Ada satu hal yang masih belum terpecahkan sampai sekarang.
Tentang bagaimana Kaivan bisa mewarisi wajah campuran Eropa - Asia padahal Papa dan Mama adalah keturunan Jawa asli.
Kata Mama, itu karena eyang Naratama juga memiliki darah campuran sama seperti Kaivan. Tapi alasan mama yang satu itu sama sekali gak bisa diterima si kritis Abel yang sudah hobi bertanya sejak dini.
"Kalau Kaivan bisa mirip bule, kok Abel enggak sih ma? Bang Abin sama Tian juga enggak tuh!"
"Kaivan anak pungut ya ma? Pasti anak pungut kan! Atau anak yang ditukar kaya sinetron yang ditonton eyang? Omaygatt! jadi selama ini adeknya Abel ketuker dong??"
Abin yang kebetulan lewat buat ambil susu kotak dari kulkas, langsung lihatin Abel dengan tatapan sinis.
"Ngomong apasih? Kamu tuh yang ketuker! Kaisa juga mirip bule kok. Kamu aja yang mirip Nobita!"
"MAMA! BANG ABIN NIH MARAHIN! MASA AKU DIBILANG MIRIP NOBITA!"
Hebatnya, meski sudah berungkali Abel menunjukkan ketidak-sukaannya pada Kaivan, adiknya yang satu itu akan tetap tertawa terpingkal-pingkal seolah segala perkataan yang keluar dari mulutnya adalah sesuatu yang lucu.
Kalau kata Abel sih, Kaivan ini udah prikk sejak dini.
Dari semua daftar anak komplek yang pernah jadi korban keusilan Abel (termasuk Ria sama Ayen anak pak RT) cuma Kaivan yang malah kelihatan senang kalau dia usilin.
Pernah suatu kali mainannya dirusak sama Abel, Kaivan malah ketawa.
Jatuh dari sepeda gara-gara diusilin Abel, juga ketawa.
Bahkan saat habis dijorokin dari atas pohon mangga pun, Kaivan masih sempat nyengir ke Abel sebelum akhirnya pingsan.
Abel sampai heran. Kok ada sih spesies manusia macam Kaivan? Otak jahat Abel bahkan sempat kepikiran buat dorong Kaivan dari lantai dua, masih bisa ketawa juga nggak kira-kira?
Tapi ya nggak jadi sih, Abel kan masih punya hati nurani, nggak kayak Tian sama Bang Abin.
Meski begitu, dorong Kaivan ke kolam renang kayaknya perlu dicoba supaya adik manisnya yang bercita-cita menjadi anime itu bisa praktek jurus berjalan melewati air layaknya Shinobi.
Dengan mempertimbangkan sejauh apa jarak tempuh, kedalaman kolam, tekanan udara, juga besar gaya Newton yang akan dihasilkan Kaivan saat masuk ke kolam nanti, akhirnya hari yang Abel tunggu-tunggu pun tiba.
"Yeay!! Berenang bareng Kak Abel!"
Abeelvan diam-diam menyeringai. Katakanlah dia jenius gila, karena mengorbankan adiknya sendiri untuk memecahkan soal Fisika. Ah tapi dibandingkan dengan itu, menjadi tokoh psikopat seperti yang ada di komiknya Tian kayaknya keren juga.
"Van! Kakak mau ke toilet bentar. Kamu tunggu disini ya?"
"Okee!"
Sebelum melancarkan aksinya, Abel hendak mengambil buku catatan Fisika milik Abin yang dicurinya tadi pagi.
Jangan tanya kenapa siswa kelas 6 SD kaya dia bisa sepintar itu.
Buku catatan udah, tingga l pulpen. Tukang gacul pulpen kaya Abel nih gak pernah bawa pulpen ke sekolah. Makanya Abel buka tasnya Kaivan buat nyari pulpen, tapi yang dia temukan malah selembar kertas lusuh yang kelihatan kayak habis diremat.
Thanks to jiwa penasaran Abel yang amat tinggi, kertas itu dia buka. Siapa tau nilai ulangannya Kaivan jelek kan? bisa dia cepuin ke Papa.
━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Naratama's
Fanfiction❞ Papa mungkin gak pernah bilang ini secara langsung, tapi papa beneran sayang sampai ke tahap stress ngadepin kalian berlima. ❞ - All About Naratama's | 2022 *** Start : 7 Februari 2022 Finish : -