Jangan lupa vote yaa
Di pagi yang cerah tampak matahari yang malu malu menampakkan dirinya, cahaya itu bahkan sudah menembus tirai tipis sebuah kamar putri kerajaan. Perlahan tirai itu mulai terbuka seolah mengizinkan cahaya itu masuk kedalam kamarnya.
Rosé atau Rosie, gadis cantik itu mengambang kan senyum nya saat melihat cerahnya langit hari ini. Bahkan tadi malam dia tak yakin cuaca akan secercah ini, mengingat 2 hari ini kerajaan island selalu di guyur hujan.
"Huh.. Kukira akan terjadi hujan lagi hehe dan sekarang waktunya menanam bunga matahari" ucap rosé lalu berlari ke taman kerajaan dengan membawa kantong kecil yang berisi bibit bunga matahari.
Rosé mengambil skop kecil dan 1 kantong pupuk di sudut taman. Dia mulai menanam dengan senyuman yang menghiasi wajah cantiknya.
Lima pot lebih sudah ia tanam, dan menyisakan 25 bibit bunga matahari tersisa. Dia pikir untuk menanamnya sedikit terlebih dahulu karna ia tak yakin bunga itu akan hidup mengingat cuaca yang tidak menentu saat sekarang ini.
"Kau sedang apa putri?" tanya seseorang dari belakang, rosé menoleh mendengar suara yang begitu familiar di telinga nya.
"Victor? Kau mengagetkan saja" jawab rose sedikit kesal.
"Hei hei apakah kau kesal, hm? Aku hanya bertanya" victor terkekeh melihat wajah cemberut rosé yang menurut nya sangat menggemaskan
"Tidak sama sekali hehe"
"Ais kau ini, kalau begitu cepat cuci tangan mu! Bukan kah kau ingin memasak untuk ku?" ucap victor yang mengingat janji sang adik.
"Baiklah pangeran victor" jwb rose dan pergi begitu saja.
Victor hanya menatap punggung rosé yang terus menjauh dengan tatapan sendu. Dia tak sengaja mendengar pembicaraan dari ayah dan ibunya tadi malam saat hendak pergi ke atap kerajaan. "Sepertinya akan ada keputusan besar, ku harap kau tak terkejut Rosie"
*
*
*Sementara di lain tempat, di kerajaan mirland. Tampak seorang pria yang sedang bersiap - siap dengan pedang, anak panah dan kudanya. Jimin, yang akhirnya bisa keluar dari istana setelah satu bulan berkurung di ruang pustaka. Apa lagi kalau bukan mempelajari ilmu politik, Jimin hanya perlu waktu satu bulan untuk menguasai nya. Jimin bangga dengan itu karena dia satu bulan lebih cepat dari ayah nya dulu. Yah ayah nya membutuhkan waktu dua bulan untuk menguasai nya.
Jimin memacu kudanya keluar dari area istana, melewati pintu belakang istana. Yang ia lakukan hanya berburu di hutan dan berkeliling pemukiman warga. Dia tak takut akan di kenali warga karena memang dari sejak dulu mau pangeran atau pun putri akan di rahasiakan identitas nya sampai ia di angkat menjadi penguasa nantinya, jika bertanya 'lalu bagaimana dengan anak ke dua? Bukan kah dia tidak akan menjadi penguasa? Akan kah identitas nya tidak akan di buka?' jawabanya identitas mereka akan di buka bersamaan saat umumkannya calon raja dan ratu selanjutnya. Dimana di depan seluruh rakyat akan di nobatkan raja baru dan sekaligus perkenalan bagi anak raja.
Berburu di hutan menurut jimin cukup menyenangkan dari pada hanya berkurung di istana megah itu, berbeda dengan pangeran jekey. Jekey lebih memilih untuk pergi ke taman lalu melukis sesuatu yang menurut nya itu menarik. Bahkan saat jimin mengajak nya berburu jekey tidak melupakan membawa alat lukisnya, dia pikir saat di jalan dia akan menemukan sesuatu yang indah untuk di lukis.
Seperti saat sekarang, jekey menolak ajakan jimin untuk pergi berburu. Dia baru saja di belikan ikan mas oleh ratu didalam akuarium. Dia sangat ingin melukis objek itu. Itu lah kenapa sang ratu membelikan ikan kepada jekey. Bahkan raja pun mengakui bahwa lukisan putra bungsunya itu sangat lah indah untuk di pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
lost princess
Teen Fictionprincess roseanne lie, gadis berusia 22 tahun yang di paksa menikah dengan putra kerajaan lilith. gadis yang sama sekali tak menyukai yang namanya perjodohan berakhir kabur ke kerajaan sebelah untuk menghindari paksaan dari sang ayah raja lucas. par...