Naruto 15

1.1K 120 2
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







Tanpa mereka sadari semua yang mereka lakukan selalu diawasi oleh seseorang.

"Kucing kecil ..." menatap posesif pada anak laki-laki cantik di pangkuan Kakashi.

Tangannya mengepal, kukunya menembus daging sampai berdarah.

Dia tidak tahu berapa kali dia melukai tangan ini tanpa alasan.

Dia merasakan sesak di dadanya, dia pikir dia hanya tertarik melihat bocah cantik ini, semakin lama dia menatapnya, semakin dia ingin memilikinya.

Kenapa bukan dia yang membuat ketergantungannya, kenapa bukan dia yang bisa dekat dengannya.

Dia hanya bisa mengawasinya dari kegelapan tanpa bisa mengatakan bahwa seseorang selalu mengawasinya.

Danzo tergila-gila memikirkan bagaimana cara mendapatkan kucing kecilnya, dia ingin menangkapnya dan memberi tanda kutukan pada tubuh porselen putih Judy membuat namanya terpatri di hatinya. Sehingga hanya dia yang akan dipatuhi, sehingga dia menjadi tergantung, hanya dia yang bisa mendekatinya dan hanya dirinya sendiri yang bisa menentukan hidup dan matinya Judy.

Dia gila memikirkan itu, danzo tahu dia diselimuti kegelapan dan Judy adalah cahaya yang bersinar.

Meskipun dia tahu bahwa cahaya yang diselimuti kegelapan akan menghilang. Dia masih ingin mengikatnya ke dalam kegelapan dirinya.

Dia seperti iblis yang menarik peri ke dalam kandangnya.

Danzo menunduk dengan mata paranoid menyembunyikan kepemilikan mutlak.

Dan dia segera meninggalkan tempat itu.

Markas akar

Danzo duduk dengan tenang, matanya paranoid membaca tugas dari Sakumo.

Ia memejamkan matanya sambil memiringkan kepalanya.

"Kucing kecil, kamu akan menjadi milikku!" katanya dalam mulutnya dengan seringai lebar.

rumah judy

Kamar

Kakashi menatap lembut wajah cantik Judy, mengangkat tangannya dengan lembut membelai pipi Judy yang seputih susu porselen.

Rasanya sangat enak menyentuh lembut dan halus seperti batu giok yang dipoles dengan indah.

Tatapan Kakashi jatuh ke bibir merah Judy yang indah, Kakashi mendekatkan wajahnya ke bibir Judy dan menempelkan bibirnya ke bibir Judy dengan lembut mencium bibir merah itu.

Kakashi seperti terobsesi dengan semua yang ada di tubuh Judy, dia seperti orang kelaparan kulit yang kecanduan menyentuh tubuh putih Judy.

Saya tidak tahu kapan dia bisa menyembunyikan perasaan ini di dalam hatinya, dia seperti binatang buas yang ingin merobek penyamarannya dan menunjukkan mangsanya. Dia ingin dia menerima dirinya apa adanya.

Dia bisa gila memendam perasaan yang sangat tinggi dalam dirinya. Dia seperti api yang disiram bensin ketika dia dekat dengan bayi kecil ini.
Kakashi menarik tubuh mungil Judy ke dalam pelukan, dengan lembut mencium rambut Judy.

Aroma yang menguar di tubuh Judy membuatnya merasa nyaman dan ketagihan. Dia selalu ingin mencium aroma ini dalam-dalam seperti seekor anjing yang menghirup aroma tulang.
Rasa kantuk mulai menyerang tubuh Kakashi. Kakashi sedang tidur dengan Judy di pelukannya.

Keesokan harinya, ketika Kakashi dan Judy pergi ke sekolah, ada bisikan dari orang-orang yang berjalan di samping mereka. Tatapan aneh mulai menatap tubuh Kakashi.

Judy merasa tatapan orang-orang ini membuatnya tidak nyaman.

"Saudaraku, apa yang mereka lihat dari kita?" tanya kakashi dengan nada penasaran.

"Kakak Juga tidak tahu" Kakashi menjawab Judy sambil menarik tubuh Judy lebih dekat dengannya.
Judy punya firasat buruk bahwa hal seperti itu akan berakibat fatal bagi dirinya dan saudaranya.


Jangan lupa komen dan like ya biar authornya lebih semangat🙏🙏🙏☺️☺️☺️☺️

Ingat cerita ini adalah cerita mengandung unsur  bl,gay ,homo....jika ada yang homophobia silakan hengkang dari lapak ini...Garis keras cerita ini cerita laki-laki dengan laki-laki...

Travel With System [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang