06

7.8K 1K 326
                                    

Lelaki itu mengira kalau hyungseok menantangnya, lelaki itu mulai mendekati hyungseok, sembari bergumam "orang jahat"

Lelaki itu menekan pundak hyungseok dengan tangannya, namun dengan santainya hyungseok bisa menyingkirkan tangan itu tanpa masalah

Namun terdapat wajah ketakutan pada hyungseok yang tak di ketahui oleh orang orang di sana

"Bagaimana bisa...? " Gumam lelaki itu

"Vasko dia cuma salah orang! Yaa kan? " Ucap lelaki yang memiliki telinga yang cukup besar

"Bumjae" Gumam vasko

"Ya aku salah orang" Jelas hyungseok sambil tersenyum

Walau terdengar kalem dia sebenarnya sudah ketar ketir

"Kan, ayo pergi vasko" Ucap lelaki yang bernama bumjae

Sedangkan lelaki yang bernama vasko itu tetap ingin di sini dan berniat menghukum hyungseok yang telah di labeli 'orang jahat' olehnya

Akhirnya vasko di seret oleh bumjae, sebelum pergi dia mengucapkan kata kata motivasi pada jiho (anak berkacamata) , yang dia kira sedang di bully oleh hyungseok

Setelah kepergian anak anak arsitektur (vasko dan bumjae), keadaan kantin jadi semakin riuh

M/n dan Zin yang tadinya duduk di lantai telah berdiri, mereka berbincang-bincang santai (baca : nada tinggi kayak ngajak gelud)

"Dari seluruh cewek yang ada di sini cuma mijin yang paling cantik" Ucap Zin bangga

"Iya cantik kali masa depanku" Ucap m/n

"SEMBARANGAN! " Ucap Zin tak Terima

"Awokawokawok" Tawa m/n menyerupai ayam kalkun

"Bercanda~" Ucap m/n mengacak acak rambut Zin, secara nya Zin lebih pendek dari m/n

Zin menatap m/n tajam, namun bukannya Takut m/n malah ketawa lagi, sekarang tawanya mirip kuntilanak

Ting

Notifikasi terdengar dari HP m/n

M/n mengambil HP di sakunya, setelah beberapa saat m/n memainkan hpnya tiba tiba dia ketawa lagi tapi kali ini ala genderuwo

Zin yang ada di sebelah m/n langsung menampol m/n

"Akh.." Erang m/n

"Jangan ketawa kek gitu goblok" Ucap Zin

"Yee maap replek" Ucap m/n

"... "

Tiba tiba HP m/n berubah menjadi mode panggilan, m/n yang panik langsung lari menjauh untuk mengangkat telepon

Meninggalkan Zin yang bingung, keknya Zin udah ketularan ketololan m/n

"Zin, sini" Panggil mijin

Terlihat Zin memerah, dia segera menghampiri mijin dengan perasaan berbunga bunga

Mijin mengelus lembut kepala Zin yang memang di tundukkan oleh Zin

#zinmenangbanyak

--------

"Kenapa kau lama sekali mengangkat teleponnya? " Suara berat terdengar dari HP m/n

"Yaa maap atuh, Gunawan jangan marah marah nanti tambah tua" Ucap m/n

"Namaku jonggun sialan" Ucapnya dengan anda marah namun tak meninggalkan kesan cool

"Hehe, ngapain nelepon? " Tanya m/n

"Kau kembali ke Korea? Kenapa tak memberitahu? " Tanyanya

"Eh njir lu tau dari siapa coba kalo saia ke Korea lagi" Ucap m/n heran

lookism x Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang