what have we here?
What a surprise
What a surprise 🎶

Betapa konyolnya aku mengambil duit selembar seratus ribu yang terselip di kendaraan roda empat. Mengira uang itu beneran aku terpaksa mengambilnya karena aku sudah tidak mempunyai uang lagi, dan setelah aku memeriksanya

Boom!!

Ternyata duit berwarna merah hanyalah sebuah uang kertas mainan. Aku ditipu sama anak-anak kecil yang kini tengah bersembunyi di semak-semak daun sambil menertawai nasibku yang miris.

Tapi saat aku ingin berbalik arah untuk memarahi si bocah kancil mendadak ada yang memanggilku dengan ejekan.

"Kamu segitunya miskin ya sampai ngambil uang mainan tidak berguna seperti itu?" suara serak kasar jelas berdengung di kuping ku.

Aku mendesis siapa yang bilang aku miskin? hey aku tidak miskin, keluargaku cukup kaya ya. Cuma karena aku lagi ngerantau diharuskan hemat. Masalahnya uang yang dikirim orang tua ku pasti akan dihabisi hanya seminggu perlu hanya 11 hari.

"Maaf siapa ya? dateng-dateng ngatain aku miskin." ketusku padanya.

Menurutku ya, pria didepanku sekarang sangat sangat luar biasa tampannya cuma kekurangannya ada di sikapnya.

"Nama saya?" tunjuk dirinya sendiri.

Kebetulan aku malas ngejawab akhirnya kujawab dengan anggukan kepala.

Dengan gaya angkuhnya dia mengulur tangan. "Saya Jamal."

"Pfft..." Lantas aku menutup mulutku dengan satu tangan.

Aku menahan mulutku untuk tidak tertawa. Sumpah ya baru kali ini aku nemu pria ganteng melebihi Manurios namun sayang seribu sayang, justru namanya gak elit.

Pria itu sepertinya mengangkat satu kening. Mungkin bingung kenapa aku langsung menutup mulutku.

Aku berdehem pelan. Lalu mencoba untuk tidak ketawa "Ehm, ja-" belum sempat aku ngomong, pria itu lantas melengos lalu menuju mobilnya.

Asyik bener tuh orang, langsung main-main pergi.

Aku yang tidak menerima lalu mengikutinya sampai masuk ke dalam mobil. Dan yah dia protes kehadiranku di mobilnya.

"Hey, kenapa seorang miskin kayak kamu duduk di mobil ini. Kamu tidak layak duduk disini."

"Hey, don't call me poor, I'm a girl with seven generations of wealth." Dengan bangganya aku mengucapkan kalimat sindiran menggunakan bahasa Inggris tentu saja dengan aksen british.

Rupanya pria itu sungguh kaget. Dengan melihat ekspresi wajahnya saja aku udah gak kaget.

"No pic hoax." katanya.

Pria ini sungguh ngeselin kawan. Terpaksa aku harus mengambil ktp beserta kk di dalam tasku. Saat aku menemukan kartu berwarna biru kemudian aku memberi identitasku kepada pria ngeselin ini.

"Juleha Solihin? anaknya bapak Kusuma Solihin, right?"

Nah, aku sudah mengira dia bakal terkejut kalau aku seorang anak yang kaya raya. Aku sudah menduganya, namun justru saat aku melirik kearahnya ekspresi wajahnya dia malah menatapku dengan horor.

"Ada apa nih natap aku? cantik ya?" Aku mencoba bercanda soalnya dia menatapku seperti binatang buas yang akan diterkam.

Baru saja kualihkan mataku menghadap depan, tiba tiba saja dia berkata yang membuatku malah terkejut.

"Kamu yang akan dijodohin sama aku?"

Jamal & JulehaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang