7. SORRY JIA

660 83 3
                                    

Seorang pria yang sedari tadi memberantaki semua yang ada di sampingnya kini menunduk dan mengsap kasar wajahnya, dia menatap ke arah kaca yang pecah itu.

Mata merahnya sangat menunjukan amarahnya, dia benci dirinya di saat seperti ini.
"Aku sudah gila sepertinya..." ucapnya sendiri

Sampai ia merasa seseorang yang ia tunggu kini sudah ada di balkon kamarnya.
Pria itu membuka pintu balkon kamarnya dan membiarkan seseorang berjas hitam itu masuk.

"Gagal, dia masih selamat" ucap pria berjas itu.

"Sial aku sudah menyuruh vampire liar yang buas, tapi ahkk!" Teriaknya

"Tak ada gunanya kita sedikit menerornya, dan mengirimkannya bahaya, dia di lindungi tujuh pangeran itu" katanya lalu kembali menundukan dirinya.

Tanpa sadar pun airmata turun di matanya.
"A-aku tak bisa menyelakai jia"

Pria berjas hitam menghela nafas melihat temannya.
"Kau sudah mengurusnya dengan baik, tapi waktu berjalan, dan kita harus melakukannya. Tidak bukan kita terutama KAU"

"Apa kau lupa siapa kau?! Apa kau lupa bagaimana niat besar yang ingin kau lakukan, semua yang ingin kau lakukan dan pencapiannya akan ada korban yang besar" lanjutnya

Pria yang menangis itu menghapus airmatanya, dan berdiri.
"Bahkan aku bisa melakukannya sekarang, tapi aku tak bisa saat melihat wajah polosnya tertidur dengan lelap"

"Tidak apa, kita masih punya waktu"

....


Siang hari yang membosankan ini, jia yang baru saja beristirahat di kantornya itu kini kembali ke ruang kerjanya.

"Jia! Ah kenapasih melamun terus nanti kemalingan loh" ucap somi yang sudah kesal dengan sahabatnya itu.

"Ah iya maaf, somi mau nanya boleh gak?" Tanya jia

"Ck, tanya aja kali ada apa emang?"

Jia lalu bertanya "kau ada seorang perempuan yang masih sangat berharap dengan seorang pria, tetapi pria tersebut seperti terus pengen menjauh entah karena alasan apa, apa perempuan itu harus pergi juga atau masih terus menunggu?"

Somi yang mendengar sedikit bingun tapi dia menjawab "hm, biasanya seseorang suka bodoh jika tau cinta, tapi kayaknya mending menjauh, sakit pasti kalo terus menunggu"

Jia tersenyum kecil sangat betul apa yang di katakan somi, tak ada gunanya menunggu. Tapi jia masih terus ingin cari tau apa yang membuat jake menghindarinya.

"Kenapa si jia? Lagi suka ama siapa emangnya kok gak cerita?" Tanya somi yang penasaraan.

Jia diam sejenak, entah mungkin dia haruslah menceritakan kepada sahabatnya ini atau tidak.

"Jadi..."

Jia akhirnya memilih untuk menceritakan apa yang dia alami dan menjelaskan pada somi, sampai mungkin somi akan melongo tidak percaya pada cerita yang di katakan jia.

"APAA?!"
Dan akhirnya selesai jia cerita, somi terkejut bukan main.

"Ishh jangan teriak-teriak" ucap jia

Somi menutup mulutnya masih merasa tak percaya "i-ini bukan cerita novel-novel gitu kan?"

"Ck, bukanlah ngapain aku cerita kalo ini cuman cerita biasa" jawabnya

Real Of The DarkSide || Jake Sim [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang