25. INVITATION?

464 61 1
                                    


"Cantik"

"Siapa yang kau bilang cantik?" Tanya jungwon tak sengaja mendengar sunghoon yang memuji sebuah foto kecil di tangannya.

"Huh? I-ibu lah siapa lagi" jawabnya
Lalu menyembunyikan foto itu di kantong jasnya.

"Eoh? Tumben sekali" sindir jungwon.

"Sudah aku ingin pergi" ucap sunghoon

"Kemana?" Tanya jungwon

"Mencari udara segar saja" jawab sunghoon tapi lagi-lagi jungwon menahannya.

Jungwon lalu bertanya "kau yakin sendirian?"

Sunghoon menatap jungwon kesal "kau pikir aku bocah yang harus di temankan seseorang"

"Y-ya kau tau sendiri, baga-"

"Diam! Aku bisa sendiri" potongnya sunghoon lalu keluar begitu saja, sementara jungwon ada sedikit khawatir pada sunghoon.

"Menyindir jake angkuh, dia sendiri tak mengaca" gumam jungwon.

Sunghoon langsung menaiki mobil kesayangannya. Dan menancap gas pergi, dia menikmati perjalanan sembari pikirannya yang entah kenapa suka memikirkan takdir dalam dirinya.

"Tidak, aku harus kuat untuk menahannya, dan membalaskan dendam pada si jung itu, bahkan tanpa bantuan saudara-saudara ku" monolognya.

Beberapa menit perjalanan, sunghoon turun dari mobilnya dan dia berdiam diri duduk di tepi sungai.
Dia melihat air yang tenang itu.

Sunghoon memang tak ada tujuan, dia hanya ingin sendiri dan butuh ketenangan.
Dan sembari itu dia kembali melihat sebuah foto seorang gadis dengan gaun putihnya.

"I shouldn't have this feeling" gumamnya

Dan jake terus memandangi foto tersebut, sampai dia merasa di belakangnya ada seseorang yang berdiri, sunghoon menoleh pelan dan tersenyum remeh saat melihat pria yang berdiri di depannya.

Sunghoon langsung berdiri dan menatap pria berjas di depannya ini.
"Apa-apaan kau berani memunculkam diri mu di depan ku?!"

"Untuk apa aku takut?"

Sunghoon menatap kesal pria di depannya ini.
"Apa yang sebenarnya kau lakukan! Jangan remehkan aku huh, aku juga bisa membunuh mu"

"I know, what i do will need you so..."

....

"Aww" jia meringis saat tak sengaja memegang panci yang panas itu.

"Hey, apa kau baik-baik saja?" Langsung jake yang sedang memotong daging menghampiri jia.

"Ah iya, tadi gak sengaja kena" jawabnya

Jake lalu mencium jari jia yang terkena panas itu, lalu berkata "lebih hati-hati hm"

Jia mengangguk, lalu mereka berdua melanjutkan masaknya. Sebenarnya hanya untuk jia makan malam, tapi jake mau ikut membantu jia memasak.

Jake juga ingin belajar bagaimana dirinya nanti bisa membahagikan jia.
Meski kini bahkan ada yang memantau kebahagian mereka berdua, dan menutupi rasa perih karena kebenarannya jia dan jake tak akan pernah luput dari cinta.


Setelah selesai jia menyusun makanannya, lalu dia di temani jake untuk makan malam bersamanya. Meski jake hanya menikmati anggurnya, tapi itu sudah membuatnya kenyang apalagi bersama jia.

Real Of The DarkSide || Jake Sim [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang