34

4.2K 587 73
                                    

M/n melangkahkan kakinya secara perlahan, tangannya sesekali mencari harta karun di dalam hidungnya. Sesekali bersenandung lagu lingsir wengi

Kini m/n sampai di depan pintu apartemennya, tangannya membuka pintu dengan cara menempelkan sebuah card pada sebuah sensor

"Sandi di Terima"

Terdengar suara monoton sebuah komputer, tak lama setelah itu pintu pun terbuka

Ya ini sandi baru apartemen m/n, setelah kejadian dg yang mabuk dan hampir ngew- m/n, jonggun memutuskan untuk mengganti keamanan pintu rumah m/nn dengan card yang hanya di miliki oleh m/n sebagai kunci rumah, tapi apa bener cuma m/n doang? 🌚

Setelah pintu terbuka, m/n tidak langsung masuk ke apartemennya dia hanya terdiam di depan pintu sambil memperhatikan gundukan pakaian kotor yang bergerak gerak sendiri

"Apaan itu njir? " Gumam m/n

M/n mendekati gundukan itu perlahan, tangannya dengan cepat menyibak tumpukan itu hingga terlihatlah sesuatu di dalamnya

Srakk...

"Yohan? " Panggil m/n kala melihat isi gundukan itu

Entah kesambet apa, yohan tiba tiba memeluk m/n dengan erat, Dia bahkan menyembunyikan kepalanya di leher m/n

"Ngapain? " Tanya m/n

"Nggak, " Jawab yohan

"Kangen ya~" Goda m/n

Yohan yang mendengar perkataan m/n pun langsung memukul perut m/n hingga m/n jatuh ke lantai

Yohan menduduki perut m/n berniat untuk memukul m/n lagi

Namun kini terlihat jelas, m/n melihat wajah yohan yang memerah dengan mata sembab khas orang menangis

"Tunggu.. Kamu nangis? " Tanya m/n

Yohan tersentak pelan, tangannya yang tadinya mengepal langsung menutupi wajahnya

M/n menahan kedua tangan yohan yang berada di atasnya membuat yohan memberontak

Kemudian m/n menarik yohan ke pelukannya, tangannya mengelus kepala yohan pelan

"Kenapa nangis? " Tanya m/n pelan

Pertanyaan m/n hanya di balas gelengan pelan oleh yohan

Kruyuukk~~

".... "

"... "

"AWOKAWOKAWOK ANJIR PERUTNYA KONSER! " Nista m/n

Yohan yang merasa di permalukan mulai memberontak lagi kali ini dia berniat untuk melubangi ubun ubun m/n yang lebih dari 3 itu

Namun dengan cepat m/n menahan yohan lagi ke pelukannya hingga yohan tak dapat bergerak

"Kenapa nggak makan? Bahan makanan di kulkas habis? " Tanya m/n

"Nggak, m/n belum pulang jadi gak boleh makan" Jawabnya pelan

"ANJIR MAKSUDMU?! SELAMA AKU PERGI (baca : hilang) KAMU GAK MAKAN?! " Panik m/n

Yohan terdiam, sedangkan m/n menatapnya dengan pandangan aneh, gimana bisa anak ini puasa 3 hari

"Ughh... Kau ini... Bangun, aku yang akan masak" Ucap m/n melepaskan kekangannya (baca : pelukan)

Yohan bangun dan duduk di lantai sebelah m/n, dengan ragu dia menatap m/n

"Aku aja yang masak" Ucap yohan menahan tangan m/n

"Aku bisa-" Ucapan m/n terpotong

"Aku gak mau makan bunga bunga itu lagi" Ucap yohan dengan nada sinis

lookism x Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang