Saat sudah di rumah sakit Farzana langsung ditangani oleh dokter yang kebetulan tengah lewat kala Ryu mengendong sang kakak.
Kini mereka berdua tengah menunggu di depan ruang ICU, Ryu sampai mondar mandir sangking khawatirnya, hingga ia lupa untuk mengabari anggota keluarga nya. Namun dalam benak nya, tak ada keinginan sedikit pun untuk mengabari keluarga nya, entah apa yang telah difikir kan anak itu hingga enggan memberitahu mereka.
"Duduklah, kenapa kamu mondar mandir terus" ucap Farzan kepada Ryu yang mana membuat Ryu langsung mengalihkan pandangannya
"Aku cemas dengan kondisi kakak" ucap Ryu dengan mata yang berkaca kaca menahan tangis.
Farzan yang melihat nya, menghembuskan nafasnya seketika.
"Yakinlah, bahwa kakak mu pasti akan baik baik saja. Sekarang duduklah, pusing saya melihat mu mondar mandir terus" ucap Farzan yang membuat Ryu mau tak mau duduk di samping farzan.
Selama beberapa jam keduanya terdiam. Hingga salah satu dari mereka memecahkan keheningan yang melanda
"Siapa namamu" tanya farzan tanpa basa basi dahulu.
"Ryu" ucap Ryu dengan begitu singkat nya
"Siapa nama kakak mu"
"Farzana"
Saat mendengar nama itu, entah kenapa dada nya tiba tiba berdesir.
'ada apa denganku, apa jangan jangan aku mengalami sakit jantung mendadak'
"Kamu dari keluarga mana" tanya farzan.
Entah mengapa ia kini mencosplay menjadi seorang wartawan yang mewawancarai narasumbernya.
Saat Ryu akan menjawab tiba tiba sang dokter keluar.
Ryu pun segera berdiri lalu menghampiri sang dokter, begitu juga dengan farzan
"Bagaimana keadaan nya" kini farzan yang bertanya kepada dokter tersebut sebelum Ryu sempat berbicara
"Keadaan istri anda koma tuan" ucapan sang dokter membuat syok Ryu dan farzan. Ryu memikirkan keadaan kakak nya, sementara farzan memikirkan perkataan dokter tersebut.
'bagaimana mungkin dokter itu menganggap wanita yang sama sekali tidak ku kenal, sebagai istriku' pikir farzan.
"Pasien akan dipindahkan ke ruang rawat inap" ucap dokter tersebut kembali.
Lalu pamit pergi.
Setelah kepergian sang dokter, Ryu terduduk dengan air mata yang menetes dari mata nya.
'apa yang harus ku lakukan jika kakak benar benar meninggalkan ku, aku tak bisa jika tidak ada kakak' pikir Ryu yang mulai melantur kemana mana.
Farzan yang sudah tersadar dari lamunan nya melihat Ryu yang melamun sontak menepuk pundak nya.
"Berdoa lah untuk kesembuhan kakakmu" ucap Farzan
Namun Ryu masih bergelut dengan fikirannya, sama sekali tak mendengar perkataan farzan.
"Sekarang ayo kita pergi ke ruang inap kakakmu" ucap Farzan.
Namun melihat anak itu tak bergerak sama sekali, membuat farzan kembali menghembus kan nafas nya. Dan mau tak mau ia pun menyeret tangan Ryu menuju ruang rawat Farzana.
.
.
.
.
.Thanks yg udh baca, maaf kalo ada salah kata maupun kalimat.
Next time guys.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
.
.
.Dipublikasikan
Rabu, 7 September 2022
Jam: 20:00
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Tanpa Syarat
FanficSTORY 9 langsung baca aja ya guys:)) Judul lama di akun lama: Farzan & Farzana ini karya saya yg ada di akun lama @Afifahnabilah45, yg akan saya lanjutkan di akun ini