part 1

26 20 7
                                    

Dipagi hari, kediaman keluarga Arsalan, seorang gadis tengah berkutat di dapur dengan sang bunda. Ia begitu sibuk memasak, hingga datanglah seorang pemuda dari arah ruang tamu sambil berteriak

"PAGI BUNDA, AND KAKAK TERSAYANG KYU" teriak nya diakhiri dengan kata lebay nya, membuat gadis itu jengkel seketika akibat teriakan

"Gak usah teriak teriak begitu Ryu, ini rumah bukan kandang macan" omel nya, Ryu yang diomeli nyengir seketika dengan wajah tanpa rasa bersalah sama sekali

"Hehehehe, maaf kak Farzana" ucap ryu sambil cengegesan

"Hm, ngapain kamu ke dapur??" Tanya Farzana sambil memasak

"Biasa, mau ngambil cemilan" ucap ryu, namun sebelum Farzana menjawab seorang lelaki datang menuruni anak tangga, ia dengan wajah cool nya menyapa gadis itu beserta bunda nya

"Assalamualaikum bunda dan kakakku yang cantik" sapa lelaki tersebut yang tak menyadari keberadaan Ryu, Ryu yang tak disapa hanya memutar bola mata nya malas.

"Waalaikumsalam" ucap mereka berdua dengan serempak

"Kamu juga ngapain disini Eshal" omel Farzana, sang bunda yang melihat anak perempuan nya mengomel pun lantas melerainya

"Sudahlah nak, biarkan saja adik adikmu itu. Asal nggak ngerusuh di dapur, bunda sama sekali nggak masalah. Kalo pun mereka ngerusuh kamu bisa memukul nya menggunakan sapu" ucap bunda nya dengan begitu santai yang mana malah membuat kedua lelaki itu melotot seketika.

'apa ini beneran bundaku' pikir mereka berdua.

"Ohh, nggak bisa Bun. Aku sama sekali nggak mempercayai para lelaki yang ke dapur dengan alasan apapun. Karena aku sangat yakin pasti mereka akan ngerusuh" ucap Farzana, bunda nya hanya menghela nafas saja, setelah mendengar penuturan anak perempuan nya itu.

'yaampun bunda, kenapa bunda membiarkan kakak galak ini. Yang akan mengintrogasiku' pikir Ryu

'sepertinya bunda tak bisa menyelamatkanku dari induk singa ini' pikir eshal

"Yasudahlah, terserah padamu saja. Bunda mau lanjutin memasak dulu" ucap bunda nya dengan pasrah.

Kini Farzana menatap mereka berdua seakan ingin menelan nya hidup hidup. Sementara mereka meneguk ludah nya dengan kasar melihat kakak nya.

"Jadi ngapain kalian berdua di dapur Hm, kakak sama sekali nggak menerima alasan kalian yang mau ambil cemilan. Itu alasan begitu sering kalian pakai dan ujung ujungnya, kalian pasti tau sendiri lah ya" ucap Farzana sambil tersenyum smirik. Senyum yang menurut mereka berdua bagaikan setan

Namun sepertinya Eshal masih bingung mendengar pertanyaan Farzana

"Lha, berdua sama siapa kak?? Perasaan aku sendiri deh disini" tanya nya, yang mana malah membuat Farzana jengah.

"Tuh, sebelahmu. Apa kamu sama sekali tak melihat nya dari tadi, padahal dia besar banget lho sampai ngalangin manusia" ucap Farzana membuat Ryu mengernyit

'besar sampai menghalangi manusia, apaan dah. Aku sama sekali tak mengerti' pikir Ryu

Eshal yang menengok ke arah Ryu kini terkejut seketika.

"Lha, Lo disini nyet. Kok gue nggak liat lho" ucap Eshal yang mana membuat Ryu mendengkus kesal.

"Whattt the-----" ucap nya yang tak jadi saat Farzana kini memeloti dirinya

"Nak, tolong selesaiin sisa nya ya. Bunda mau mandi dulu" ucap bunda nya yang langsung diangguki oleh Farzana.

Setelah kepergian bunda nya, ia pun berkata

Mencintai Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang