Time To Dance [Luke Hemmimgs]

4. She's a Diamond

Luke's POV

From: Mikey

Ava sudah sampai di rumah. Good luck buat kalian rekamannya, gue masih harus nemenin Ava. :D

Gue terkejut pas baca SMS dari Michael. Ava? Dia di Hollywood Hills? Ya ampun!

Calum lagi melakukan take bagiannya. Gue yang sedang memangku gitar beranjak dari depan sound system dan duduk di sebelah Ashton biar nggak bikin kaget dengan berita ini.

"Ash, Ava ada di rumah." Kata gue tenang.

Ashton langsung menengokkan kepalanya dengan mata melotot, "Serius lo?"

Gue mengangguk, "Iya, tapi jangan kasih tau si Calum dulu, dia masih ada take 2 lagu. Barusan si Mikey SMS gue."

"Ko dia nggak SMS gue juga?" Tanya Ashton, "Eh tapi bentar deh gue belum cek HP."

Ashton berdiri lalu mengambil ponselnya yang lagi dicharge, "Eh iya deh, dia SMS gue juga!"

Ashton memainkan ponselnya sambil berjalan sampai duduk di pinggir gue lagi.

"Kira-kira jam berapa ya beresnya?" Tanya gue.

"Nggak tahu, kemarin aja bagian gue ngehabisin 3 jam. Itu gue doang yang bagiannya dikit." Jawab Ashton sambil mengunci ponselnya lagi.

"Kalau gue pulang duluan gimana? Gue kan udah beres hari ini."

"Yah, lo mau ke rumah? Bareng aja kali."

"Gue mau ajak Jenna dulu, dia pengen ketemu sama Ava."

Ashton melirik Calum yang sedang mengulang bagiannya lalu melirik gue lagi, "Ya udah. Nanti gue bilang sama si Cal lo mau jenguk Jenna. Dia bisa nggak fokus kalo gue bilang Ava di rumah."

"Ya udah Ash, palingan 2 jam lagi beres," Gue berdiri ngambil jaket di sofa yang lain, sambil memakainya gue berjalan pergi, "Gue pergi dulu, sampai nanti."

**

To: Jenna

Jen, Ava di Hollywood Hills. Lo mau ketemu dia kan? Gue jemput lo sekarang.

Gue meminta Bob mengantar gue sampai rumah lalu dia balik lagi ke tempat rekaman.

Michael tadi pagi pergi ke San Fransisco menjemput Ava pacarnya yang lagi dalam bahaya Intelegen yang mau menangkap cewek pemercaya Alien dan UFO kelas berat itu. Itu kenapa hari ini Michael izin nggak rekaman hari ini dan otomatis mengambil take 2 kali lipat besok. Awalnya gue kira Ava bakal tinggal di hotel sementara waktu, makanya gue nggal izinin Jenna ketemu Ava. Tapi karena Ava tinggal di tempat kita, gue ajak Jenna.

Gue ketuk pintu rumah Jenna 3 kali seperti biasa. Dan nggak perlu nunggu lama, dia udah bukain pintu.

"Luke!" Seru Jenna sambil senyum.

Gue balik menyengir kuda, "Hey, lo udah siap kan?"

"Bentar, bentar!" Katanya lalu berlari kecil ninggalin gue di depan pintu.

"Yuk!" Jenna berseru sambil memegangi buku yang gue nggak tahu judulnya apa lagi. Selalu, buku.

Gue mengangguk dengan lunglai, "Buku lagi. Ya udah deh, yuk."

Selama di perjalanan, gue berharap bisa mengobrol sama Jenna dan jadi lebih deket. Kenyataannya? Gue malah kalah saing sama buku yang gue sendiri aja males nyari tau judulnya apa.